Tag: Airlangga Hartarto

  • Di KTT G20, Indonesia Pamer QRIS yang Diadopsi Jepang dan Korea

    Di KTT G20, Indonesia Pamer QRIS yang Diadopsi Jepang dan Korea

    Liputan6.com, Jakarta – Indonesia memamerkan sistem pembayaran berbasis QR atau QRIS sebagai salah satu solusi digital murah dan sederhana untuk mendorong inklusi keuangan global dalam pertemuan KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22 November 2025.

    Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai mendampingi Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming menghadiri dua sesi utama forum.

    Airlangga mengatakan salah satu contoh solusi digital sederhana yang dilakukan Indonesia dan berbiaya rendah yaitu sistem pembayaran lintas negara berbasis QR yang kini telah menjadi standar regional.

    “Itu salah satunya QR, dan QR ini diadopsi oleh berbagai negara di ASEAN, bahkan negara lain di Jepang maupun di Korea,” ujarnya dalam Press Conference terkait Hasil KTT G20 Afrika Selatan 2025, Minggu (23/11/2025).

    Ia menegaskan penguatan ekonomi inklusif harus dibarengi akses pembiayaan internasional yang adil bagi negara berkembang.

    “Pertumbuhan perekonomian global harus kuat, adil, dan inklusif. Dengan pembiayaan internasional yang mudah diakses, dapat diprediksi setara khususnya bagi negara-negara berkembang,” jelasnya.

     

     

  • Angola dan Ethiopia Berniat Kunjungi Indonesia, Fokus Kerja Sama Agrikultur dan Sawit

    Angola dan Ethiopia Berniat Kunjungi Indonesia, Fokus Kerja Sama Agrikultur dan Sawit

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hasil pertemuan bilateral Indonesia dengan sejumlah negara seperti Angola dan Ethiopia dalam rangka KTT G20 Afrika Selatan 2025.

    Sejumlah negara seperti Angola dan Ethiopia disebut menyatakan minat untuk melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada tahun depan guna memperdalam kerja sama ekonomi.

    “Terkait dengan pertemuan bilateral tadi baik dari Angola maupun Ethiopia itu menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia. Dan tadi disampaikan mungkin pada kesempatan pertama di tahun depan mereka ingin berkunjung ke Indonesia,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Minggu (23/11/2025).

    Menurutnya, minat kerja sama utamanya datang dari sektor pertanian dan industri hilir, khususnya dari Ethiopia yang sudah menjadi tujuan ekspansi perusahaan Indonesia.

    “Lima sampai enam perusahaan dan tentunya mereka juga membutuhkan support dari Indonesia terutama untuk di sektor agrikultur dan juga sektor-sektor yang mereka sangat butuhkan yaitu derivatif daripada kelapa sawit,” kata Airlangga.

     

  • Gibran Umumkan RI-Afrika Selatan Kini Bebas Visa

    Gibran Umumkan RI-Afrika Selatan Kini Bebas Visa

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan telah menyepakati kebijakan bebas visa bagi turis dari masing-masing negara tersebut. 

    Saat menghadiri peluncuran awal Indonesia-South Africa High-Level Business Council (ISA-HLBC) di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Jumat (21/11/2025), Gibran mengumumkan bahwa kini turis dari Afrika Selatan yang masuk ke Indonesia dan sebaliknya akan bebas visa. 

    “Kedua negara telah menyepakati untuk membebaskan visa masuk. Jadi, ini merupakan kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi kebijakan visa,” terangnya di Saxon Hotel, Johannesburg, Afrika Selatan, dikutip dari Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (22/11/2025). 

    Untuk diketahui, forum ISA-HLBC itu adalah forum yang mempertemukan pemerintah, pelaku industri dan investor kedua negara guna mempercepat implementasi proyek prioritas dan kolaborasi lintas sektor. 

    ISA-HLBC dijadwalkan menjadi forum tahunan yang akan bergilir antara Johannesburg dan Jakarta. 

    Pada sambutannya, Gibran menyebut, ISA-HLBC menjadi langkah besar untuk memperkuat hubungan kedua negara. Dia menyampaikan komitmen Indonesia untuk bekerja sama dengan Afrika Selatan tetap kuat dan akan ditingkatkan, meliputi perdagangan, investasi, agrikultur dan energi. 

    “Indonesia juga berkomitmen untuk menanamkan investasinya di Afrika Selatan, yang merupakan mitra strategis kami dan gerbang menuju pasar Afrika,” ucapnya. 

