Tag: Airlangga Hartarto

  • IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah! Airlangga Ungkap Pemicu Sebenarnya

    IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah! Airlangga Ungkap Pemicu Sebenarnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Gejolak pasar keuangan Indonesia kembali mencuat seusai IHSG anjlok hingga 9,19% dan rupiah melemah yang sempat menyentuh Rp 17.000 per dolar AS pada Selasa (8/4/2025). Perdagangan saham pun dihentikan sementara (trading halt) akibat penurunan tajam sejak sesi pembukaan.

    Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, tren ekonomi Indonesia masih positif, meskipun saat ini pasar sedang terdampak dinamika global.

    “IHSG masih negatif, tetapi pagi ini sudah mulai rebound dan berada dalam tren positif,” ungkap Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta.

    Airlangga juga menyoroti faktor eksternal yang memicu gejolak, seperti IHSG anjlok dan rupiah melemah pada perdagangan hari ini. Salah satunya kebijakan tarif impor resiprokal dari Presiden AS Donald Trump pada masa jabatan keduanya.

    Indonesia disebut-sebut terkena imbas dari kebijakan tersebut dengan tarif sebesar 32%. “Begitu Trump umumkan tarif baru, ketidakpastian ekonomi global langsung melonjak, dan ini berdampak ke semua negara, termasuk kita,” ujar Airlangga.

    Meski rupiah melemah signifikan, ia menyebut situasi Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain. “Di Jepang misalnya, pelemahan sampai 50%. Kita masih relatif terjaga. Begitu juga cadangan devisa dan obligasi kita masih aman,” tambahnya.

    Airlangga juga menekankan, meski risiko resesi global meningkat, tingkat probabilitas Indonesia masuk resesi hanya sekitar 5%, yang menurutnya cukup rendah.

    “Kondisi global memang tidak stabil, tetapi ekonomi kita tetap kuat. Kita terus monitor dan siap hadapi segala skenario,” pungkasnya terkait IHSG anjlok dan rupiah melemah pada perdagangan hari ini.

  • Pemimpin Harus Terbuka, Kita Tidak Antikritik Malah Suka Kritik

    Pemimpin Harus Terbuka, Kita Tidak Antikritik Malah Suka Kritik

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya tidak antikritik.Foto/SindoNews

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya tidak antikritik. Sebagai seorang pemimpin, tidak boleh menolak kritik yang disampaikan.

    “Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan, kita tidak antikritik, kita malah suka kritik,” kata Prabowo di Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden, Selasa (8/4/2025).

    Menurut Prabowo, kritik justru dibutuhkan agar pemerintahan bisa melakukan evaluasi agar melayani masyarakat ke depannya lebih baik lagi.

    “Kritik itu membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada. Jadi kritik itu bagus menurut saya, tapi kalau suatu program untuk menciptakan suatu kondisi yang tidak rasional, ini harus terus diadakan, istilahnya klarifikasi dan penjelasan,” sambung dia.

    Turut hadir dalam kegiatan Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Kepala Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Ketua Danantara Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono.

    Kemudian, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    (cip)

  • Eskalasi Perang Tarif, Indonesia Siapkan 4 Tawaran ke AS

    Eskalasi Perang Tarif, Indonesia Siapkan 4 Tawaran ke AS

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat Donald Trump merespons langkah China yang menetapkan tarif balasan sebesar 34 persen terhadap produk asal AS. Sebelumnya, AS telah lebih dulu menaikkan tarif resiprokal terhadap produk China hingga 54 persen.

    Tindakan ini semakin memanaskan ketegangan perang dagang, yang berdampak tidak hanya pada dua negara tersebut, tetapi juga pada perdagangan global.

    Melalui unggahan di media sosial, Trump mengecam kebijakan China. “Kemarin, China mengeluarkan Tarif Pembalasan sebesar 34 persen di atas tarif mereka yang telah memecahkan rekor, Tarif Non-Moneter, Subsidi Ilegal terhadap perusahaan, dan Manipulasi Mata Uang jangka panjang yang besar-besaran,” tulis Trump.

    Trump memperingatkan bahwa AS akan memberlakukan tarif lebih tinggi kepada negara yang membalas kebijakan tarifnya. Jika China tidak mencabut tarif 34% hingga Selasa, 8 April 2025, Trump menegaskan akan menambah tarif hingga 50% mulai Rabu, 9 April 2025.

    Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, juga mengingatkan negara-negara lain yang terdampak agar tidak membalas. Menurutnya, tindakan balasan akan memicu eskalasi lebih lanjut.

    Trump menegaskan tidak akan membuka ruang negosiasi dengan China jika tarif balasan itu tetap berlaku. Namun, ia menyatakan siap berdialog dengan negara lain.

    Indonesia Pilih Jalur Negosiasi

    Menanggapi ketegangan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia tidak akan melakukan tindakan balasan terhadap kebijakan AS.

    Pada Senin, 7 April 2025, Airlangga menyebut Indonesia akan memilih jalur negosiasi dan telah menyiapkan empat poin tawaran untuk disampaikan ke pemerintah AS.

    Empat tawaran tersebut meliputi: Investment Framework Agreement, Proposal deregulasi Non-Tariff Measures, Peningkatan impor dan investasi dari AS melalui pembelian migas, Pemberian insentif fiskal dan non-fiskal. Sebelum memulai negosiasi dengan AS, pemerintah Indonesia dijadwalkan menghadiri pertemuan ASEAN pada 10 April 2025. Pertemuan ini bertujuan menyamakan pandangan negara-negara anggota terkait tarif resiprokal AS.

