Tag: Airlangga Hartarto

  • Airlangga Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dengan Pengusaha Jepang di Istana

    Airlangga Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dengan Pengusaha Jepang di Istana

    Jakarta

    Presiden RI kembali bertemu lagi dengan Perwakilan Japan Indonesia Association (Japinda) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/12/2024). Adapun kemarin, Presiden dan para Menterinya telah bertemu dengan Jepang.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan dengan Japinda hari ini untuk melanjutkan pembahasan terkait investasi yang sebelumnya sudah dilakukan.

    “Melanjutkan pertemuan kemarin dengan pengusaha Jepang,” kata Airlangga.

    Airlangga memastikan bahwa saat ini keseluruhan delegasi pengusaha Jepang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Seluruh, kemarinkan tidak seluruh delegasi. Sekarang delegasinya seluruhnya hadir,” katanya.

    Adapun berdasarkan pemberitaan detikcom. Kemarin Prabowo dan Japinda banyak bicara soal progres investasi Jepang di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.

    Ia mengatakan Prabowo juga mengajak delegasi bisnis Jepang untuk ikut andil dalam proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall.

    “Bapak presiden mengajak perusahaan-perusahaan Jepang itu untuk berpartisipasi ke proyek Giant Sea Wall, yang di mana 40 km sampai di atas (utara) Jakarta dan sampai 600 km,” sebut Rosan usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).

    Menurutnya perusahaan Jepang diminta Prabowo ikut serta dalam proyek Giant Sea Wall karena kapasitas perusahaan konstruksinya yang sudah sangat baik.

    “Itu juga diharapkan partisipasi dari perusahaan-perusahaan Jepang ini, karena mereka juga perusahaan konstruksinya juga kita harapkan untuk berpartisipasi. Nah itu juga yang disampaikan oleh Bapak Presiden,” papar Rosan.

    Rosan melanjutkan Japinda juga banyak mengungkapkan progres investasi yang selama ini dilakukan di Indonesia, sekaligus potensi-potensi investasi yang masih bisa masuk.

    Salah satu proyek yang disebutkan adalah pengembangan Lapangan Migas Masela. Rosan bilang Japinda mengungkapkan progres terkini proyek yang sudah berjalan bertahun-tahun lamanya di Indonesia itu. “Di antaranya adalah program dari Inpex, Masela, yang harapannya juga ingin segera berjalan direncanakan mulai berjalan pada tahun depan,” tegas Rosan

    (rrd/rrd)

  • 9
                    
                        Haji Isam Ikut Prabowo Jamu Investor Jepang, Arsjad-Anindya Bakrie Duduk Sebelahan
                        Nasional

    9 Haji Isam Ikut Prabowo Jamu Investor Jepang, Arsjad-Anindya Bakrie Duduk Sebelahan Nasional

    Haji Isam Ikut Prabowo Jamu Investor Jepang, Arsjad-Anindya Bakrie Duduk Sebelahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah tokoh turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto menjamu puluhan investor Jepang di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2024).
    Pantauan Kompas.com di lokasi, ada Crazy Rich Kalimantan Andi Syamsuddin Arsyad atau
    Haji Isam
    turut hadir di Istana Negara.
    Ia duduk di meja bundar paling depan, yang posisinya berada di paling kiri. Haji Isam duduk bersebelahan dengan para Menteri Kabinet Merah Putih, dua di antaranya adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
    Sementara itu, di posisi paling kanan, nampak dua orang pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang sempat berseteru terkait kursi ketua umum.
    Mereka adalah Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie dan Ketua Umum sebelumnya Arsjad Rasjid.
    Di belakangnya, para investor Jepang turut duduk melingkar di kursi dan meja yang telah tersusun.
    Tak beberapa lama, Prabowo memberikan sambutan kepada seluruh hadirin, sebelum memulai makan siang (lunch) bersama.
    “Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menyambut Anda di Istana Negara,” kata Prabowo saat memulai sambutan, di Istana Negara, Jumat.
    Prabowo mengungkapkan, ia baru saja menerima delegasi pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda).
    “Dan kami telah mengadakan, menurut saya, pertemuan yang produktif kemarin. Seperti yang Anda ketahui, Jepang adalah salah satu mitra lama kami dan sahabat karib selama bertahun-tahun,” tutur dia.
    Setelah menyampaikan beberapa patah kata, Prabowo menyudahi sambutannya dan meminta seluruh hadirin untuk menikmati makan siang.
    Turut hadir dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Perluasan Barang Bebas PPN, Ini Kata Airlangga Hartarto – Halaman all

    Soal Perluasan Barang Bebas PPN, Ini Kata Airlangga Hartarto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa masalah kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku pada 1 Januari 2025 akan dibahas dan difinalisasi.

