Tag: Basuki Hadimuljono

  • Mahasiswa Bisnis Digital UMP Ikuti Global Mobility Program di MSU Malaysia

    Mahasiswa Bisnis Digital UMP Ikuti Global Mobility Program di MSU Malaysia

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO — Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali mencetak prestasi dalam skala internasional. Rida Rahma Danis, mahasiswa Program Studi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMP, terpilih untuk mengikuti Global Mobility Program (GMP) di Management and Science University (MSU), Malaysia.

     Program pertukaran mahasiswa ini berlangsung selama satu semester, dari Februari hingga Juli 2025, dengan fasilitas bebas biaya kuliah selama program berlangsung di MSU.

    Ketua Program Studi Bisnis Digital FEB UMP, Meydy Fauziridwan, S.M.B., M.M menjelaskan, program Global Mobility merupakan program credit transfer yang memungkinkan mahasiswa dari berbagai negara untuk menempuh perkuliahan selama satu semester di MSU. 

    “Seleksi untuk mengikuti program ini cukup ketat, di mana mahasiswa harus memenuhi berbagai persyaratan seperti pengumpulan CV, foto terbaru, foto paspor, formulir GMP, surat deklarasi kesehatan, serta transkrip akademik,” jelasnya.

    Selama di Malaysia, lanjut Meydy, mahasiswa akan menjalani perkuliahan sesuai mata kuliah yang diambil, termasuk mengerjakan berbagai proyek akademik berbasis penelitian dan praktik.

    Lebih jauh Meydy juga mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian mahasiswanya. Ia menekankan bahwa program ini merupakan langkah maju dalam pengembangan keterampilan digital dan bisnis global mahasiswa Bisnis Digital UMP.

    “Kami di Program Studi Bisnis Digital FEB UMP sangat mendukung mahasiswa untuk terlibat dalam program pertukaran internasional.

    Dengan mengikuti Global Mobility Program di MSU Malaysia, mahasiswa kami dapat belajar langsung tentang tren bisnis digital di negara lain serta memperluas jaringan akademik dan profesional mereka.

    Kami berharap program ini menjadi awal dari banyak kesempatan internasional lainnya bagi mahasiswa UMP,” jelasnya.

    Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama UMP, Assoc. Prof. Saefurrohman, Ph.D., menyampaikan apresiasi atas keberangkatan mahasiswa UMP dalam program ini.

    Menurutnya, keikutsertaan mahasiswa dalam Global Mobility Program adalah bukti nyata komitmen UMP dalam mendorong internasionalisasi pendidikan.

    “UMP terus berupaya membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri.

    Program seperti ini sangat penting untuk memperluas wawasan global mahasiswa, meningkatkan kompetensi akademik, serta memperkuat daya saing mereka di dunia internasional.

    Kami bangga atas keberangkatan Rida Rahma Danis ke MSU Malaysia, dan berharap ia dapat menyerap banyak ilmu dan pengalaman yang bisa dibagikan kepada mahasiswa lainnya di UMP,” ujar Saefurrohman.

    Menurutnya, keberangkatan Rida Rahma Danis ke Malaysia menambah daftar panjang mahasiswa UMP yang berhasil menembus program internasional.

     Hal ini menunjukkan bahwa UMP semakin dikenal sebagai kampus yang unggul dan modern, dengan kesempatan global yang terbuka bagi para mahasiswanya.

    “Melalui program Global Mobility, UMP terus memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang berorientasi pada internasionalisasi pendidikan, sekaligus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar lintas budaya yang dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan daya saing global mereka,” pungkasnya. (tgr)

  • Komisi I DPR undang tiga pakar guna dengar masukan untuk RUU TNI

    Komisi I DPR undang tiga pakar guna dengar masukan untuk RUU TNI

    Dalam UU Cipta Kerja, MK meminta pembuat undang-undang mengulang karena minim partisipasi yang dianggap belum memenuhi syarat.

    Jakarta (ANTARA) – Komisi I DPR RI mengundang tiga pakar atau akademisi guna mendengar masukan untuk pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Tiga pakar yang diundang tersebut adalah Mayjen TNI Purn. Dr. rer. pol. Rodon Pedrason, M.A. (Advisor Defense Diplomacy Strategic Forum), Teuku Rezasyah, Ph.D. (Indonesia Centre for Democracy Diplomacy and Defence), dan Dr. Kusnanto Anggoro (Centre for Geopolitics Risk Assessment).

    “Kami tidak minta persetujuan ini terbuka atau tertutup karena ini bagian dari meaningful participation,” kata Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

    Utut Adianto mengatakan bahwa pembahasan RUU TNI harus menyerap aspirasi agar memenuhi syarat untuk hak untuk menyampaikan masukan, hak untuk dipertimbangkan, dan hak untuk menjelaskan agar tidak terjadi protes seperti pembahasan UU Cipta Kerja.

    “Dalam Undang-Undang Cipta Kerja, Mahkamah Konstitusi meminta pembuat undang-undang mengulang karena minim partisipasi yang dianggap belum memenuhi syarat,” kata dia.