    Menurut Gibran, penguatan komitmen kerja sama Indonesia-Afrika Selatan tercermin dari kunjungan Presiden Cyril Ramaphosa beberapa waktu lalu ke Jakarta, Indonesia. Dia turut menyampaikan peluang bagi pengusaha-pengusaha Afrika Selatan terhadap akses pasar di Indonesia maupun negara-negara kawasan Asia Tenggara. 

    “Pada waktu yang sama Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi dan jalan masuk ke pasar Asean,” ujarnya. 

    Pada kesempatan tersebut, Gibran turut menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk industri strategis antara Indonesia dan Afrika Selatan. 

    Putra Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menyampaikan, Indonesia memandang Afrika sebagai benua yang akan menetapkan laju perkembangan di masa depan. Dia menyebut, pertumbuhan di benua tersebut melaju dengan cepat dan penuh potensi. 

    “Saya ingin menekankan komitmen kami untuk meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi dengan Afrika, jadi apabila ada masalah, tolong beri tahu kami,” terangnya. 

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa forum ini menjadi wadah strategis untuk memastikan kerja sama ekonomi Indonesia–Afrika Selatan terukur dan berkelanjutan.

    “Forum ini merupakan langkah penting untuk memperkuat hubungan ekonomi dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara komunitas bisnis kedua negara,” ujar Airlangga.

    Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie, turut menekankan bahwa forum ini menjadi platform transformatif dalam menghubungkan sektor privat dan pemerintah untuk menghasilkan kemitraan bernilai nyata.

    “Kami memandang forum ini sebagai langkah transformatif untuk memperkuat kemitraan ekonomi yang menghasilkan manfaat nyata bagi kedua negara,” tegasnya.

    Sementara itu, Simphiwe Hamilton, Director General Department of Trade, Industry and Competition Afrika Selatan, mewakili Minister Trade, Industry and Competition Afrika Selatan Parks Franklyn Mphou Tau, menyampaikan bahwa kolaborasi Indonesia–Afrika Selatan bukan sekadar pertukaran bisnis, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun kemandirian ekonomi Global South.

    “Forum ini bukan hanya pertemuan bisnis, tetapi sinyal kuat bahwa kolaborasi Indonesia dan Afrika Selatan bergerak menuju kemitraan strategis yang mampu menciptakan nilai ekonomi dan pembangunan bagi kedua wilayah,” ujar Hamilton.

  • Gibran Tawarkan RI Jadi Pintu Masuk Pengusaha Afrika Selatan ke Pasar Asean

    Gibran Tawarkan RI Jadi Pintu Masuk Pengusaha Afrika Selatan ke Pasar Asean

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuka Indonesia-Africa CEO Forum 2025 yang berlangsung sebelum perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20), Jumat (21/11/2025).

    Forum tersebut diselenggarakan beberapa hari sebelum Gibran menghadiri KTT G20 sebagai pimpinan delegasi mewakili Presiden Prabowo Subianto, di Johannesburg, Afrika Selatan.

    Forum yang mewadahi pengusaha Indonesia dan Afrika Selatan itu juga menandakan peluncuran awal Indonesia-South Africa High-Level Business Council (ISA-HLBC), sebuah mekanisme yang dirancang untuk mempertemukan pemerintah, pelaku industri dan investor kedua negara guna mempercepat implementasi proyek prioritas dan kolaborasi lintas sektor. ISA-HLBC dijadwalkan menjadi forum tahunan yang akan bergilir antara Johannesburg dan Jakarta. 

    Pada sambutannya, Gibran menyebut ISA-HLBC menjadi langkah besar untuk memperkuat hubungan kedua negara. Dia menyampaikan komitmen Indonesia untuk bekerja sama dengan Afrika Selatan tetap kuat dan akan ditingkatkan, meliputi perdagangan, investasi, agrikultur dan energi. 

    “Indonesia juga berkomitmen untuk menanamkan investasinya di Afrika Selatan, yang merupakan mitra strategis kami dan gerbang menuju pasar Afrika,” terangnya di Saxon Hotel, Johannesburg, Afrika Selatan, dikutip dari Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (22/11/2025). 

    Menurut Gibran, penguatan komitmen kerja sama Indonesia-Afrika Selatan tercermin dari kunjungan Presiden Cyril Ramaphosa beberapa waktu lalu ke Jakarta, Indonesia. Keduanya juga menyepakati untuk membebaskan persyaratan visa bagi turis asing satu sama lain. 