    “Pemerintah sedang mempersiapkan paket kebijakan ekonomi dan Bapak Presiden minta untuk dimatangkan, mudah-mudahan dalam satu minggu ke depan bisa  dituntaskan,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis kemarin, (5/12/2024).

    Menurut Airlangga tidak semua barang atau komoditas terkena PPN. Salah satunya barang kebutuhan pokok.

    Komoditas pokok yang bersentuhan langsung dengan masyarakat selama ini tidak terkena tarif PPN.

    “Beberapa barang dikecualikan dari PPN. Terutama bahan pokok dan penting itu sebagian besar sudah bebas fasilitas tanpa PPN. Demikian pula untuk pendidikan dan kesehatan,” katanya.

    Airlangga mengatakan mengenai kemungkinan adanya perluasan barang atau komoditas yang akan bebas PPN akan disampaikan melalui paket kebijakan ekonomi ke depan.

    “Kembali lagi bahwa PPN itu nanti kita akan sampaikan di dalam paket ke depan. Tetapi saya bisa sampaikan bahwa bahan pokok penting tidak kena PPN. Hari ini pun tidak kena PPN. Biaya pendidikan hari ini pun tidak kena PPN. Biaya kesehatan hari ini pun tidak kena PPN. Transportasi hari ini pun tidak kena PPN,” pungkasnya.

    Sejumlah pimpinan DPR bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (5/12/2024).

    Mereka di antaranya Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Adies Kadir, Ketua Komisi 11 Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi 3 Habiburokhman, dan lainnya.

    Mereka menemui Presiden Prabowo untuk menyampaikan aspirasi hasil rapat paripurna DPR mengenai rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku pada 1 Januari 2025. 

    “Kami telah banyak berdialog dan berdiskusi dengan Bapak Presiden,” kata Dasco.

    Sementara itu Ketua Komisi XI Mukhamad Misbakhun mengatakan bahwa berdasarkan hasil diskusi dengan Presiden kenaikan tarif PPN 12 persen tetap berlaku pada Januari 2025 mendatang. Hanya saja kenaikan tersebut berlaku selektif.

    “Hasil diskusi kami dengan Bapak Presiden, kita akan tetap mengikuti undang-undang bahwa PPN akan tetap berjalan sesuai jadwal waktu amanat di undang-undang yaitu 1 Januari 2025. Tetapi kemudian akan diterapkan secara selektif,” kata Misbakhun.

    Sejumlah pimpinan DPR bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (5/12/2024). (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

    Kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen kata Misbakhun hanya berlaku untuk barang barang mewah saja.

    “Selektif kepada beberapa komoditas baik itu barang dalam negeri maupun impor yang berkaitan dengan barang mewah,” katanya.

    Dengan kata lain kata Misbakhun, kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen hanya dibebankan kepada para konsumen barang mewah. Sementara masyarakat yang membeli barang selain barang mewah tetap dikenakan tarif Ppn 11 persen.

    “Masyarakat kecil tetap kepada tarif PPN yang saat ini berlaku,” pungkasnya.

  • Pilah-pilih Kenaikan Tarif PPN jadi 12%, Ini Usulan DPR ke Prabowo

    Pilah-pilih Kenaikan Tarif PPN jadi 12%, Ini Usulan DPR ke Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dan DPR telah sepakat untuk menerapkan tarif PPN 12% pada tahun 2025. Kenaikan tarif PPN dilakukan di tengah tren stagnasi ekonomi dan penolakan dari sejumlah kalangan mulai dari politikus hingga berbagai lapisan masyarakat. 

    Dalam catatan Bisnis, tarif PPN 12% bersifat mandatori karena telah diatur dalam Undang-undang No.7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan alias UU HPP. Pasal 7 ayat 1 huruf b secara eksplisit mengatur bahwa kenaikan tarif PPN menjadi 12% harus dilakukan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025.

    Namun demikian dalam beleid tersebut, pemerintah sejatinya memiliki ruang untuk menunda kenaikan tarif PPN 12%. Pasal 7 ayat 3 dan ayat 4 memberikan rentang tarif PPN minimal 5% dan maksimal 15%. Itu artinya, pemerintah bisa menggunakan rentang tarif tersebut dengan memperhatikan jenis-jenis barang yang dikenakan tarif maksimal dan tarif minimal.

