Tag: Basuki Hadimuljono

  • Jangan Membalikkan Punggung, Nadiem Diminta Tanggung Jawab di Korupsi Pengadaan Laptop Rp9,9 Triliun

    Jangan Membalikkan Punggung, Nadiem Diminta Tanggung Jawab di Korupsi Pengadaan Laptop Rp9,9 Triliun

    GELORA.CO – Pakar Hukum Pidana dari Universitas Bung Karno (UBK), Hudi Yusuf, menyoroti penanganan kasus dugaan korupsi dalam Program Digitalisasi Pendidikan tahun 2019–2022. Ia menekankan pentingnya pertanggungjawaban moral dan hukum dari pihak-pihak terkait, terutama dalam pengadaan laptop dengan sistem operasi Chrome/Chromebook senilai Rp9,98 triliun yang terjadi di era Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

    Menurut Hudi, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah bekerja secara profesional dengan menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan setelah menemukan adanya dugaan permufakatan jahat dalam proses pengadaan tersebut. Namun, ia mendorong agar Kejagung menggali lebih dalam untuk menemukan kemungkinan adanya unsur korupsi lainnya, seperti suap atau kerugian negara.

    “Menurut saya Kejagung sudah profesional dengan menemukan dugaan kemufakatan jahat dalam pengadaan laptop tersebut. Namun kejaksaan dapat menggali lebih dalam lagi untuk menemukan alat bukti yang cukup agar pelaku dapat dijerat tindak pidana korupsi,” kata Hudi saat dihubungi Inilah.com, Selasa (27/5/2025).

    Hudi juga berharap para pejabat Kemendikbudristek, termasuk Nadiem Makarim, bersikap kesatria dan tidak melempar tanggung jawab kepada bawahan.

    Ia mencontohkan almarhum Theo F. Toemion, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang dinilainya menunjukkan sikap kesatria ketika ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dana program Tahun Investasi Indonesia 2003–2004. Saat itu, Theo mengambil alih seluruh tanggung jawab atas tindakan anak buahnya.

    “Saya baru menemukan pejabat tinggi negara yang tidak melempar tanggung jawab atau kesalahan ke anak buah. Semua kesalahan anak buah menjadi tanggung jawab beliau,” tutur Hudi.

    Ia menegaskan, “Seyogyanya sifat ksatria beliau (Theo) diikuti pejabat tinggi lainnya. Jangan salahkan low management. Berdasarkan contoh Pak Theo, saya menghimbau kepada pejabat tinggi negara: jangan membalikkan punggung dengan membuang kesalahan pada anak buah apabila instansinya diduga melakukan korupsi.”

    Lebih lanjut, Hudi mendesak Kejagung untuk mengembangkan penyidikan terhadap pihak luar kementerian, termasuk vendor yang terlibat dalam pengadaan laptop Chromebook tersebut.

    “Kejagung penting untuk melakukan pengembangan kasus, selain di internal kementerian juga keluar kementerian. Semuanya harus disisir sampai tuntas jika ada yang terlibat dan termasuk yang menikmati uang hasil korupsi,” tegasnya.

    Sebelumnya, penyidik Jampidsus Kejagung telah menaikkan kasus dugaan korupsi pengadaan digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek pada periode 2019–2022 ke tahap penyidikan sejak 20 Mei 2025. Proyek tersebut berlangsung saat Nadiem Makarim menjabat sebagai Mendikbudristek.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menyatakan bahwa dugaan korupsi bermula dari usulan internal Kemendikbudristek kepada tim teknis untuk menyusun kajian pengadaan perangkat, yang diarahkan secara khusus kepada spesifikasi Chromebook. Padahal, kajian awal merekomendasikan penggunaan sistem operasi Windows karena dinilai lebih fleksibel.

    “Tim Teknis Perencanaan Pembuatan Kajian Pengadaan Peralatan TIK dalam Kajian Pertama (Buku Putih) merekomendasikan untuk menggunakan spesifikasi dengan Operating System (OS) Windows. Namun Kemendikbudristek saat itu mengganti Kajian Pertama tersebut dengan kajian baru dengan menggunakan spesifikasi Operating System Chrome/Chromebook,” ujar Harli, Senin (26/5/2025).

    Ia menambahkan bahwa terdapat permufakatan jahat antara pihak kementerian dan tim teknis yang diarahkan untuk memenangkan Chromebook dalam proses pengadaan.

    “Ditemukan adanya tindakan persekongkolan atau permufakatan jahat dengan cara mengarahkan kepada Tim Teknis yang baru agar dalam membuat Kajian Teknis Pengadaan Peralatan TIK diunggulkan untuk menggunakan laptop dengan Operating System Chromebook,” jelasnya.