    “Ini merupakan kabar baik untuk Anda semua, jadi tidak ada lagi [kewajiban] visa,” kata Wakil Presiden ke-14 itu.

    Pada waktu yang sama, Gibran turut menyampaikan peluang bagi pengusaha-pengusaha Afrika Selatan terhadap akses pasar di Indonesia maupun negara-negara kawasan Asia Tenggara. 

    “Pada waktu yang sama Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi dan jalan masuk ke pasar Asean,” ujarnya. 

    Pada kesempatan tersebut, Gibran turut menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk industri strategis antara Indonesia dan Afrika Selatan. 

    Putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menyampaikan, Indonesia memandang Afrika sebagai benua yang akan menetapkan laju perkembangan pada masa depan. Dia menyebut pertumbuhan di benua tersebut melaju dengan cepat dan penuh potensi. 

    “Saya ingin menekankan komitmen kami untuk meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi dengan Afrika, jadi apabila ada masalah, tolong beritahu kami,” terangnya. 

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa forum ini menjadi wadah strategis untuk memastikan kerja sama ekonomi Indonesia–Afrika Selatan terukur dan berkelanjutan.

    “Forum ini merupakan langkah penting untuk memperkuat hubungan ekonomi dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara komunitas bisnis kedua negara,” ujar Airlangga.

    Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, turut menekankan bahwa forum ini menjadi platform transformatif dalam menghubungkan sektor privat dan pemerintah untuk menghasilkan kemitraan bernilai nyata.

    “Kami memandang forum ini sebagai langkah transformatif untuk memperkuat kemitraan ekonomi yang menghasilkan manfaat nyata bagi kedua negara,” tegasnya.

    Sementara itu, Simphiwe Hamilton, Director General Department of Trade, Industry and Competition Afrika Selatan, mewakili Minister Trade, Industry and Competition Afrika Selatan Parks Franklyn Mphou Tau, menyampaikan bahwa kolaborasi Indonesia–Afrika Selatan bukan sekadar pertukaran bisnis, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun kemandirian ekonomi Global South.

    “Forum ini bukan hanya pertemuan bisnis, tetapi sinyal kuat bahwa kolaborasi Indonesia dan Afrika Selatan bergerak menuju kemitraan strategis yang mampu menciptakan nilai ekonomi dan pembangunan bagi kedua wilayah,” ujar Hamilton.

  • Gibran Pastikan RI Bidik Investasi di Afrika Selatan

    Gibran Pastikan RI Bidik Investasi di Afrika Selatan

    Jakarta

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan komitmen Pemerintah Indonesia memperluas investasi ke Afrika Selatan. Hal ini diungkapkan olehnya saat menghadiri Indonesia-Africa CEO Forum di sela-sela helatan G20 di Johannesburg, Afrika Selatan.

    Forum itu dihadiri langsung oleh para pengusaha dari Indonesia dan juga Afrika Selatan. Dalam forum yang sama, Dewan Bisnis Tingkat Tinggi Indonesia dan Afrika Selatan juga dibentuk untuk mempercepat kerja sama.

    Gibran menyatakan Afrika Selatan adalah mitra strategis bagi Indonesia di kawasan Afrika. Negara yang ikut mencetuskan asosiasi BRICS itu dinilai Gibran dapat membuka pintu gerbang kegiatan ekonomi bagi Indonesia di Benua Afrika.

    Sebagai gantinya, Indonesia akan menawarkan diri untuk berbagi kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi, dan juga akses ke pasar sebesar Asia Tenggara (ASEAN).

    “Indonesia juga berkomitmen untuk memperluas investasi ke luar negeri, di Afrika Selatan. Afrika Selatan adalah mitra strategis dan pintu gerbang kita ke pasar Afrika,” ujar Gibran dalam video sambutan yang ditayangkan di YouTube Sekretaris Wakil Presiden, Sabtu (22/11/2025).

    Gibran juga mengungkapkan apabila para pengusaha dari Afrika memiliki pertanyaan ataupun penawaran bisa langsung mengontak pemerintah Indonesia. Pemerintah akan siap membantu semua hal yang diajukan oleh pengusaha Afrika Selatan.