    Sementara itu, Rodon merupakan pakar yang paling pertama diminta untuk menyampaikan aspirasinya. Dia menilai bahwa Pasal 47 UU TNI terkait dengan jabatan yang bisa diisi oleh TNI harus diperbarui agar tak timbulkan polemik.

    Sesuai dengan Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945, menurut dia, TNI merupakan alat pertahanan negara yang menjaga tentang kepentingan nasional, yaitu tentang kedaulatan negara keutuhan wilayah dan keselamatan anak bangsa.

    “Kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia lebih pada pengalaman empirik yang saya lihat tentu saja ada rencana percepatan-percepatan dari pemerintah,” kata dia.

    Sebelumnya, Rapat Paripurna DPR RI menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.

    “Kami meminta persetujuan rapat paripurna hari ini terhadap RUU tersebut diusulkan masuk pada Program Legislasi Nasional RUU Prioritas Tahun 2025, apakah dapat disetujui?” tanya Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir yang memimpin rapat paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2).

    Adies Kadir mengatakan bahwa pembahasan RUU TNI selanjutnya ditugaskan kepada Komisi I DPR RI selaku alat kelengkapan dewan dengan ruang lingkup tugas mencakup bidang pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, dan intelijen.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jan Maringka Pimpin Deklarasi Presidium Persatuan Nusantara Indonesia di Gedung Joang 45 – Halaman all

    Jan Maringka Pimpin Deklarasi Presidium Persatuan Nusantara Indonesia di Gedung Joang 45 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presidium Persatuan Nusantara Indonesia (PNI) resmi mengukuhkan kepengurusan dan mendeklarasikan diri sebagai organisasi kemasyarakatan.

    Acara pendirian ini sebagai komitmen untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, guna mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam acara yang berlangsung di Gedung Joang ’45, Jakarta, Sabtu (1/3/2025), Ketua Umum Presidium PNI Dr. Jan Samuel Maringka, SH, MH, menegaskan, persatuan nasional adalah fondasi utama dalam menyukseskan pembangunan.

     Termasuk memastikan implementasi 8 program prioritas nasional Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Jan Maringka sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa organisasi ini hadir untuk mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga stabilitas nasional, dalam menghadapi tantangan global dan domestik.

    “Dalam pembangunan suatu negara, persatuan dan kesatuan bangsa adalah elemen kunci. Kami percaya dengan kebersamaan program-program unggulan Presiden Prabowo, dapat terlaksana optimal dan membawa kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Mantan Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung RI periode 2017-2020 ini.

    Bagi Jan Maringka, dukungan untuk Implementasi Asta Cita adalah visi pembangunan nasional Presiden Prabowo. 

    Dimana mencakup berbagai aspek strategis, mulai dari ketahanan pangan, industrialisasi, hingga pertahanan dan keamanan.

    “Presidium PNI berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyukseskan agenda tersebut, dengan merangkul berbagai elemen masyarakat, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, serta pelaku usaha,” ucapnya.

    Ketua Dewan Pembina Rosan Perkasa Roeslani, B.A., M.B.A., menambahkan bahwa Presidium PNI tidak hanya berperan sebagai wadah aspirasi masyarakat. 

    Tetapi juga sebagai forum yang aktif dalam membangun sinergi antara pemerintah dan rakyat.

    “PNI akan menjadi jembatan komunikasi antara kebijakan pemerintah dan aspirasi masyarakat, memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan,” kata Rosan sapaan akrab Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM ini.

    Struktur Presidium PNI Diisi Tokoh-Tokoh Nasional

    Struktur Kepengurusan Presidium PNI

    Dalam upaya mewujudkan misinya, Presidium PNI telah membentuk kepengurusan yang kuat dan representatif dari berbagai kalangan.

     Susunan kepengurusan Presidium PNI terdiri dari Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Pengurus Harian.

    Untuk Dewan Kehormatan sebagai Ketua Hashim S. Djojohadikusumo, Anggota Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling, S.E., Mayjen TNI (Purn) Sabar Yudo Suroso, Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto, S.T., M.H dan Ir. Ketut Suardhana.

    Selanjutnya Dewan Pembina sebagai Ketua Rosan Perkasa Roeslani, B.A., M.B.A., Anggota Laksdya TNI (Purn) Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc., Mayjen TNI (Purn) Erfi Triassunu, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo dan A. Feiral Rizky Batubara, S.Mn. , MM, EMBA.

    Kemudian Dewan Penasihat sebagai Ketua: Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E., S.H., MBA., Anggota Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si., Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny F. Sompie S.H., M.H., Patries Rumbayan dan Utje Gustaf Patty.

    Sementara untuk Dewan Pakar sebagai Ketua: Letjen TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI., Anggota Mayjen TNI (Purn) dr. Subandono Bambang Indrasto Sp.M, S.H., M.M., P.I.A., Mayjen TNI (Purn) Sumiharjo Pakpahan, SIP, MBA, M.Th, Ph.D, DMS., Dr. Sukriansyah S. Latief, S.H., M.H. dan Drs. Tb. Lukman Djajadikusuma, MEMOS.