    Padahal, kata Harli, pada 2018–2019, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) telah melakukan uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook. Hasilnya menunjukkan perangkat hanya optimal jika didukung oleh jaringan internet yang stabil, sementara infrastruktur internet di Indonesia saat itu belum merata.

    “(Pengadaan) bukan atas dasar kebutuhan ketersediaan peralatan TIK yang akan digunakan dalam rangka pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) serta kegiatan belajar mengajar,” tegas Harli.

    Total anggaran pengadaan TIK untuk tahun 2020–2022 mencapai Rp9,98 triliun, terdiri dari Rp3,58 triliun dari anggaran Kemendikbudristek dan Rp6,39 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

    “Sehingga jumlah keseluruhan adalah sebesar Rp9.982.485.541.000,” ungkap Harli.

    Sebagai bagian dari penyidikan, tim Jampidsus Kejagung menggeledah dua unit hunian yang diduga milik staf khusus Mendikbudristek era Nadiem, masing-masing berinisial FH dan JT. Penggeledahan dilakukan pada Rabu, 21 Mei 2025, di Apartemen Kuningan Place dan Apartemen Ciputra World 2, Jakarta Selatan.

    Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita 24 item barang bukti, terdiri dari 9 barang bukti elektronik seperti laptop dan ponsel, serta 15 dokumen seperti buku agenda.

    Berdasarkan data publik, lima staf khusus Mendikbudristek di era Nadiem Makarim antara lain:

    Pramoda Dei Sudarmo, MBA., MPA (Bidang Kompetensi dan Manajemen)Muhamad Heikal, S.Ip., MPC (Bidang Komunikasi dan Media)Fiona Handayani, MBA (Bidang Isu-Isu Strategis)Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D (Bidang Pembelajaran)Jurist Tan, BA., MPA/ID (Bidang Pemerintahan)

  • Kodim 0818/Malang-Batu Dukung Penuh Peningkatan SDM lewat Program Kuliah Sarjana Desa Berprestasi

    Kodim 0818/Malang-Batu Dukung Penuh Peningkatan SDM lewat Program Kuliah Sarjana Desa Berprestasi

    Malang (beritajatim.com) – Kodim 0818/Malang-Batu menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah Malang dan Batu. Pada Senin (26/5/2025), kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Mitra Kerjasama penerimaan Mahasiswa Baru Program Kuliah Sarjana Desa Berprestasi berlangsung di Aula Kampus Universitas Kepanjen, Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

    Acara ini bertujuan menjaring calon mahasiswa berprestasi dari desa-desa di seluruh Malang Raya agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana melalui program beasiswa. Sosialisasi dihadiri oleh Ketua Yayasan Pemkab Malang Bambang Suryanto, M.Si, Ph.D, Rektor Universitas Kepanjen Ir. Tri Nuhudi S., S.Kep. Ns, M.Kep, dan Dr. Mubarok, S.Komn., MM.

    Kasdim 0818 Malang-Batu Mayor Czi Supaat mewakili Dandim 0818/Malang-Batu menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Universitas Kepanjen kepada Babinsa untuk berperan dalam proses penerimaan mahasiswa baru.

    “Kami berharap sosialisasi ini dapat memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang proses penerimaan mahasiswa baru, serta membantu calon mahasiswa memilih program studi sesuai minat dan bakat,” tegas Mayor Supaat.

    Mayor Supaat juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci kemajuan daerah, khususnya wilayah pedesaan. “Program ini adalah langkah nyata memberikan kesempatan yang sama bagi putra-putri desa terbaik untuk mengenyam pendidikan tinggi. Dengan SDM berkualitas, desa-desa kita akan lebih mandiri dan berdaya saing,” tambahnya.

    Pada kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis tersebut, sejumlah persyaratan dan mekanisme pendaftaran calon mahasiswa juga dijelaskan secara rinci. Diharapkan program ini dapat membuka peluang lebih besar bagi generasi muda berprestasi dari pedesaan untuk meraih cita-cita dan berkontribusi positif pada pembangunan daerah Malang dan Batu.

    Kodim 0818/Malang-Batu berkomitmen terus mendukung program yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di wilayahnya. [yog/beq]

  • Airlangga harap Bimo sebagai dirjen pajak baru bisa kerek rasio pajak

    Airlangga harap Bimo sebagai dirjen pajak baru bisa kerek rasio pajak

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap, penunjukan Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak yang baru dapat mengerek rasio pajak (tax ratio).

    Hal ini selaras dengan target yang ditetapkan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menaikkan tax ratio sebesar 23 persen pada 2029.