    Gibran juga menyempatkan diri memperkenalkan beberapa delegasi pemerintahan Indonesia yang ikut dengannya, mulai dari Menko Pereknomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, hingga Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

    “Dan kami terbuka untuk membantu Anda semua karena Afrika adalah benua yang akan menentukan masa depan. Afrika tumbuh sangat cepat dan penuh potensi. Afrika adalah masa depan dan Indonesia ingin membangun masa depan itu bersama Afrika,” tegas Gibran.

    (hal/hns)

  • Gibran Pamer Bebas Visa ke Pengusaha Afrika Selatan

    Gibran Pamer Bebas Visa ke Pengusaha Afrika Selatan

    Jakarta

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri Indonesia-Africa CEO Forum di sela-sela helatan G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. Forum itu dihadiri langsung oleh para pengusaha dari Indonesia dan juga kawasan Afrika.

    Dalam kata sambutannya, Gibran memamerkan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan yang dapat mempermudah pengusaha, hal itu adalah bebas visa kunjungan.

    Bebas visa ini menjadi salah satu kesepakatan dalam pertemuan antara Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

    “Kunjungan Presiden Ramaphosa beberapa minggu lalu ke Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara. Kedua presiden sepakat untuk memberikan bebas visa. Jadi saya pikir ini kabar baik bagi Anda semua. Tidak ada lagi visa! Dan juga untuk mendorong perdagangan dan investasi di bidang pertanian dan energi,” ungkap Gibran dalam video sambutan yang ditayangkan di YouTube Sekretaris Wakil Presiden, Sabtu (22/11/2025).

    Di sisi lain, Gibran juga mengungkap Indonesia memiliki komitmen untuk memperluas investasi keluar negeri di Afrika Selatan. Afrika Selatan dipandang sebagai mitra strategis dan pintu gerbang ekonomi Indonesia ke pasar Afrika.

    “Pada saat yang sama, Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi, dan akses ke pasar ASEAN,” ujar Gibran.

    Nampak Gibran didampingi Menko Pereknomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

    (hal/hns)