    Terakhir untuk Dewan Pengawas sebagai Ketua Dr. Ir. S. Milton Pakpahan, M.M., CERG., Anggota Dr. A.S. Kobalen, M.Phil., Indra Nurdin, S.E., Dr. Yulianus Henock Sumual, S.H., M.Si. dan Dr. Jeffrey Rawis, S.E., M.Si.

    Dan untuk Pengurus Harian sebagai Ketua Umum Dr. Jan Samuel Maringka, S.H., M.H., Ketua Harian Dr. Rudy R.J. Sumampouw, Drs. MBA., Sekretaris Jenderal Surya Kusumanegara, S.E., M.M. dan Bendahara Umum M.H.L. Vera Sanger, S.E.

    Deklarasi Presidium PNI Sebagai Komitmen untuk Indonesia

    Dalam deklarasi yang dibacakan di akhir acara, Presidium PNI menyatakan tekadnya, untuk menjadi pilar utama dalam menjaga persatuan dan mendukung pemerintahan yang kuat dan berdaulat.

    “Kami, Presidium PNI, berkomitmen untuk menjaga kesatuan bangsa, mendukung kebijakan strategis pemerintah, serta mengawal implementasi program pembangunan yang berpihak pada
    rakyat,” demikian disampaikan Jan Maringka membacakan salah satu poin deklarasi.

    Kata dia, sebagai organisasi yang mengusung motto “Jaga Persatuan, Jaga Nusantara, Jaga
    Indonesia”. 

    Presidium PNI bertekad untuk menjadi kekuatan pemersatu di tengah dinamika politik dan sosial yang berkembang di Tanah Air.

    “Presidium PNI mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berdaulat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” tutup Jan Maringka. 

    Deklarasi ini juga digelar penyerahan bendera merah-putih dan bendera pataka organisasi oleh Ketua Umum Presidium PNI kepada Sekretaris Jenderal Presidium PNI.

     Sebelumnya juga digelar Dialog Terbuka dengan narasumber Jaksa Rinaldi Umar, S.H., M.H., Pj Dirjen Bina Pengawasan Ketenagakerjaan dan Irjen Pol (Purn) Roni F. Sompie Dewan Pembina Presidium PNI yang juga mantan Dirjen Imigrasi, dengan tema: “Keunggulan Asta Cita Menuju Indonesia Maju 2025”. 

  • Presiden World Water Council Sebut WWF ke-10 di Bali Tersukses dalam Sejarah

    Presiden World Water Council Sebut WWF ke-10 di Bali Tersukses dalam Sejarah

    Jakarta

    Presiden World Water Council, Loic Fauchon, menilai bahwa World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali menjadi penyelenggaraan forum air paling sukses dalam sejarah. Forum yang dilaksanakan pada bulan Mei 2024 lalu ini telah menghasilkan berbagai kesepakatan untuk berbagai isu strategis.

    Fauchon menilai, keberhasilan dari pelaksanaan WWF ke-10 ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

    “WWF ke-10 dengan pemerintah Indonesia merupakan forum yang sangat sukses, mungkin forum paling sukses dalam sejarah air. Ini karena keterlibatan yang sangat penting dari Indonesia, Presiden Jokowi, dan seluruh pemerintahan yang sebagian besar dipimpin oleh Menteri Basuki,” kata Fauchon, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2025)

    Menurutnya, sikap ramah-tamah yang ditunjukkan Indonesia diapresiasi oleh lebih dari 14.000 delegasi yang berasal dari lebih dari 160 negara di dunia. Indonesia memiliki peran besar dalam menyukseskan perhelatan tersebut.

    WWF sendiri menjadi ajang penting untuk membahas isu-isu strategis terkait pengelolaan air. Hal ini termasuk dengan tantangan perubahan iklim, akses air bersih, serta keberlanjutan sumber daya air global.

    “Banyak pekerjaan telah dilakukan selama tiga tahun terakhir, dan juga selama forum itu sendiri dan banyak proposal, ide, tanggapan, solusi telah disajikan selama minggu ini,” ujar Fauchon.

    Di samping itu, Fauchon mengatakan, keberhasilan WWF ke-10 semakin menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara yang punya peran strategis dalam pelaksanaan kebijakan air dunia. Ia juga mengapresiasi kerja sama strategis yang telah terjalin dengan berbagai pihak dalam menyusun kebijakan dan inovasi.

    “Semua laporan yang telah dibuat mendorong solusi, tindakan konkret yang harus difokuskan. Mengapa? Karena dunia, keluarga, komunitas air perlu dibimbing untuk dapat menerapkan solusi konkret di lapangan untuk memperbaiki, akses terhadap air,” kata dia.

    Fauchon menambahkan, WWF ke-11 rencananya akan dilakukan di Riyadh Arab Saudi pada tahun 2027 mendatang, dengan tema Action for a Better Future. Nantinya WWF ke-11 akan membahas lebih lanjut terkait hasil follow-up meeting of the 10 World Water Forum from Bali.