    “Dan tax ratio salah satunya adalah Coretax, jadi Coretax itu menjadi penting untuk bisa diimplementasikan secara baik,” katanya usai menghadiri pelantikan pejabat eselon I Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat.

    Ia menyebut Bimo telah memiliki cukup banyak pengalaman di sektor ekonomi, khususnya perpajakan.

    Sebagaimana diketahui, Bimo Wijayanto sebelumnya menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kemenko Marves, serta pernah menjadi Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden.

    Di lingkungan Kementerian Keuangan, Bimo dikenal sebagai Analis Senior yang berperan besar dalam pembentukan Center for Tax Analysis (CTA) di Direktorat Jenderal Pajak.

    Bimo merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan gelar Sarjana Akuntansi pada tahun 2000.

    Ia melanjutkan gelar MBA dari University of Queensland (2005) dan gelar doktor (Ph.D) di bidang ekonomi dari University of Canberra, Australia.

    “Dari segi pendidikan juga baik, dari Gajah Mada (UGM), kemudian juga dari Australia dan pernah ikut postdoc dan relatif berusia muda,” jelasnya.

    Adapun hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik total 22 pejabat eselon I Kementerian Keuangan.

    Berikut daftar pejabat eselon I Kementerian Keuangan yang dilantik hari ini:

    1. Sekretaris Jenderal: Heru Pambudi

    2. Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal: Febrio Nathan Kacaribu

    3. Dirjen Anggaran: Luky Alfirman

    4. Dirjen Pajak: Bimo Wijayanto

    5. Dirjen Bea Cukai: Djaka Budi Utama

    6. Dirjen Perbendaharaan: Astera Primanto Bhakti

    7. Dirjen Kekayaan Negara: Rionald Silaban

    8. Dirjen Perimbangan Keuangan: Askolani

    9. Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko: Suminto

    10. Dirjen Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan: Masyita Cristalline

    11. Inspektur Jenderal: Awan Nurmawan Nuh

    12. Kepala Badan Informasi, Komunikasi dan Intelijen Keuangan: Suryo Utomo

    13. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan: Andin Hadiyanto

    14. Staf Ahli bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak: Iwan Djuniardi

    15. Staf Ahli bidan Kepatuhan Pajak: Yon Arsal

    16. Staf Ahli bidang Pengawasan Pajak: Nufransa Wira Sakti

    17. Staf Ahli bidang Penerimaan Negara: Dwi Teguh Wibowo

    18. Staf Ahli bid Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Mochamad Agus Rofiuidn

    19. Staf Ahli bidang Pengeluaran Negara: Sudarto

    20. Staf Ahli bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional: Parjiono

    21. Staf Ahli bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal: Arief Wibisono

    22. Staf Ahli bidang Hukum dan Hubungan Kelembagaan: Rina Widiyani Wahyuningdyah

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wartawan Senior Soroti Minimnya Komunikasi Publik Tim Percepatan Pembangunan Pemkab Jombang

    Wartawan Senior Soroti Minimnya Komunikasi Publik Tim Percepatan Pembangunan Pemkab Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Praktisi komunikasi sekaligus wartawan senior Jombang, Yusron Aminulloh, menyoroti pentingnya komunikasi publik yang efektif dalam mendukung berbagai program pembangunan Pemerintah Kabupaten Jombang.

    Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Koordinator Tim Percepatan Pembangunan Pemkab Jombang, Irfan Kharisma Putra, pada Jumat malam (16/5/2025). “Saya membaca banyak program Bupati dan Wakil Bupati Jombang bagus dan futuristik. Cuma masyarakat mendengar sekilas, hanya kulitnya, bukan substansinya,” tegas Yusron Aminulloh.

    Menurut Yusron, lemahnya strategi komunikasi menyebabkan informasi yang beredar di media sosial cenderung simpang siur dan bernuansa negatif. Ia mengamati dinamika tersebut dan menilai perlu adanya pembenahan serius dalam tata kelola komunikasi daerah.

    “Tentu, ini tidak kondusif bagi perkembangan di Jombang. Harus segera dibuat tata kelola yang baik. Biar aura positif yang meluas untuk memajukan Jombang,” lanjut Yusron, yang juga CEO Saieda Green View Wonosalam.

    Ia menambahkan bahwa keluhan serupa juga datang dari rekan-rekan jurnalis junior di Jombang, yang merasa belum dilibatkan secara maksimal dalam proses komunikasi publik Pemkab Jombang. Ia menekankan pentingnya merangkul semua media agar bisa berjalan bersama dalam memajukan daerah.