  • Gibran Umumkan Indonesia-Afrika Selatan Bebas Visa

    Gibran Umumkan Indonesia-Afrika Selatan Bebas Visa

    Gibran Umumkan Indonesia-Afrika Selatan Bebas Visa
    Tim Redaksi
    JOHANNESBURG, KOMPAS.com
    – Berpidato dalam forum Indonesia-Africa CEO Forum di Hotel Saxon Johannesburg, Jumat (21/11/2025), Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa Indonesia-Afrika Selatan menyepakati bebas visa.
    Adapun kunjungan
    Gibran
    ke
    Afrika Selatan
    ini dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 untuk mewakili Presiden RI Prabowo Subianto.
    Jurnalis
    Kompas.com
    Rahel Narda Catherine ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan
    Wapres Gibran
    di Afrika Selatan. Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wapres Gibran
    di sini
    .
    Menurut Gibran, kesepakatan
    bebas visa
    itu dicapai saat Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengunjui Indonesia dan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada 22 Oktober 2025.
    “Kunjungan Presiden Ramaphosa beberapa minggu lalu ke Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara,” kata Gibran saat berpidato dalam bahasa Inggris.
    “Kedua presiden sepakat untuk bebas visa masuk, jadi saya pikir ini kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi visa,” ujar Gibran melanjutkan dan langsung disambut tepuk tangan meriah dari para delegasi yang hadir.
    Tak hanya itu, Gibran menyebut, pertemuan Presiden Prabowo dan Presiden Afrika Selatan juga dalam rangka memperkuat perdagangan dan investasi khususnya sektor pertanian dan energi.
    “Dan juga untuk mendorong perdagangan dan investasi di bidang pertanian dan energi,” katanya.
    Sementara itu, dalam
    Indonesia-Africa CEO Forum
    , Gibran menyampaikan keinginan Indonesia ingin memperluas investasi di Afrika Selatan.
    Dia mengatakan, Afrika Selatan adalah pintu gerbang Indonesia masuk pasar Afrika.
    “Indonesia juga berkomitmen untuk memperluas investasi luar negeri di Afrika Selatan. Afrika Selatan adalah mitra strategis dan pintu gerbang kami ke pasar Afrika,” ujarnya.
    Di saat yang sama, Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi, dan akses ke pasar ASEAN.
    “Peluncuran Dewan Bisnis Tingkat Tinggi Indonesia dan Afrika Selatan menunjukkan bagaimana pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama,” kata Gibran.
    Selain itu, dia juga menyambut baik adanya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang industri strategis hari ini.
    “Saya berharap ini akan membawa manfaat besar bagi kedua negara,” ujarnya.
    Menurut Gibran, Afrika kini sudah berkembang sangat pesat dan memiliki banyak potensi.
    “Afrika adalah masa depan, dan Indonesia ingin membangun masa depan itu bersama Afrika,” lanjut Gibran.
    Di akhir pidatonya, Gibran menekankan komitmen Indonesia untuk meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi dengan Afrika.
    Dia menyebut, Indonesia terbuka jika pihak Afrika Selatan ingin menanyakan lebih jauh soal ini.
    “Hadir bersama saya, salah satu menteri terbaik, wakil menteri, dan duta besar terbaik kami, dan tentu saja, teman kami dari KADIN Indonesia. Kami terbuka untuk membantu Anda semua karena Afrika adalah benua yang akan menentukan masa depan,” ujarnya
    Diketahui, Indonesia-Africa CEO Forum ini turut dihadiri President of the South African Chamber of Commerce and Industry, Mtho Xulu dan perwakilan delegasi terkait dari Afrika Selatan.
    Sementara dari pihak Indonesia turut dihadiri oleh Menko Bidang Perekonimian Airlangga Hartarto, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Anindya Novyan Bakrie, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir, hingga para delegasi lain dari Indonesia.
    Saat menerima kunjungan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta pada 22 Oktober 2025, Prabowo sempat menyatakan ingin meningkatkan hubungan dagang dengan Afrika Selatan melalui perjanjian dagang yang dibentuk.
    Perjanjian tersebut bisa berupa perjanjian perdagangan preferensi (Preferential Trade Agreement/PTA) maupun Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA).
    “Tentu saja, kami ingin melanjutkan dan meningkatkan perdagangan. Dalam situasi yang lebih seimbang, dan kami memahami hal itu. Kami ingin mengambil langkah-langkah untuk mencapai, mungkin perjanjian perdagangan preferensial atau perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif,” kata Prabowo usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Afsel.
    Prabowo menyampaikan, volume perdagangan kedua negara sudah meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir.
    Oleh karenanya, dia menyambut pertemuan kali ini sebagai tonggak penting dalam peningkatan hubungan kedua negara. Terlebih, di tengah ketidakpastian ekonomi internasional yang terjadi saat ini.
    “Di tengah ketidakpastian ekonomi internasional saat ini, saya pikir sangat penting bagi kita untuk mengembangkan hubungan baru dan hubungan yang lebih kuat. Afrika Selatan adalah pemimpin yang sangat penting di Afrika, dan saya pikir akan menjadi penting bagi Indonesia di tahun-tahun mendatang,” ujar Prabowo.
    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Afrika Selatan menyampaikan, kunjungannya ke Indonesia bertujuan untuk membangun kemitraan komersial yang sangat kuat antara kedua negara.
    Oleh karena itu, dia membawa delegasi yang terdiri para menteri terkait pertahanan, pertanian, serta perdagangan dan investasi, untuk meningkatkan kerja sama.
    “Kami sepakat tentang perlunya meningkatkan perdagangan antara kedua negara sebagai katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami membahas pentingnya membangun ekonomi yang lebih tangguh dan terdiversifikasi antara kedua negara demi kepentingan rakyat kedua negara mengingat kita menghadapi tantangan geopolitik yang serupa,” katanya.
    Lebih lanjut, dia mengungkapkan, kunjungan kenegaraan ini diawali dengan forum bisnis yang menyediakan wadah bagi perusahaan-perusahaan Afrika Selatan untuk berinteraksi dengan mitra di Indonesia.
    “Salah satu tujuan utama forum bisnis ini adalah menemukan cara-cara yang bermakna bagi kedua negara untuk mengembangkan jalur-jalur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kemitraan bisnis-ke-bisnis,” tandas Cyril.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Respons Buruh dan Pengusaha soal Formula Hitungan UMP 2026

    Respons Buruh dan Pengusaha soal Formula Hitungan UMP 2026

    Jakarta

    Buruh dan pengusaha merespons soal kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 serta formula perhitungannya.

    Sebagai informasi, pengumuman UMP 2026 berbeda dengan 2025. Sebelmnya, UMP 2025 naik serentak 6,5% dan diumumkan langsung Presiden Prabowo Subianto.