    (kil/kil)

  • OIKN: Sudah ada 42 penyewa di kawasan pemukiman Ibu Kota Indonesia

    OIKN: Sudah ada 42 penyewa di kawasan pemukiman Ibu Kota Indonesia

    Fasilitas dasar seperti perkantoran, drainase, jalan, kelistrikan, serta fasilitas pendukung lainnya telah dibangun

    Penajam Paser Utara (ANTARA) – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebutkan sudah ada 42 penyewa (tenant) di kawasan pemukiman Kota Nusantara, Ibu Kota Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.

    “Tahap awal pembangunan 2022-2024, fokus pembangunan lahan merujuk pengolahan lanskap (land improvement) tanpa mengabaikan keseimbangan lingkungan,” ujar Kepala OIKN Basuki Hadimuljono di Sepaku, Penajam Paser Utara, Jumat.

    “Fasilitas dasar seperti perkantoran, drainase, jalan, kelistrikan, serta fasilitas pendukung lainnya telah dibangun,” tambahnya.

    Saat ini sudah ada 42 penyewa di kawasan permukiman Kota Nusantara termasuk restoran dan hotel, lanjut dia, yang telah beroperasi sejak tahap pertama pembangunan.

    Pembangunan memperhatikan aspek keberlanjutan dan seluruh fasilitas di Kota Nusantara mengadopsi teknologi digital, serta dioperasikan dengan sistem pintar yang dirancang selaras dengan konsep ramah lingkungan.

    Teknologi mutakhir diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan memperkuat ekosistem digital.

    Pemerintah optimistis perencanaan matang dengan dukungan semua pihak, Ibu Kota Indonesia bakal menjadi pusat pemerintahan modern dan berdaya saing global, serta mencerminkan visi Indonesia yang maju dan berkelanjutan.

    Pembangunan Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan ibu kota politik Indonesia pada 2028 terus berlanjut, jelas dia, OIKN memastikan keberlanjutan proyek strategis tersebut dengan fokus pada penyelesaian berbagai infrastruktur utama di Ibu Kota Indonesia.

    Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh keberlanjutan pembangunan Kota Nusantara dengan menyetujui anggaran pembangunan tahap kedua Rp48,8 triliun, dialokasikan untuk penyelesaian fasilitas pendukung ekosistem Ibu Kota Indonesia.

    Target pembangunan fasilitas yudikatif dan legislatif yang menjadi komponen penting dalam operasional pemerintahan di ibu kota baru, pembangunan Kota Nusantara tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dan menjaga konsep kota cerdas, kota spons yang mampu menahan air hujan dan kota hutan, demikian Basuki Hadimuljono.

    Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lewat Kampanye Connecting U, Freeport Edukasi Peran Tembaga untuk Kehidupan Berkelanjutan – Page 3

    Lewat Kampanye Connecting U, Freeport Edukasi Peran Tembaga untuk Kehidupan Berkelanjutan – Page 3

    Wakil Rektor Bidang Akademik UNSRAT Prof. Ir. Arthur Gehart Pinaria, M.P.,Ph.D dalam pidato sambutannya mengatakan kolaborasi UNSRAT dengan PTFI diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta pengembangan riset yang relevan sesuai dengan perkembangan industri untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menanggapi hal itu, Tony menyampaikan komitmen PTFI untuk memberikan 20 beasiswa bagi mahasiswa UNSRAT berprestasi.

    Dalam acara yang berlangsung di Auditorium UNSRAT ini mahasiswa telah datang sejak pagi untuk mengikuti beragam aktifitas seperti Wall of Inspirations dimana mereka bisa menuliskan inspirasi mereka tentang tembaga dan masa depan, menikmati seduhan Kopi Amungme Papua dan cerita tentang keunikan kopinya, gerai informasi dan edukasi PTFI dimana mahasiswa mendapat edukasi tentang proses produksi PTFI dari hulu ke hilir, serta memberikan pengalaman langsung melihat bentuk produk tambang hingga menjadi katoda dan produk turunan.

    Sebanyak 1.000 lebih peserta berasal dari 11 fakultas termasuk mahasiswa asal Papua yang menempuh studi di UNSRAT mengikuti sesi tanya jawab.

    Mereka berebut bertanya bermacam hal tentang PTFI seperti pengelolaan lingkungan, program, magang, keterampilan yang harus dikuasai untuk bekerja di PTFI, investasi sosial di bidang kesehatan dan pendidikan, hingga pertanyaan tentang kepemimpinan dan tips sukses menjadi CEO PTFI sekaligus karir sebagai Musisi yang terus berjalan hingga saat ini.

    Semua pertanyaan dijawab dengan lugas dan tuntas oleh Tony Wenas. Ia pun menyanggupi saat mahasiswa memintanya menyanyikan lagu. Dua tembang milik Queen menjadi pilihan. Berturut- turut mengalun lagu “We Are the Champion” dan “Love of My Life” yang dibawakan sambil bermain piano. Para dosen dan mahasiswa tampak larut dalam alunan musik, tepuk tangan bergemuruh saat Tony menyelesaikan lagu kedua.