    Adapun Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad telah menemui Presiden Prabowo Subianto untuk meminta pemerintah lebih selektif dalam mengenakan tarif PPN 12%. Tidak semua barang dikenakan tarif PPN sebesar 12%. Dia juga meminta secara khusus kepada Prabowo untuk menurunkan pajak bagi barang kebutuhan pokok. 

    Menurut Dasco Prabowo menyambut baik usulan DPR. Namun demikian, Presiden Prabowo akan terlebih dulu mempertimbangkan dan mengkaji usulan dari DPR itu. “Bapak Presiden tadi menjawab bahwa akan dipertimbangkan dan akan dikaji,” ucapnya usai melakukan pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto dengan perwakilan DPR Komisi 11 di Istana Negara, Kamis (5/12/2024).

    Dasco juga melanjutkan Prabowo akan segera meminta jajaran Menteri, salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, untuk menghitung secara  detail-detail mengenai kemungkinan ruang pembedaan tarif kepada barang kebutuhan pokok dan barang konsumsi lainnya.

    “Mungkin dalam satu jam ini Presiden akan meminta Menteri Keuangan dan beberapa menteri untuk rapat dalam mengkaji usulan dari masyarakat maupun dari DPR tentang beberapa hal pajak yang harus diturunkan,” katanya.

    Kendati demikian, Dasco tetap memastikan bahwa DPR tetap mengikuti undang-undang bahwa PPN akan tetap berjalan sesuai jadwal yaitu 1 Januari 2025. Hanya saja skemanya, kemungkinan  barang konsumsi yang sifatnya tersier yang akan dikenakan tarif 12%. Sementara itu barang kebutuhan primer  akan tetap berada di angka sebelumnya yaitu 11%.

    “Pertama, untuk PPN 12% akan dikenakan hanya kepada barang-barang mewah jadi secara selektif. Kedua, barang-barang popok dan berkaitan dengan pelayanan yang langsung menyentuh kepada masyarakat masih tetap akan diperlakukan pajak 11%,” pungkas Dasco.

    Pemungutan Tak Optimimal, Policy Gap?

    Bisnis telah berulangkali mencatat bahwa kenaikan PPN 12% sejatinya hanya kebutuhan sesaat untuk mengatasi kas negara yang defisit. Apalagi, ketergantungan penerimaan pajak terhadap harga komoditas yang masih sangat tinggi, struktur penerimaan yang masih rapuh, hingga ketidakmampuan pemerintah dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak membuat pemungutan pajak tidak optimal.

    Khusus soal PPN, kenaikan tarif PPN hanyalah jalan pintas di tengah kerumitan administrasi pemungutan PPN. Banyaknya pengecualian pajak menjadi biang kerok dari kerumitan penataan administrasi PPN.

    Dalam catatan Bisnis, akibat pengecualian pajak dan berbagai tetek bengeknya, estimasi pemerintah mengenai belanja pajak alias tax expenditure terus mengalami kenaikan. Belaja pajak adalah potensi penerimaan pajak yang seharusnya dipungut namun tidak terpungut karena penerapan suatu kebijakan.

    Data Badan Kebijakan Fiskal atau BKF Kementerian Keuangan tahun 2022 menunjukkan bahwa estimasi belanja pajak PPN terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, misalnya, dari nilai estimasi belanja pajak sekitar Rp246,5 triliun, jumlah belanja pajak untuk konsumsi alias PPN sebesar Rp140,9 triliun. Nilai itu 57% dari total nilai estimasi belanja pajak. 

    Pada tahun 2021 mencapai Rp175,3 triliun atau 56,5% dari total estimasi Rp310 triliun. Sementara itu, tahun 2022 jumlah estimasi belanja pajak PPN tembus di angka Rp192,8 triliun atau menembus 59% dari total Rp323,5 triliun. Proyeksi tahun 2023 dan 2024, persentase belanja PPN dari total belanja pajak akan berada di angka 59,3% dan 60,9%.

    Pekan Depan Diumumkan

    Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengumumkan nama barang-barang yang terkena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% pekan depan. 

    “PPN itu akan dibahas dan difinalisasi seperti yang saya sampaikan dalam pertemuan ke depan. Yang dapat saya sampaikan adalah tidak semua barang kena PPN, bahkan itu PPN 11%,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Meski begitu, Airlangga membeberkan bahwa untuk beberapa barang memang dikecualikan, utamanya bahan pokok dan penting itu sebagian besar bebas fasilitas tanpa PPN

    Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan, kata Airlangga, memang akan banyak lagi hal-hal yang dikecualikan dari penerapan PPN baru tersebut.