    Kini, untuk UMP 2026, pemerintah pusat hanya menetapkan formula penghitungannya saja, sementara pengumuman besaran UMP diserahkan kepada gubernur, berdasarkan hasil pertemuan dengan pihak pengusaha dan buruh.

    Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi, mekanisme penghitungan UMP ke depan kembali seperti sebelum tahun 2025.

    “Sebetulnya yang dirilis Menaker kemarin itu soal mekanisme penetapan kenaikan upah minimum dari dulu ya begitu, tapi berubah saat Presiden putuskan kenaikan 6,5% tahun 2025. Dan sekarang pemerintah hendak kembalikan lagi ke mekanisme normal, direkomendasi dewan upah daerah dan ditetapkan oleh gubernur,” ujar Ristadi kepada detikcom, Jumat (21/11/2025).

    Ristadi menjelaskan, tanggal 16 Oktober 2025 KSPN sudah mengirim surat ke Prabowo, Menaker Yassierli, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto soal usulan terhadap upah minimum. Ada tiga poin utama yang disampaikan, antara lain:

    1. KSPN tidak setuju kenaikan upah minimum dipukul rata persentasenya se-Indonesia seperti tahun 2025.

    2. Kenaikan upah minimum harus mempertimbangkan juga ketimpangan upah antardaerah yang sudah sangat jauh. Upah terendah sekitar Rp 2,1 jutaan di Banjarnegara dan upah tertinggi sekitar Rp 5,6 jutaan di Kota Bekasi. Ini tidak adil bagi pekerja dan tidak sehat untuk persaingan dunia usaha.

    3. Meminta agar daerah yang upahnya rendah, kenaikannya harus lebih signifikan dibandingkan daerah yang upahnya sudah tinggi.

    Respons Pengusaha

    Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam mengaku baru mengetahui hal tersebut dari media. Ia berharap pemerintah segera menyelesaikan penyusunan regulasi untuk menghitung upah minimum.

    “Ya kita tahu dari media. Mudah-mudahan bisa cepat diselesaikan,” ujar Bob saat dihubungi detikcom, Jumat (21/11/2025).

    Bob mengatakan, seharusnya upah minimum hanya menjadi batas bawah, sementara upah efektif ditetapkan secara bipartite tergantung kondisi masing-masing perusahaan. Ia juga meminta formula upah dikembalikan ke PP Nomor 51 Tahun 2023.

    “Nah itulah, mestinya (formulanya) ikut PP 51,” kata Bob.

    Berikut formula perhitungan upah minimum berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 2023 Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan:

    UM (t+1) = UM (t) + Nilai Penyesuaian UM x UM (t+1)

    Sementara itu, nilai penyesuaian upah minimum dihitung dengan rumus:
    Nilai penyesuaian UM (t+1) = {inflasi + (PE x alpha)} x UM(t)

    Keterangan:
    – UM (t+1) merupakan upah minimum yang akan ditetapkan
    – UM (t) merupakan upah minimum tahun berjalan
    – Inflasi yang dimaksud adalah inflasi provinsi yang dihitung dari periode September tahun sebelumnya sampai dengan periode September tahun berjalan (dalam persen).
    – Alpha merupakan indeks tertentu yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai tertentu dalam rentang 0,10 sampai dengan 0,30.

    (ily/hns)

  • Gaya Gibran Hadiri Indonesia-Africa CEO Forum: Pidato, Keliling Sapa Delegasi, dan Buat Catatan

    Gaya Gibran Hadiri Indonesia-Africa CEO Forum: Pidato, Keliling Sapa Delegasi, dan Buat Catatan