    Salah satu peserta dari Fakultas FISIP UNSRAT Gabriela Liao mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan.

    “Banyak hal yang bisa saya dapat hari ini. Bagaimana saya mengenal dunia pertambangan, perkembangan ekonomi Indonesia ke depannya,” kata Gabriela.

  • UKSW Kukuhkan Lima Guru Besar, Perkuat Peran sebagai Sinar Ilmu Pengetahuan

    UKSW Kukuhkan Lima Guru Besar, Perkuat Peran sebagai Sinar Ilmu Pengetahuan

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali mencatatkan pencapaian akademik yang gemilang.

    Lima akademisi dari berbagai disiplin ilmu resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Rapat Senat Terbuka yang digelar di Balairung UKSW pada Kamis (27/02/2025).

    Pengukuhan ini tidak sekadar menjadi seremoni akademik, tetapi juga bukti nyata komitmen UKSW dalam membangun ekosistem akademik yang unggul dan berdaya saing global.

    Di bawah kepemimpinan Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami, universitas ini terus menunjukkan pertumbuhan akademik yang luar biasa.

    Sejak 2022 hingga awal 2025, UKSW telah melahirkan 19 Guru Besar, mendekati target yang dicanangkan yakni 20 Guru Besar baru hingga 2027.

    Dengan total 29 Guru Besar saat ini, UKSW semakin mengukuhkan dirinya sebagai pusat keunggulan akademik di Indonesia.

    Dalam sambutannya, Rektor UKSW, Prof. Intiyas Utami, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini.

    “Kami berbangga karena telah lahir lima Guru Besar baru. Selamat kepada Prof. Hanna, Prof. Maria Rio Rita, Prof. Albert, Prof. Christina Maya Indah, dan Prof. Darmawan. Puji Tuhan, dari janji saya menambah 20 Guru Besar selama periode 2022–2027, kini sudah tercapai 19 orang,” ujarnya.

    Ia berharap para Guru Besar dapat menjadi motor penggerak dalam publikasi ilmiah yang berdampak serta menghasilkan penelitian yang tidak hanya terbit di jurnal akademik, tetapi juga diintegrasikan dalam pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

    “UKSW berkomitmen untuk menjaga nilai budaya di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Riset kita harus berpacu dengan kecerdasan buatan dan inovasi digital, tetapi tetap berakar pada budaya kita sebagai ’Indonesia Mini’,” tegasnya.

    Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah VI, Adhrial Refaddin, S.IP., M.P.P., turut mengapresiasi pencapaian UKSW.

    “Saat ini UKSW memiliki 29 Guru Besar. Selamat kepada para Guru Besar yang baru dikukuhkan. UKSW memiliki peran strategis dalam meningkatkan tata kelola perguruan tinggi swasta dan menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi,” ungkapnya.

    Ia juga mengajak UKSW untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas dan reputasi pendidikan tinggi di Indonesia.

    “Mari bersama-sama membawa UKSW dan pendidikan tinggi di Jawa Tengah menuju level internasional. Let’s go international!” pungkasnya.

    Dalam atmosfer penuh hikmat, kelima Guru Besar yang dikukuhkan menyampaikan orasi ilmiah di bidang masing-masing, mengangkat isu-isu strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

    1.  Prof. Dr. Hanna Arini Parhusip, M.Sc., Nat. (Ilmu Matematika, Fakultas Sains dan Matematika)

    Orasi ilmiahnya yang berjudul “EMAS MURNI: Eksplorasi Matematika untuk Aplikasi Sains oleh Minoritas Unggul yang Berkepribadian Kristiani” menyoroti peran matematika dalam berbagai aspek kehidupan.

    Terinspirasi dari visi Program Studi Matematika UKSW dan motto Creative Minority, ia menegaskan pentingnya eksplorasi ilmu secara holistik.

    “Saya percaya perjalanan akademik ini bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan bagian dari rencana Tuhan yang indah,” ungkapnya penuh syukur.

    2.  Prof. Dr. Maria Rio Rita, S.E., M.Si. (Ilmu Keuangan Kewirausahaan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis)

    Dalam orasinya berjudul “Kewirausahaan Berkelanjutan: Perspektif Keuangan bagi UMKM”, ia membahas keterbatasan akses permodalan yang kerap menjadi tantangan bagi UMKM.

    Pendekatan financial bootstrapping pun ditawarkan sebagai solusi inovatif untuk pertumbuhan bisnis yang lebih mandiri.

    “Selama dua dekade di UKSW, saya belajar bahwa Tuhan selalu memberi berkat melalui berbagai peristiwa dan pembelajaran. Semoga saya menjadi pembelajar sepanjang hayat dan bermanfaat bagi sesama,” ujarnya dengan haru.