    “Suara masyarakat tentang rencana perubahan logo dan tagline, rencana hadirnya PTN di Wonosalam, adalah info positif buat masukan tim percepatan, agar program baik Bupati terealisir dengan baik,” tambah Yusron yang saat ini bersama tiga profesor dan sejumlah pengusaha Jombang tengah merintis Akademi Buah Nusantara di Wonosalam.

    Menanggapi masukan tersebut, Irfan Kharisma menyampaikan apresiasinya dan menyebut bahwa pihaknya telah melibatkan ahli komunikasi dari Universitas Airlangga, Irfan Wahyudi, S.Sos., M.Comms., Ph.D, dalam menyusun strategi komunikasi politik.

    “Apalagi ini masukan dari senior dan juga ‘ayah’ kami. Kami sudah merancang dengan ahli komunikasi dari Unair, Irfan Wahyudi, S.Sos., M.Comms., Ph.D, yang juga masuk tim percepatan soal komunikasi politik ini,” tegas Irfan.

    Ia menyampaikan bahwa Tim Percepatan baru dua bulan bekerja dan saat ini tengah dalam tahap penyesuaian, termasuk dalam menjaring aspirasi dari berbagai kalangan, seperti tokoh pesantren, budayawan, hingga pengusaha.

    “Kami terbuka, sering para tokoh, kiai, bu nyai komunikasi dengan kami. Semua kritikan dan masukan kami tampung. Kami pasti sampaikan dan diskusikan dengan abah bupati,” ujar Irfan.

    Dalam kesempatan tersebut, Yusron juga menyinggung konsep radius of trust, yang menurutnya bisa menjadi alat ukur untuk melihat sejauh mana kepercayaan publik terhadap pemerintahan baru di Jombang berkembang dari hari ke hari.

    “Peran media, adik-adik semua para wartawan dan influncer berperan besar membangun komuniksasi publik yang baik,” tutup Yusron. [suf]

  • Gratis! Ini 3 Lokasi Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Surabaya Mei 2025

    Gratis! Ini 3 Lokasi Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Surabaya Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabar gembira bagi muslimin dan muslimat di Surabaya maupun sekitarnya. Ustaz Abdul Somad (UAS), dai kondang yang dikenal luas di berbagai platform media dakwah, dijadwalkan mengisi rangkaian tabligh akbar di Kota Pahlawan pada pertengahan Mei 2025.

    Tiga agenda besar telah dikonfirmasi, semuanya terbuka secara gratis untuk umum, menghadirkan sejumlah ulama nasional dengan tema yang menggugah hati dan menyejukkan jiwa.

    Safari dakwah ini akan berlangsung mulai Jumat, 16 Mei hingga Senin, 19 Mei 2025, di tiga lokasi berbeda. Simak jadwal lengkapnya berikut ini:

    1. Baik Bareng di Masjid Al-Akbar Surabaya

    Hari/Tanggal: Jumat, 16 Mei 2025
    Waktu: Pukul 19.00 WIB – 22.00 WIB
    Lokasi: Masjid Al-Akbar Surabaya Jl. Masjid Al-Akbar Timur No. 1, Pagesangan, Kec. Jambangan, Surabaya.

    Agenda perdana bertajuk Baik Bareng akan digelar megah di salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Selain UAS, akan hadir pula para ulama terkemuka seperti Habib Muhammad bin Anies Shahab, Ustaz Luqmanulhakim, Ustaz Salim A. Fillah, Ustaz Zayyin Achmad, Ustaz Nur Hidayat, dan Ustaz Aditya Abdurrahman.

    Acara ini menjadi momen istimewa bagi masyarakat untuk memperkuat keimanan sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah.

    2. Tabligh Akbar: Menguatkan Tauhid, Meneguhkan Ukhuwah, Menyambut Keberkahan

    Hari/Tanggal: Ahad, 18 Mei 2025
    Waktu: Pukul 14.30 WIB – 16.30 WIB
    Lokasi: Masjid As-Sakinah Pantai Mentari, Surabaya Perumahan Pantai Mentari Blok A No.13, Kenjeran, Surabaya.

    Mengusung tema penuh makna, tabligh akbar di hari Ahad akan menjadi pengingat pentingnya menjaga tauhid dan persaudaraan di tengah dinamika zaman. UAS akan kembali hadir bersama Ustaz Luqmanulhakim, Ustaz Salim A. Fillah, Ustaz Aditya Abdurrahman, dan Ustaz Zayyin Achmad.

    3. Tabligh Akbar: Ada Surga di Rumahmu

    Hari/Tanggal: Senin, 19 Mei 2025
    Waktu: Pukul 08.00 WIB – Selesai
    Lokasi: Masjid Ar-Rahmah, Jl. Teluk Buli I No.3,5,7, Surabaya.