    Gaya Gibran Hadiri Indonesia-Africa CEO Forum: Pidato, Keliling Sapa Delegasi, dan Buat Catatan
    Tim Redaksi
    JOHANNNESBURG, KOMPAS.com
    – Di tengah ruangan konferensi yang berbentuk huruf U, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyapa dan menyalami satu per satu delegasi yang hadir dalam ajang internasional Indonesia-Africa CEO Forum.
    Mengenakan setelan jas warna gelap, dasi biru muda, dan peci hitam,
    Gibran
    mengelilingi ruangan untuk menyapa dan berbincang singkat dengan perwakilan delegasi
    Afrika Selatan
    yang hadir
    Indonesia-Africa CEO Forum
    di Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat (21/11/2025).
    Momen ini terjadi tepatnya sebelum Gibran keluar meninggalkan ruangan acara.
    Jurnalis
    Kompas.com
    Rahel Narda Catherine ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan
    Wapres Gibran
    di Afrika Selatan. Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wapres Gibran
    di Sini
    .
    Usai berfoto bersama dengan peserta forum, Gibran tampak berbincang dengan President of the South African Chamber of Commerce and Industry, Mtho Xulu serta para delegasi lain dari Afrika Selatan.
    Setelah itu, Gibran tampak menghampiri para tamu delegasi dari Afrika Selatan yang berada di sisi kiri ruangan konferensi.
    Satu per satu, dia menyapa para delegasi sambil berbincang singkat dalam bahasa Inggris.
    “Ya ini pertama kali saya ke Afrika Selatan,” ujar Gibran ke salah satu delegasi saat bersalaman.
    Dalam salah satu kesempatan, terpotret pula momen Gibran mengenalkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut mendampinginya berkeliling, kepada salah satu delegasi.
    Setelahnya, Airlangga tampak menjabat tangan delegasi tersebut, sementara Gibran melanjutkan menyapa delegasi lainnya.
    Setelah menyapa semua delegasi dari Afrika Selatan, Gibran melanjutkan menyapa para delegasi dari pihak Indonesia yang berada di sisi kanan ruangan.
    Sama seperti sebelumnya, sembari bersalaman, Gibran menyempatkan berbincang singkat dengan perwakilan RI yang hadir di forum itu.
    Selain berkeliling menyapa delegasi, selama forum berlangsung, Gibran juga terlihat membuat catatan kecil saat mendengarkan paparan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    , ada momen di mana Gibran menundukan kepala seolah sedang menulis catatan di atas kertas yang ada di mejanya.
    Momen ini terjadi beberapa kali ketika Anindya sedang memberikan pidato dalam ajang internasional tersebut.
    Selepas acara, Gibran bersama Airlangga serta para wakil menteri (wamen) terlihat berjalan kali bersama.
    Putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu berjalan diapit Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir.
    Di belakangnya terlihat pejabat lainnya seperti Ketua Umum Kadin Anindya Novyan Bakrie, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, serta jajaran perwakilan KBRI di Afrika Selatan.
    Sambil berjalan kaki dari lokasi acara Indonesia-Africa CEO Forum menuju tempat penginapan, mereka terlihat berbincang dan tertawa bersama.
    Gibran juga terlihat ikut tertawa dan tersenyum saat mengobrol santai dengan menteri dan wamen.
    Di forum internasional itu, Gibran membuka pidatonya dengan menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto.
    Dia juga menegaskan, Indonesia-Africa CEO Forum 2025 ini merupakan agenda pertamanya usai mendarat di Bandar Udara Internasional O.R. Tambo, Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat sore.
    “Salam hangat dari Presiden Prabowo untuk Anda semua, dan juga apresiasi yang mendalam kepada pemerintah Afrika Selatan atas keramahan dan pengaturan yang sangat baik,” kata Gibran saat berpidato dalam bahas Inggris.
    “Sebenarnya, saya baru tiba sekitar satu jam yang lalu. Penerbangannya memang panjang, tetapi saya sangat senang melihat Anda semua di sini,” ujarnya lagi.
    Dalam rangkaian acara
    KTT G20
    ini, Gibran menyebut bahwa Indonesia-Africa CEO Forum merupakan langkah besar untuk memperkuat hubungan dan komitmen kedua negara.
    Dia pun berharap Indonesia dan Afrika Selatan dapat memperluas kerja sama.
    “Dengan kolaborasi, negara-negara ekonomi berkembang dapat membentuk masa depan. Pertumbuhan global tidak hanya harus kuat tetapi juga adil dan inklusif,” katanya.
    Gibran juga menyinggung pertemuan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa dan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada 22 Oktober 2025.
    Menurut Gibran, lewat pertemuan antara kedua Kepala Negara telah disepakati adanya bebas visa antara Indonesia dan Afrika Selatan.
    “Kedua presiden sepakat untuk bebas visa masuk, jadi saya pikir ini kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi visa dan juga untuk mendorong perdagangan dan investasi di bidang pertanian dan energi,” ujarnya.
    Dalam kesempatan tersebut, Gibran turut menyatakan komitmen Indonesia memperluas investasi di Afrika Selatan.
    Sebab, dia menyebut, Afrika Selatan adalah mitra strategis Indonesia.
    “Indonesia juga berkomitmen untuk memperluas investasi di Afrika Selatan. Afrika Selatan adalah mitra strategis dan pintu gerbang kami ke pasar Afrika,” kata Gibran.
    Di saat yang sama, Gibran menyebut Indonesia juga menawarkan sejumlah hal ke Afrika Selatan di antaranya kapasitas industri, sumber daya manusia, hinga akses ke pasar ASEAN.
    “Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi, dan akses ke pasar ASEAN,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran Umumkan Indonesia-Afrika Selatan Bebas Visa