    3.  Prof. Dr. Albert Kriestian Novi Adhi Nugraha, S.E., M.M., Ph.D. (Ilmu Perilaku Konsumen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis)

    Mengusung tema “Kala Cinta dan Benci Berbenturan: Dari Citra Negara Asal ke Pengambilan Keputusan Konsumen”, Prof. Albert menyoroti bagaimana citra negara asal suatu produk dapat memengaruhi perilaku belanja masyarakat, khususnya di kalangan Gen Z.

    “Mencintai produk dalam negeri bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga membangun kebanggaan nasional. Mari kita refleksikan, apa yang bisa kita lakukan untuk negeri ini?” serunya penuh semangat.

    4.  Prof. Dr. Christina Maya Indah S., S.H., M.Hum. (Hukum Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak, Fakultas Hukum)

    Dalam orasi ilmiah berjudul “Paradigma Baru dalam Hukum Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak di Era Digital”, ia menyoroti tantangan baru dalam penegakan hukum di era digital.

    “Ilmu hukum harus terus berkembang agar keadilan dapat dirasakan oleh semua. Hukum harus bertumbuh pada habitusnya, memanusiakan manusia,” ungkap akademisi yang telah mengabdi di UKSW sejak 1997 ini.

    5.  Prof. Darmawan Utomo, M.Eng., Ph.D. (Ilmu Deep Learning, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer)

    Orasinya yang berjudul “Deep Learning dan Masa Depan Teknologi: Sebuah Paradigma Baru dalam Kecerdasan Buatan” menyoroti bagaimana AI dapat dikembangkan secara etis dan humanis.

    “Teknologi bukan hanya tentang inovasi, tetapi juga tanggung jawab. Semoga ilmu ini dapat memberikan manfaat bagi umat manusia,” ujarnya yang telah berkecimpung dalam riset kecerdasan buatan selama lebih dari 25 tahun.

    Dengan bertambahnya lima Guru Besar baru, UKSW kini memiliki 29 Guru Besar di berbagai bidang ilmu.

    Hal ini mencerminkan komitmen institusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.

    Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Jawa Tengah menurut Webometrics, UKSW memiliki 15 fakultas dan 63 program studi yang dikenal dengan keberagamannya.

    Dijuluki Creative Minority, UKSW terus mendorong inovasi dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat.

    Dengan semangat akademik yang terus menyala, UKSW siap melangkah ke masa depan sebagai sinar ilmu pengetahuan yang tidak hanya mencetak generasi unggul, tetapi juga berkontribusi bagi bangsa dan dunia.

  • Jelang Ramadhan, PT PLN UIP JBTB Sinergi dengan Balai Taman Nasional Baluran, Dukung Proyek Nasional

    Jelang Ramadhan, PT PLN UIP JBTB Sinergi dengan Balai Taman Nasional Baluran, Dukung Proyek Nasional

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dalam upaya meningkatkan keandalan kelistrikan serta menyalurkan energi bersih ke Pulau Bali, PT PLN (Persero) melalui unitnya PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Baluran dalam pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi SUTET 500 kV Paiton – Watudodol / Kalipuro pada Senin, (24/2/2025). 

    Proyek ini merupakan bagian dari Java Bali Connection (JBC) yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan kelistrikan serta mendukung pemanfaatan energi ramah lingkungan. 

    Pembangunan SUTET 500 kV Paiton – Watudodol / Kalipuro akan melintasi kawasan konservasi Taman Nasional Baluran, dengan total 49 tower yang akan dibangun di area tersebut.

    Oleh karena itu, kolaborasi ini mencakup tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama yang meliputi Rencana Pelaksanaan Program (RPP), termasuk Rencana Kelola Lima Tahun (RKL) serta Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk memastikan proyek berjalan sesuai regulasi lingkungan.

    Jelang Bulan Ramadhan, PT PLN (Persero) UIP JBTB dan Balai Taman Nasional Baluran menggelar pertemuan strategis yang dihadiri oleh General Manager PT PLN (Persero) UIP JBTB,  I Njoman Surjana D., Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi, Eko Rahmiko, Manajer Sub Bidang Perizinan dan Komunikasi, Galih Eka Sanjaya, serta Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Dr. Johan Setiawan S.Hut.,M.Sc. Turut hadir pula, Kepala Sub Direktorat Penguatan Fungsi dan Pembangunan Strategis Kawasan Konservasi Pada Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi Dirjen KSDAE, Probo Wresni Adji S.Hut.,M.PA mewakili. 

    General Manager PT PLN (Persero) UIP JBTB, I Njoman Surjana D., mengungkapkan bahwa sinergi ini merupakan langkah penting dalam memastikan proyek berjalan lancar.

    “Kami sangat mengapresiasi keterbukaan dan kerja sama dari Balai Taman Nasional Baluran. Dukungan ini sangat berarti bagi kelangsungan proyek strategis nasional yang berdampak langsung bagi masyarakat,” terang I Njoman Surjana D. “Melalui sinergi antara PT PLN (Persero) UIP JBTB dan Balai Taman Nasional Baluran, diharapkan proyek ini dapat berjalan optimal serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam mendukung pasokan listrik yang andal, berkelanjutan, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.” harap I Njoman Surjana D.

    Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Dr. Johan Setiawan S.Hut.,M.Sc, menegaskan komitmennya dalam mendukung proyek ini dengan tetap mengedepankan aspek konservasi.

    “Kami memastikan bahwa pembangunan infrastruktur ini tetap selaras dengan prinsip pelestarian lingkungan,” jelas Johan. “Melalui kerja sama ini, kami berkomitmen untuk menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan konservasi,” lanjut Johan.

    Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP JBTB, Eko Rahmiko, menambahkan bahwa koordinasi antara PT PLN (Persero) dan Taman Nasional Baluran akan terus diperkuat. “Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya berdampak positif bagi kelistrikan, tetapi juga tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial di sekitar Kawasan,” terang Eko Rahmiko.

    Probo Wresni Adji, Kepala Sub Direktorat Penguatan Fungsi dan Pembangunan Strategis Kawasan Konservasi Pada Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi Dirjen KSDAE, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi contoh nyata sinergi antara sektor energi dan konservasi. “Kolaborasi ini adalah langkah strategis dalam membangun infrastruktur nasional yang tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan,” terang Probo Wresni Adji.

  • Ubaya Kukuhkan 3 Guru Besar Baru, Hasilkan Riset dan Inovasi yang Berdampak Jadi Prioritas

    Ubaya Kukuhkan 3 Guru Besar Baru, Hasilkan Riset dan Inovasi yang Berdampak Jadi Prioritas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Universitas Surabaya (Ubaya) kukuhkan tiga guru besar dari Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi dan Fakultas Bisnis dan Ekonomika yang digelar di Gedung Perpustakaan Lantai 5, Kampus Ubaya Tenggilis, Kamis (27/2/2025).

    Tiga guru besar yang dikukuhkan yakni Prof. The, Jaya Suteja, Ph.D. dalam Bidang Ilmu Rekayasa Mesin pada Fakultas Teknik) kemudian Prof. Dr. apt. Dini Kesuma, S.Si., M.Si. dalam Bidang Ilmu Pengembangan Obat pada Fakultas Farmasi dan Prof. Aluisius Hery Pratono, Ph.D. dalam Bidang Ilmu Bisnis Digital pada Fakultas Bisnis dan Ekonomika.

    Pengukuhan guru besar tersebut dipimpin oleh Rektor Universitas Surabaya Dr Benny Lianto dan dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jatim, Ketua Umum, Dewan Pembina, dan pengurus Yayasan Universitas Surabaya, senat, dosen dan segenap sivitas Ubaya. Para guru besar Universitas Surabaya maupun dari universitas undangan serta keluarga dan kolega guru besar yang tengah dikukuhkan.

    Rektor Benny menuturkan hingga saat ini, Ubaya memiliki sebanyak 29 guru besar dan empat emiritus. Pada tahun 2023, Ubaya mencanangkan sebanyak 55 guru besar baru hingga 2027.

    Ia berharap , guru bespengukuhan guru besar ini bisa menginspirasi dan menjadi teladan calon guru besar lainnya untuk bisa mengikuti jejak guru besar tentunya dalam penyintas keilmuan masing-masing.

    “Seorang guru besar bukan pencapaian karir akhir dari seorang dosen tapi menjadi guru besar justru merupakan awal, memberikan spirit dan inspirasi baru guna melahirkan karya ungul, briliant dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Rektor Benny, Kamis (27/2/2025).

    Bertambahnya jumlah guru besar diharapkan dapat mendorong terciptanya riset dan inovasi unggul. Mencapai jabatan akademik tertinggi dimaknai sebagai tanggung jawab kebermanfaatan dan dampak bagi masyarakat.

    Benny berharap bertambahnya guru besar ini juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah seperti swasembada pangan, pengentasan kemiskinan dan stunting.

    “Kita ingin proses menjadi guru besar harus berkualitas, sehingga mereka yang mendapatkan gelar profesor atau guru besar adalah memang para dosen yang benar-benar unggul. Bukan percepatan, tapi angka 55 ini menginspirasi para dosen untuk bergerak mempersiapkan guru besar mereka,” tuturnya.

    Dikatakannya, Benny, Ubaya membuat beberapa pusat riset unggulan antara lain dalam bidang pangan dan kesehatan untuk menjawab berbagai program prioritas pemerintah. Kedua terkait riset energi baru terbarukan, yang dilakukan dengan pendekatan multidisiplin.

    “Awal bulan maret nanti kami akan meresmikan Center for Aging Wellness dan Life Science Integrated Facilities yang kami fokuskan untuk mempersiapkan berbagai kegiatan masyarakat Indonesia memasuki masa mereka menua dengan sehat, dengan bahagia. Jadi semua produk dan topik riset terkait itu akan sangat mendukung,” ungkapnya.

    Tiga guru besar Ubaya memaparkan orasi ilmiah mereka. Prof. The, Jaya Suteja, Ph.D. membahas implementasi pencetakan tiga dimensi di bidang kesehatan melalui judul penelitian Potensi Implementasi 3D printing di Bidang Kesehatan.