    Agenda penutup bertema keluarga ini akan menyentuh sisi spiritual rumah tangga, dipandu langsung oleh Prof. H. Abdul Somad, Lc., Ph.D dan KH. Muhammad Shaleh Drehem. Meski gratis dan terbuka untuk umum, peserta dianjurkan mendaftar melalui tautan ini Pendaftaran Tabligh Akbar

    Jadwal safari dakwah UAS di Surabaya masih bisa bertambah sewaktu-waktu. Pantau terus informasi terbaru melalui kanal resmi penyelenggara.

    Bagi masyarakat yang haus akan ilmu, kehadiran UAS dan para ustaz nasional ini menjadi momentum yang sayang untuk dilewatkan. Selain memperdalam pengetahuan agama, tabligh akbar ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat semangat ukhuwah di tengah masyarakat. [fyi/aje]

  • Dr. Maria W. Sumarningsih Raih Gelar Doktor dari FEB UKSW dengan Predikat Cumlaude

    Dr. Maria W. Sumarningsih Raih Gelar Doktor dari FEB UKSW dengan Predikat Cumlaude

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Dr. Maria W. Sumarningsih, S.Pd., M.Ed., resmi menyandang gelar doktor setelah menuntaskan studi Program Doktor Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

    Meraih IPK 3,91 dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, Dr. Maria W. Sumarningsih menjadi lulusan doktor ke-89 dari program tersebut.

    Yudisium berlangsung di Ruang Rapat FEB UKSW, Selasa (22/04/2025), dipimpin oleh Dekan FEB UKSW Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA., dan dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen pembimbing, tim penguji, serta tamu undangan dari mitra dan pemerintah daerah.

    Dr. Maria dikenal sebagai pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dan juga aktif sebagai konsultan sumber daya manusia.

    Dalam disertasinya yang berjudul “Belajar Adaptasi Lintas Budaya: Studi pada Ekspatriat di Indonesia”, Dr. Maria mengangkat isu strategis yang relevan dalam dinamika global saat ini.

    Penelitian ini tidak hanya menyajikan wawasan empiris mengenai faktor-faktor yang memengaruhi adaptasi lintas budaya, kinerja, dan niat tinggal para ekspatriat di Indonesia, tetapi juga menyuguhkan pedoman praktis bagi perusahaan dalam merancang strategi ekspatriasi yang adaptif dan berkelanjutan.

    Disertasi ini membuka perspektif baru dalam kajian adaptasi lintas budaya di negara berkembang, dan menegaskan bahwa keberhasilan ekspatriat tak hanya ditentukan oleh faktor individu, tetapi juga oleh interaksi kompleks antara aspek personal, sosial, dan lingkungan eksternal.

    “Dari disertasi ini menunjukkan bahwa kecerdasan budaya, kecerdasan emosional, pengalaman internasional, dan pelatihan lintas budaya memiliki pengaruh signifikan terhadap pengalaman lintas budaya ekspatriat,” ungkapnya.

    Dr. Maria menyelesaikan disertasi ini di bawah bimbingan Profesor Christantius Dwiatmadja, S.E., M.E., Ph.D., dan Profesor Dr. Agus Sugiarto, S.Pd., M.M., dengan tim penguji yang terdiri atas Prof. Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., dan Profesor Gatot Sasongko, S.E., M.S.

    Dalam sambutannya, Dekan FEB UKSW menegaskan bahwa pencapaian ini bukanlah akhir, tetapi awal baru dalam pengabdian dan karya.

    “Selamat untuk pencapaiannya, ini adalah sebuah berkat. Kami berharap para alumni FEB terus berkarya dan menjadi berkat bagi gereja, bangsa, dan negara,” ujarnya.

    Sementara itu, Profesor Christantius, turut memberikan apresiasi atas kerja keras dan komitmen Dr. Maria. “Ini adalah bukti dari kesungguhan dan ketekunan dalam menjalani proses akademik. Semoga disertasi ini bermanfaat secara luas,” ungkapnya.

    Ucapan selamat dan apresiasi juga disampaikan oleh Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyebut disertasi ini sebagai karya yang relevan dan penting bagi Indonesia.

    “Salatiga adalah contoh nyata akulturasi budaya, di mana perbedaan menjadi kekuatan. Kami berharap Dr. Maria bisa menjadi agen perubahan dan ikut berkontribusi membangun Salatiga dengan perspektif dan semangat baru,” katanya. (*)

  • FIKES UMP Dorong Kolaborasi Riset Kesehatan Melalui Kuliah Pakar Interprofessional Education

    FIKES UMP Dorong Kolaborasi Riset Kesehatan Melalui Kuliah Pakar Interprofessional Education

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya riset di lingkungan akademik dan dunia layanan kesehatan.

    Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Kuliah Pakar Interprofessional Education (IPE) dengan tema “Penelitian Kualitatif pada Tenaga Kesehatan” yang digelar pada Rabu (7/5/2025).

    Kegiatan ini menghadirkan Prof. dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, M.P.H., Ph.D., seorang pakar di bidang penelitian kesehatan, yang memberikan panduan strategis sekaligus motivasi dalam menyusun penelitian kualitatif bagi mahasiswa dan tenaga kesehatan.

    Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FIKES UMP, Ns. Nur Isnaini, S.Kep., M.Kep., menekankan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan rumah sakit sebagai mitra strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan berbasis praktik lapangan. Ia menyoroti potensi besar yang dimiliki rumah sakit sebagai sumber data primer yang sangat kaya untuk riset kesehatan.

    “Bapak ibu rumah sakit harapannya nanti bisa bersinergi dengan institusi pendidikan. Jadi nanti kita bisa berkolaborasi melakukan penelitian bersama. Data dari rumah sakit itu sudah di depan mata, sangat potensial untuk diteliti,” ujarnya di hadapan peserta kuliah pakar.

    Nur Isnaini juga menargetkan bahwa hasil dari kolaborasi ini dapat melahirkan publikasi bersama yang mencantumkan afiliasi dari kedua institusi, yakni UMP dan rumah sakit mitra. Hal ini dinilai sebagai bentuk konkrit dari kolaborasi akademik dan profesional yang saling menguntungkan.

    Tak hanya untuk tenaga kesehatan, kuliah pakar ini juga ditujukan untuk membekali para mahasiswa, khususnya yang sedang mempersiapkan penyusunan skripsi. “Setelah kuliah ini, harapannya mahasiswa sudah punya ide mau meneliti apa, sehingga bisa lulus tepat waktu. Biasanya yang jadi kendala itu di proses penyusunan skripsi,” tambahnya.

    Melalui kegiatan ini, FIKES UMP berharap dapat terus memfasilitasi interaksi dan kolaborasi lintas profesi dalam bidang kesehatan. Selain itu, kuliah pakar ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat budaya akademik berbasis riset serta menjawab tantangan kebutuhan tenaga kesehatan yang tidak hanya terampil dalam praktik, tetapi juga unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

    Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi UMP dalam mendorong akselerasi capaian akademik mahasiswa dan menguatkan jaringan kemitraan institusional, baik di level nasional maupun internasional. (*)

  • Pakar: Media sosial tidak selalu sejalan dengan demokrasi

    Pakar: Media sosial tidak selalu sejalan dengan demokrasi

    “Di awal (medsos) yang digambarkan egaliter, itu ilusi. Medsos diciptakan untuk kapitalisme, dengan monetisasi data dan dominasi ‘market’,”

    Semarang (ANTARA) – Pakar ilmu komunikasi dari Carleton University, Canada Prof. Merlyna Lim mengingatkan bahwa media sosial (medsos) dalam kenyataannya tidak selalu sejalan dengan kebebasan berpikir dan perkembangan demokrasi.

    “Di awal (medsos) yang digambarkan egaliter, itu ilusi. Medsos diciptakan untuk kapitalisme, dengan monetisasi data dan dominasi ‘market’,” katanya saat menyampaikan kuliah umum bukunya berjudul “Social Media and Politics in Southeast Asia” di kampus FISIP Universitas Diponegoro Semarang, Rabu.

    Awalnya, memang banyak orang, termasuk pakar yang berpandangan bahwa medsos meningkatkan partisipasi politik dan demokrasi, namun kenyataan yang terjadi bisa juga sebaliknya.

    Menurut dia, medsos bekerja dengan sistem algoritma yang didesain lebih efisien untuk menjangkau konsumen, termasuk digunakan pula dalam dunia politik yang sangat berpengaruh dengan iklim demokrasi.

    “(Algoritma, red.) Itu menyederhanakan market, cuma peduli yang ‘ngefans’ sama benci. Jadi, medsos dipolitisasi mengadopsi cara yang sama. Karena ‘user’-nya kan sama, manusianya sama,” katanya.

    Ia menjelaskan bahwa algoritma tidak mengajarkan kritis karena yang dipentingkan hanyalah rasa sehingga akan dengan mudah membuat polarisasi di kalangan masyarakat.

    Dicontohkannya, orang yang dengan mudah akan merasakan hal yang sama atau sepemikiran dengan orang lain di medsos, padahal mereka belum sama-sama mengenal.