    2 Tepuk Tangan Meriah Saat Gibran Sebut Indonesia-Afrika Selatan Bebas Visa Nasional

    Tepuk Tangan Meriah Saat Gibran Sebut Indonesia-Afrika Selatan Bebas Visa
    Tim Redaksi
    JOHANNESBURG, KOMPAS.com
    – Tepuk tangan meriah bergema dari para delegasi saat Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menyebutkan Indonesia dan Afrika Selatan sepakat memberlakukan bebas visa.
    Gibran
    menyinggung perihal bebas visa itu saat berpidato di
    Indonesia-Africa CEO Forum
    yang digelar di Hotel Saxon Johannesburg, Jumat (21/11/2025).
    Jurnalis
    Kompas.com
    Rahel Narda Catherine ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan
    Wapres Gibran
    di
    Afrika Selatan
    . Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wapres Gibran
    di Sini
    .
    Awalnya, Gibran menyorot soal kunjungan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa ke Indonesia dan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada 22 Oktober 2025.
    Menurut Gibran, pertemuan Prabowo dan Ramaphosa di Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara.
    “Kunjungan Presiden Ramaphosa beberapa minggu lalu ke Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara,” kata Gibran saat berpidato dalam bahasa Inggris.
    “Kedua presiden sepakat untuk bebas visa masuk, jadi saya pikir ini kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi visa,” ujarnya melanjutkan dan langsung disambut tepuk tangan meriah dari para delegasi yang hadir.
    Tak hanya itu, Gibran memandang pertemuan Presiden RI dan Presiden Afrika Selatan juga dalam rangka memperkuat perdagangan dan investasi khususnya sektor pertanian dan energi.
    “Dan juga untuk mendorong perdagangan dan investasi di bidang pertanian dan energi,” lanjutnya.
    Dalam forum tersebut, Gibran lantas menyebut bahwa Indonesia ingin memperluas investasi di Afrika Selatan.
    Dia mengatakan, Afrika Selatan adalah pintu gerbang Indonesia masuk pasar Afrika.
    “Indonesia juga berkomitmen untuk memperluas investasi luar negeri di Afrika Selatan. Afrika Selatan adalah mitra strategis dan pintu gerbang kami ke pasar Afrika,” katanya.
    Di saat yang sama, Gibran mengungkapkan, Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi, dan akses ke pasar ASEAN.
    “Peluncuran Dewan Bisnis Tingkat Tinggi Indonesia dan Afrika Selatan menunjukkan bagaimana pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama,” ucapnya.
    Selain itu, dia juga menyambut baik adanya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang industri strategis antara Indonesia dan Afrika selatan.
    “Saya berharap ini akan membawa manfaat besar bagi kedua negara,” kata Gibran.
    Menurut dia, Afrika kini sudah berkembang sangat pesat dan memiliki banyak potensi.
    “Afrika adalah masa depan, dan Indonesia ingin membangun masa depan itu bersama Afrika,” ujarnya.
    Di akhir pidatonya, Gibran menekankan komitmen Indonesia untuk meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi dengan Afrika.
    Dia menyebut, Indonesia terbuka jika pihak Afrika Selatan ingin menanyakan lebih jauh soal peningkatan kerja sama.
    “Hadir bersama saya, salah satu menteri terbaik, wakil menteri, dan duta besar terbaik kami, dan tentu saja, teman kami dari KADIN Indonesia. Kami terbuka untuk membantu Anda semua karena Afrika adalah benua yang akan menentukan masa depan,” katanya
    Diketahui, Indonesia-Africa CEO Forum ini turut dihadiri President of the South African Chamber of Commerce and Industry, Mtho Xulu dan perwakilan delegasi terkait dari Afrika Selatan.
    Sementara dari pihak Indonesia turut dihadiri oleh Menko Bidang Perekonimian Airlangga Hartarto, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Anindya Novyan Bakrie, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir, hingga para delegasi lain dari Indonesia.
    Sementara itu, kehadiran Gibran di Afrika Selatan dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 untuk mewakili Presiden Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.