    Sementara Prof. Aluisius Hery Pratono, S.E., M.D.M., Ph.D., sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Bisnis Digital menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul “Cognitive Bias dalam Ekonomi Digital: Sebuah Refleksi”.

    Dari penelitian tersebut, ia memprediksi bahwa digitalisasi bukan lagi konsep yang populer di masa mendatang.

    Dari Prof. Dr. apt. Dini Kesuma, S.Si., M.Si., membahas mengenai “Inovasi dalam Kimia Medisinal: Harapan Baru dalam Pengobatan Kanker Payudara”.

    Ia menerangkan, dalam dunia medis, kimia medisinal memainkan peran sentral sebagai jembatan antara ilmu kimia dan ilmu farmasi.

    Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Dyah Sawitri yang turut hadir dalam pengukuhan guru besar Ubaya menuturkan, sebagai profesor yang memiliki jabatan akademik tertinggi harus memiliki multiplier effect dan memiliki dampak dalam kehidupan masyarakat.

    Ia berharap tiga profesor ini berkolaborasi dalam riset unggulan kampus dan membawa Ubaya mendunia. Pihaknya berharap melalui riset unggulan yang dilakukan oleh Ubaya dapat difokuskan untuk mendukung program pemerintah.

    “Profesor tidak hanya di Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) tapi Strata 1 (S1) sebagai tolak ukur dan pondasi ilmu untuk science, knowledge, dan skillnya juga mengajar di S1. Ini penting sekali dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Yang utama kami tunggu karya nyata para profesor dari Ubaya untuk riset unggulan kampus yang berdampak bagi masyarakat, bangsa dan negara, berkontribusi nyata untuk pengentasan kemiskinan, stunting, dan untuk swasembada yang berkelanjutan,” tutupnya.

  • BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat

    BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 14:56 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berupaya mewujudkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia dengan mengoptimalkan pemberdayaan umat melalui zakat sebagai salah satu instrumen strategis dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Hal tersebut mengemuka dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema “Peran Perzakatan Nasional Dalam Mencapai Sustainable Development Goals”, yang selenggarakan Pusdiklat BAZNAS RI dan disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV. Hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., Direktur Eksekutif Bank Indonesia Dadang Muljawan, Ph.D, serta Pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., menegaskan semangat berzakat dapat memberikan kontribusi besar di masyarakat khususnya bagi penerima fakir dan miskin.

    “BAZNAS hadir untuk memberikan semangat kepada kita semua bahwa benar kalau perzakatan ini memberikan kontribusi. Dan kita tahu bahwa kegiatan BAZNAS di seluruh Indonesia telah banyak memberikan perhatian terhadap pengentasan kemiskinan dan tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya,” ujar Nadratuzzaman.

    Nadratuzzaman juga menyampaikan komitmen BAZNAS untuk terus mendukung pencapaian SDGs di Indonesia melalui zakat dengan menerapkan prinsip 3A (Aman Syar`i, Aman Regulasi, Aman NKRI) dalam melakukan tata kelola zakat.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Bank Indonesia Dadang Muljawan, Ph.D, menekankan terkait tugas dan peran Bank Indonesia terhadap kepentingan mengurusi wakaf dan zakat.

    “Jadi zakat dan wakaf ini adalah bentuk belanja. Proses belanja dalam ekonomi itu sederhana, ada belanja untuk konsumsi, ada belanja untuk investasi, ada juga untuk saving. Selain itu, ada juga belanja dengan nilai religius, dan itu memberikan impact ekonomi yang luar biasa,” ujarnya.

    Ia menambahkan, zakat memiliki peran dalam ekonomi makro yang akan terus mendorong proses inovatif, serta zakat merupakan bagian dari SDGs. BAZNAS dinilai sudah fokus terhadap perhatian masyarakat karena adanya bentuk pemberdayaan zakat setiap unit sektor yang ada di masyarakat.

    “Zakat ini sangat modern dan sejalan dengan SDGs. Bapak dan Ibu yang bergerak di bidang zakat ini sangat berbangga hati, dan kita tinggal tingkatkan teknologinya. Dari kerja sama antara BI dan BAZNAS semoga semakin dapat ditingkatkan,” ujar Dadang.

    Menurutnya, zakat ini sudah terbukti secara keilmuan yang memiliki pengaruh signifikan dan berpotensi menjadi bagian yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia. Melalui rekomendasi yang bisa diberikan terhadap BAZNAS secara nasional.

    “Dengan memperkuat basis donor, dengan memanfaatkan teknologi yang bisa kita gunakan untuk memasukkan projek-projek yang akan dibiayai kegiatan BAZNAS akan semakin efektif menyalurkan. Dan membentuk kolaborasi dengan banyak sektor baik nasional ataupun internasional,” jelas Dadang.

    Adapun program-program BAZNAS yang sejalan dengan SDGs di antaranya: program Beasiswa BAZNAS, program Bank Makanan, penyediaan akses air bersih dan sanitasi, program pemberdayaan ekonomi, BAZNAS Tanggap Bencana, hingga program kesehatan.

    Sumber : Elshinta.Com