    “Pemerintah sedang siapkan paket kebijakan ekonomi yang akan nanti disiapkan, dan Pak Presiden minta dimatangkan dan mudah-mudahan seminggu ke depan bisa dituntaskan. Nanti diumumin kebijakan baru lewat paket ekonomi lagi. Bentuknya bisa insentif,” pungkas Airlangga.

  • Pemerintah Umumkan Daftar Barang yang Terkena PPN 12% Pekan Depan

    Pemerintah Umumkan Daftar Barang yang Terkena PPN 12% Pekan Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengumumkan nama barang-barang yang terkena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% pekan depan. 

    “PPN itu akan dibahas dan difinalisasi seperti yang saya sampaikan dalam pertemuan ke depan. Yang dapat saya sampaikan adalah tidak semua barang kena PPN, bahkan itu PPN 11%,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Meski begitu, Airlangga membeberkan bahwa untuk beberapa barang memang dikecualikan, utamanya bahan pokok dan penting itu sebagian besar bebas fasilitas tanpa PPN

    Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan, kata Airlangga, memang akan banyak lagi hal-hal yang dikecualikan dari penerapan PPN baru tersebut.

    “Pemerintah sedang siapkan paket kebijakan ekonomi yang akan nanti disiapkan, dan Pak Presiden minta dimatangkan dan mudah-mudahan seminggu ke depan bisa dituntaskan. Nanti diumumin kebijakan baru lewat paket ekonomi lagi. Bentuknya bisa insentif,” pungkas Airlangga.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan setuju untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada 1 Januari 2025 dari sebelumnya hanya 11%. 

    Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menjelaskan bahwa kenaikan PPN menjadi 12% bakal diterapkan untuk beberapa golongan barang saja. Hal ini dia sampaikan usai melakukan pertemuan bersama dengan perwakilan DPR Komisi 11 dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (5/12/2024).

    “Hasil diskusi kami dengan bapak Presiden Prabowo, kita akan tetap mengikuti Undang-Undang bahwa PPN [12%] akan tetap berjalan sesuai jadwal waktu, amanat di Undang-Undang yaitu 1 Januari 2025,” katanya kepada wartawan di Kantor Presiden. 

    Lebih lanjut, Misbakhun memerinci bahwa penerapan PPN akan selektif kepada beberapa golongan barang, baik itu dalam negeri maupun impor yang berkaitan dengan barang mewah. 

    “Pemerintah hanya memberikan beban itu kepada konsumen pembeli barang mewah. Masyarakat kecil tetap kepada tarif PPN yang saat ini berlaku [11%],” ucapnya. 

  • Indonesia dan Thailand Eksplorasi Peluang Kerja Sama Baru di Era Kepemimpinan Baru

    Indonesia dan Thailand Eksplorasi Peluang Kerja Sama Baru di Era Kepemimpinan Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia dan Thailand memperluat hubungan kerja sama bilateral di era kepemimpinan baru kedua negara, yakni Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra.  

    “Hubungan kerja sama bilateral Indonesia Thailand yang kuat berakar pada saling menghormati nilai-nilai bersama, ini memupuk kolaborasi di berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, keamanan, pendidikan, kebudayaan, dan pertukaran antarmasyarakat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Perdagangan antara Indonesia dan Thailand telah meningkat dan mencapai rekor tertinggi lebih dari US$ 19 miliar pada 2022 dan US$ 17,5 miliar pada 2023. Selain itu, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) Thailand di Indonesia bertumbuh signifikan juga pada tahun lalu dengan 450 proyek senilai US$ 185,5 juta.

    Indonesia dan Thailand dapat menjadi mitra kuat dalam mewujudkan tujuan bersama. Apalagi pada 2025, Indonesia dan Thailand akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Sebagai sesama anggota pendiri ASEAN, Indonesia-Thailand saling terkait dalam perjalanan bersama menuju kemajuan dan kemakmuran regional.

    “Di bawah kerja sama ekonomi regional ASEAN, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Thailand atas kepemimpinannya dalam menegosiasikan Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang saat ini berjalan sesuai rencana,” ungkap Airlangga.

    Selain itu, Indonesia dan Thailand juga sedang menuju keanggotaan di BRICS dan OECD. Hal itu mendorong Indonesia Thailand untuk bekerja sama lebih erat memastikan keanggotaan tersebut tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara, tetapi meningkatkan suara negara-negara berkembang, serta mendorong kerja sama selatan-selatan.