    “Membuat cenderung akhirnya kita berkumpul bukan berdasarkan rasional, tetapi karena ‘affect’, rasa. Jadi, seolah sama, padahal tidak saling kenal. Bisa idola sama, selera sama. Ini dimanipulasi (algoritma) dengan sengaja,” katanya.

    Dalam perkembangan, kata dia, muncul apa yang diistilahkannya dengan “algorithmic white branding” yang memanipulasi pencitraan dengan memainkan emosi masyarakat dengan tujuan mencuci citra tokoh politik atau figur publik.

    “Para ‘political figure’ dan kandidat yang punya masa lalu yang suram, abu-abu, gelap, bahkan berdarah kemudian diciptakan (citra) secara baru dan ini ternyata efektif,” katanya.

    Ia mencontohkan sebagaimana terjadi di Filipina saat pilpres lalu melalui politik kegembiraan dengan menyasar kalangan generasi Z sebagai pemilih pemula dan ketiadaan literasi sejarah yang membuatnya semakin efektif.

    “Cara semacam itu digunakan bukan cuma di Filipina, tetapi juga Indonesia, Kamboja, Thailand, dan negara-negara di Asia Tenggara. Mitigasinya ya dengan literasi ya, algoritma itu kerjanya seperti apa? Sudah saatnya dari SD, SMP, SMA itu belajar,” katanya.

    Hadir juga sebagai pembicara pada kesempatan itu, yakni Wakil Rektor Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Undip Wijayanto, Ph.D, dan sebagai penanggap adalah Dr. Nurul Hasfo dan Yuwanto, Ph.D.

    Menurut Wijayanto Ph.D, medsos pada media 1998-2008 berdampak positif terhadap demokrasi dengan kecenderungan memperkuatnya, tetapi pada 10 tahun terakhir ini trennya justru represif dan propaganda.

    Ia mencontohkan teror melalui medsos sebagai salah satu bentuk “digital repression” yang dialami oleh pegiat sipil yang menjadi tren menunjukkan kemunduran demokrasi.

    Sementara, Nurul Hasfi menambahkan bahwa buku tersebut bisa menjadi alat kontrol bagi para elite politik, perusahaan marketing politik, dan menjadi rujukan para pegiat literasi digital untuk masyarakat agar lebih menyehatkan proses demokrasi digital.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mahfud MD Nilai Tindakan UGM Tepat Tak Perlihatkan Ijazah & Skripsi Jokowi saat Didemo di Kampus UGM – Halaman all

    Mahfud MD Nilai Tindakan UGM Tepat Tak Perlihatkan Ijazah & Skripsi Jokowi saat Didemo di Kampus UGM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menko Polhukam sekaligus alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Mahfud MD mengomentari soal adanya desakan sekelompok orang agar UGM memperlihatkan ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Diketahui, saat itu meski didemo ratusan orang yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi, UGM tetap tegas menolak permintaan mereka.

    Menanggapi hal tersebut, Mahfud menilai tindakan UGM sudah tepat.

    Karena jika UGM menuruti tuntutan pendemo tersebut, maka akan banyak orang atau pihak-pihak yang ikut datang ke UGM untuk minta diperlihatkan ijazah atau skripsi Jokowi.

    “Lembaga hukum perdata privat, kelompok orang datang ke UGM memaksa, ‘saya minta lihat ijazahnya Pak Jokowi’ enggak bisa.”

    “Kalau begitu setiap orang bisa datang ke sana, minta melihat ijazahnya,” kata Mahfud dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube resmi Mahfud MD, Sabtu (3/5/2025).

    Lebih lanjut Mahfud menegaskan, UGM bisa terlibat dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi ini, tapi jika dipanggil di pengadilan.

    Namun ketika hanya sekelompok orang atau pihak tertentu saja yang menuntut untuk diperlihatkan ijazah Jokowi, maka UGM berhak menolak.

    “UGM boleh hadir dipanggil di pengadilan, kalau cuma didatangi orang, ‘saya minta ijazahnya saya minta skripsinya’ untuk apa.”

    “Kalau saya enggak boleh. Sudah benar itu UGM,” tegas Mahfud.

    UGM Tegaskan Jokowi Alumni UGM, Lulusan Tahun 1985

    Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro menegaskan bahwa benar Jokowi adalah alumni UGM yang lulus dari Fakultas Kehutanan pada 5 November 1985.

    Hal itu diungkap Wening setelah kedatangan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) ke Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (15/4/2025).

    Wening mengaku, pihaknya juga telah menemui perwakilan dari TPUA di ruangan di Fakultas Kehutanan.