  • Prabowo Tawarkan Pengusaha Jepang Lanjutkan Proyek Blok Masela yang Lama Mangkrak

    Prabowo Tawarkan Pengusaha Jepang Lanjutkan Proyek Blok Masela yang Lama Mangkrak

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mendorong proyek gas abadi Blok Masela untuk kembali beroperasi pada 2025 dengan mengajak delegasi bisnis atau pengusaha Jepang.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan bahwa proyek yang mandek selama 20 tahun itu akan digarap oleh Inpex Masela Ltd.

    Hal ini disampaikannya usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dengan delegasi bisnis Japan Indonesia Association (Japinda) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).

    “Program dari Inpex dari Masela yang harapannya juga ingin segera berjalan dan direncanakan pada tahun depan mulai berjalan dan diharapkan selesai pada beberapa tahun ke depannya,” katanya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, Mantan Wakil Menteri BUMN itu mengamini bahwa perkembangan Blok Masela sangat lambat sejak ditemukan pertama kali pada 2000.

    Oleh karena itu, dia mengaku bahwa Kepala Negara memberikannya instruksi agar bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengawal langsung Blok Masela.

    Apalagi, kata Rosan pengembangan Blok Masela juga akan menambah implementasi Carbon Capture Storage (CCS). 

    “Sekali lagi sudah 20 tahun lebih [terbengkalai], jadi harapannya insyaallah tahun depan akan mulai jalan,” imbuhnya.

    Rosan melanjutkan bahwa untuk mengawal kejelasan proyek Blok Masela, maka Prabowo juga akan kembali mengundang para pengusaha Jepang untuk bertemu Jumat (6/12/2024) siang. 

    “Karena tadi pembicaraannya sangat-sangat produktif, dan juga ada beberapa masukan lainnya,” pungkas Rosan.

    Senada, Airlangga menambahkan investasi proyek Blok Masela mampu mencapai angka US$21 miliar. Sehingga, pemerintah berharap proyek itu bisa kembali berjalan. 

    “Tahap yang sekarang dicapai adalah penyelesaian front-end engineering design,” tandas Airlangga.

    Sekadar informasi, Blok Masela terletak di Laut Arafura, Maluku dan memiliki luas area lebih kurang 4.291,35 km persegi dan berbatasan dengan Australia.

    Blok Masela pertama kali ditemukan pada 1998 atau 26 tahun lalu. Setelah melewati studi dan serangkaian revisi Plan of Development (PoD), hingga saat ini proyek tersebut belum juga berproduksi. Bahkan kembali mundur dari target karena pandemi Covid-19.

  • Perusahaan Jepang sampaikan dukungan pengembangan industri otomotif RI

    Perusahaan Jepang sampaikan dukungan pengembangan industri otomotif RI

    Toyota Tsusho menyampaikan dukungan untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perusahaan otomotif asal Jepang Toyota Tsusho menyampaikan dukungan untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia.

    Hal itu disampaikan dalam pertemuan Japan Indonesia Association (Japinda) dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    “Toyota Tsusho menyampaikan dukungan untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia,” kata Airlangga usai mendampingi Presiden menerima delegasi bisnis yang tergabung dalam Japan Indonesia Association (Japinda), di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    Airlangga mengatakan dalam pertemuan, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa ke depan pengembangan kerja sama otomotif juga untuk mendorong agar kemampuan mobil nasional bisa di dorong dan juga untuk bisa mendapatkan pasar yang cukup baik.

    Selain pembahasan dengan Toyota Tsusho, pertemuan itu juga membahas tentang komitmen perusahaan Sumitomo Forestry yang siap masuk kepada industri tanaman-tanaman pangan.

    Sejauh ini Sumitomo Forestry sudah menangani lahan gambut, terutama untuk reforestasi, dan juga untuk perbaikan dari lahan gambut di Kalimantan Barat, serta mendapatkan penugasan untuk mengembalikan fungsi hutan di bekas lahan rice estate di Kalimantan Tengah.

    Dalam pertemuan juga dibahas proyek Inpex Masela yang nilainya mendekati 21 miliar dolar AS. Menurut Airlangga, proyek itu saat ini sedang tahap penyelesaian front-end engineering design.

    “Dan tentunya beberapa hal mereka tambahkan, karena sekarang untuk proyek-proyek semacam itu diperlukan untuk melengkapi dengan carbon capture and storage (CCS) maupun CCUS (carbon, capture, utilization and storage). Jadi itu masuk di dalam pengembangan proyek,” kata Airlangga.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Livia Kristianti
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Prabowo Bertemu Pengusaha Jepang di Istana, Apa Saja yang Dibahas?

    Prabowo Bertemu Pengusaha Jepang di Istana, Apa Saja yang Dibahas?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan delegasi pengusaha asal Jepang yang terhimpun dalam Japan-Indonesia Association (JAPINDA) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (5/12) siang.

    Pertemuan tersebut membahas berbagai inisiatif kerja sama, termasuk investasi, irigasi, pengelolaan lahan, hingga proyek energi strategis.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihak Japan International Cooperation Agency (JICA) yang hadir pada kesempatan ini berencana ingin mengembangkan proyek MRT fase barat-timur.

    “Dari JICA sendiri tentu ada beberapa proyek lain, termasuk pengembangan proyek kereta api MRT untuk fase East-West, dan masih ada beberapa proyek lain yang meminta dukungan bapak presiden,” kata Airlangga usai pertemuan.

    Kemudian, Airlangga mengatakan pihak Sumitomo Forest turut menjelaskan mengenai kiprahnya menangani lahan gambut untuk reforestasi. Sumitomo Forest, lanjutnya, juga mendapatkan penugasan untuk menangani lahan gambut di Kalimantan Tengah.

    “Dan itu akan dibuat prototipe bagaimana lahan itu dikembalikan fungsi hutannya, dan tentu sesudah nanti pilot plan ini berjalan, mereka akan masuk ke tanaman-tanaman pangan,” kata dia.

    Kemudian, Airlangga turut menyampaikan rencana kelanjutan proyek Blok Masela oleh Inpex yang kini pada tahap penyelesaian front-end engineering design.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menambahkan proyek Blok Masela diharapkan kembali berjalan tahun depan.

    “Karena itu juga akan menjadi dampak yang sangat besar buat Indonesia,” ungkap Rosan.

    Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan Presiden Prabowo mendorong keterlibatan perusahaan Jepang dalam proyek Great Giant Sea Wall untuk melindungi Jakarta dari banjir dengan panjang hingga 600 kilometer.

    “Itu juga diharapkan partisipasi dari perusahaan-perusahaan Jepang ini karena mereka juga perusahaan construction-nya juga kita harapkan bisa berpartisipasi,” ucap Rosan.

    (rzr/sfr)

  • Airlangga Beri Sinyal Tambah Barang Tak Kena PPN

    Airlangga Beri Sinyal Tambah Barang Tak Kena PPN

    Jakarta

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat tak perlu khawatir bila PPN dinaikkan menjadi 12%. Dia menekankan sampai saat ini sederet barang-barang penting yang dibutuhkan masyarakat sudah dikecualikan dari PPN.

    Dia menyampaikan beberapa barang yang sudah dikecualikan. Mulai dari bahan pokok penting, biaya jasa pendidikan, biaya jasa kesehatan, hingga biaya jasa transportasi.

    “Saya bisa sampaikan bahan pokok penting tidak kena PPN, hari ini pun tidak kena PPN. Biaya pendidikan juga hari ini pun tidak kena PPN, biaya kesehatan juga sampai hari ini tidak kena PPN. Transportasi sampai hari ini pun tidak kena PPN,” ungkap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).

    Airlangga mengatakan kemungkinan pemerintah akan menambah barang-barang yang bisa dikecualikan dari pengenaan PPN. “Akan banyak lagi hal-hal yang dikecualikan dari PPN. Sejalan dengan apa yang dilakukan hari ini,” kata Airlangga.

    “Jadi ada hal lagi yang tentu bisa kita tambahkan,” tambahnya menegaskan.

    Airlangga juga mengatakan sejauh ini pemerintah masih membahas dan memfinalisasi kebijakan soal PPN. Menurutnya, minggu depan akan ada keterangan resmi soal hal ini.

    “PPN itu akan dibahas dan difinalisasi seperti yang saya sampaikan dalam pertemuan ke depan,” tegas Airlangga.

    Pemerintah, menurutnya sedang menyiapkan paket kebijakan ekonomi khusus untuk menjaga daya beli masyarakat. Kebijakan PPN akan ada di dalamnya. Airlangga mengatakan mudah-mudahan seminggu ke depan paket ekonomi itu bisa dituntaskan.

    (acd/acd)