    Pertemuan dengan jajaran rektorat UGM diwakili oleh tiga orang dari TPUA, yakni Tifauzia Tyassuma, Roy Suryo dan Rismon Hasiholan.

    Selain Wening, dari UGM diwakili oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sujito; Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Antonius dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, Ph.D.

    Teman-teman Joko Widodo (Jokowi) diklaim secara sukarela turut hadir ke pertemuan tersebut.

    Dalam kasus ini, Wening menegaskan bahwa UGM tidak berada dalam posisi membela pihak manapun.

    UGM hanya hadir sebagai lembaga akademik yang memiliki dokumen resmi.

    “Ini bukan soal membela siapa-siapa. Kami hadir sebagai lembaga akademik yang memiliki dokumen resmi. Apakah beliau mahasiswa kami atau bukan, dan apakah lulus atau tidak, itu yang kami sampaikan.”

    “Berdasarkan catatan kami, Joko Widodo lulus pada 5 November 1985 dari Fakultas Kehutanan,” ujar Wening kepada wartawan di ruang Fortakgama, Selasa (15/4/2025).

    Lebih lanjut Wening juga menjelaskan bahwa UGM menyampaikan berbagai dokumen pendukung, termasuk salinan ijazah dari masa SMA (STRB), dokumen akademik lainnya, notulen ujian skripsi, serta skripsi asli milik Jokowi.

    “Semua bukti itu kami tampilkan dengan lengkap,” tegas Wening.

    Wening menekankan, UGM siap membuka dokumen-dokumen terkait Jokowi semasa kuliah ini, jika diperlukan dalam proses hukum.

    Namun aksesnya tetap hanya bisa dilakukan berdasarkan prosedur resmi, seperti perintah dari pengadilan, karena berkaitan dengan perlindungan data pribadi milik Joko Widodo.

    “Tidak semua orang bisa melihat dokumen-dokumen itu begitu saja. Tapi jika ada proses hukum, misalnya pengadilan, UGM siap hadir sebagai saksi dan menunjukkan dokumen yang diperlukan,” ungkap Wening.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)

    Baca berita lainnya terkait Ijazah Jokowi

  • Pebisnis dan Dosen Cantik Ini Bagikan Buku Kiat Sukses Memulai Bisnis di Era Digital Secara Gratis – Halaman all

    Pebisnis dan Dosen Cantik Ini Bagikan Buku Kiat Sukses Memulai Bisnis di Era Digital Secara Gratis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar baik untuk para mahasiswa Universitas Mitra Bangsa (UMIBA) di Jabodetabek.

    Dr. Sitta Kusuma, SE, Ak, MM, seorang pebisnis sukses sekaligus dosen inspiratif di Universitas Mitra Bangsa, kembali hadir dengan kabar yang tak hanya menambah wawasan tapi juga membuka pintu kesempatan emas.

    Dalam rangka menyebarkan pemahaman mendalam tentang dunia pemasaran digital yang kian pesat, Sitta Kusuma akan mengadakan kegiatan “bedah buku” sebagai wujud kepedulian dan semangat berbagi ilmu.

    Sebagai bentuk filatropi, Dr. Sitta Kusuma akan “mentraktir” biaya pendaftaran acara ini dan membagikan gratis 100 buah buku terbaru “Manajemen Pemasaran di Era Digitalisasi”.

    “Saya percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah hak semua orang. Melalui buku ini, saya ingin membekali para mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pemasaran di era digital,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).

    Menurut dia ini  sebagai bentuk kontribusi nyata dengan senang hati ‘mentraktir’ biaya pendaftaran serta membagikan buku ini secara gratis, terutama bagi mereka yang membutuhkan.

    “Ini adalah investasi masa depan bangsa,” ungkap Dr. Sitta Kusuma dengan penuh harap.

    “Jangan sampai lewatkan kesempatan langka ini! Mari belajar bersama, berjejaring dengan para alumni hebat, dan raih masa depan yang cemerlang!”

    Rektor Universitas Mitra Bangsa, Sri Wahyuningsih, SE, MM, Ph.D., juga akan hadir memberikan sambutan hangat dan dukungan penuh terhadap inisiatif luar biasa ini.

    Deretan tokoh inspiratif dan para ahli di bidangnya turut memeriahkan acara ini di antaranya Tjatur Hendra Wijaya, ST, MM., Dr. Widya Nengsih. ST. MSi., Prof. Dr. Harries Madiistriyanto, S.Hum, M.Si, Dr. Irawan R.D. Budianto BCA, SE, MM., Dr. Dra. Nurwulan Kusuma Devi, MM.