    Sebelum pertemuan resmi digelar, para pemimpin ASEAN telah lebih dulu berdiskusi melalui sambungan telepon, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto yang turut ambil bagian dalam pembicaraan tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Airlangga Sebut Ekspor Tembaga-Emas RI Tidak Kena Tarif Tinggi Trump

    Airlangga Sebut Ekspor Tembaga-Emas RI Tidak Kena Tarif Tinggi Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa ekspor tembaga hingga emas dari Indonesia ke Amerika Serikat (AS) tidak dikenakan tarif impor resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Selain itu, menurutnya ekspor furniture RI ke AS juga tidak akan terdampak tarif timbal balik tersebut.

    “Ada pengecualian, emas dan tembaga, termasuk furniture tidak dikenakan bea masuk setinggi itu,” ungkap Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Mengapa ketiga produk itu mendapatkan pengecualian tarif resiprokal? Airlangga menyebut, ini dikarenakan perusahaan AS juga memiliki produksi tembaga dan emas di Indonesia. Sementara untuk furniture karena mereka harus mencari alternatif sumber baku lain selain dari Kanada.

    “Kenapa dikecualikan? karena timber (kayo) mereka sedang perang dengan Kanada, jadi mereka cari alternatif lain dan juga copper dan gold karena mereka juga ada produksi di Indonesia,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Indonesia dikenakan tarif resiprokal 32% oleh Pemerintahan Donald Trump, yang diumumkan pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.

    Mengutip lembar fakta dari Gedung Putih, ada enam jenis barang yang tidak kenakan tarif resiprokal tersebut, antara lain:

    (1) barang yang dikenakan 50 USC 1702(b)
    (2) barang dari baja/aluminium dan mobil/suku cadang mobil yang sudah dikenakan tarif Section 232
    (3) barang terkait tembaga, farmasi, semikonduktor, dan kayu
    (4) semua barang yang mungkin dikenakan tarif Section 232 di masa mendatang
    (5) emas batangan
    (6) energi serta mineral tertentu lainnya yang tidak tersedia di Amerika Serikat.

    Adapun khusus Kanada dan Meksiko, menurut perintah International Emergency Economic Powers Act of 1977 (IEEPA) terkait migrasi yang ada tetap berlaku, dan tidak terpengaruh aturan baru ini.

    Artinya, barang yang memenuhi ketentuan USMCA akan tetap dikenakan tarif 0%, barang yang tidak memenuhi ketentuan USMCA akan dikenakan tarif 25%, dan energi serta kalium yang tidak memenuhi ketentuan USMCA akan dikenakan tarif 10%.

    Namun jika perintah IEEPA terkait fentanyl/migrasi yang ada dihentikan, barang yang memenuhi ketentuan USMCA akan tetap mendapatkan perlakuan khusus, sedangkan barang yang tidak memenuhi ketentuan USMCA akan dikenakan tarif timbal balik sebesar 12%.

    (wia)

  • Surat dari Indonesia Diterima AS

    Surat dari Indonesia Diterima AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan bahwa surat resmi yang berisi respons Indonesia terhadap kebijakan baru Presiden AS Donald Trump terkait tarif resiprokal telah diterima oleh Amerika Serikat (AS).

    “Pak Presiden kami laporkan surat Indonesia sudah dikirim dan sudah diterima oleh AS melalui duta besar Indonesia,” ungkap Airlangga, di depan Presiden Prabowo Subianto, dalam agenda Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI, di Menara Mandiri, Jakarta (8/4/2025).

    Airlangga menegaskan, Indonesia telah bersurat kepada AS melalui Kantor Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative/USTR) dan Sekretaris Perdagangan/Menteri Perdagangan AS (US Secretary of Commerce).

    “Dan hari ini juga duta besar Amerika meminta waktu untuk pembicaraan lanjutan. Jadi mereka sudah terima surat yang diajukan, baik untuk USTR maupun Sekretaris Commerce,” katanya terkait tarif AS.

    Adapun, AS memberikan tenggat waktu kepada Indonesia untuk merespons tarif resiprokal terbaru ini hingga Rabu (9/4/2025) besok.

    Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga telah mendengarkan masukan dan aspirasi dari stakeholders terkait yang terdampak pada kebijakan baru tarif Trump ini.

    “Pemerintah sudah melakukan sosialisasi dengan asosiasi termasuk Kadin, Apindo dan 100 asosiasi lain. Mereka mengapresiasi karena mereka adalah perusahaan Amerika yang di Indonesia dan mereka berkepentingan juga untuk ekspor ke Amerika. Jadi mereka bersama kita. Nah ini kita sudah rapatkan dan kita sedang siapkan teknis,” jelasnya. terkait tarif AS.
     

  • Demi Negosiasi, RI Bakal Nambah Impor LPG dari AS

    Demi Negosiasi, RI Bakal Nambah Impor LPG dari AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan menaikkan pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu upaya untuk menurunkan tarif impor resiprokal yang baru diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Airlangga mengatakan, ini merupakan salah satu arahan dari Presiden Prabowo Subianto, untuk bernegosiasi dengan Pemerintah AS.

    Untuk itu, dirinya juga akan berdiskusi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait impor LPG ini.

    “Tapi arahan Pak Presiden Prabowo, kita akan tingkatkan produk dari AS yang untuk agriculture seperti soya dan wheat yang jadi daerah konstituen Republikan. Dan pembelian engineering product dan pembicaraan dengan Menteri ESDM, arahan kita untuk beli LPG dan LNG peningkatan dari AS,” tuturnya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Namun demikian, dia menegaskan, ini bukan berarti menambah total impor LPG RI, melainkan realokasi dari impor negara lainnya.

    “Tapi ini tidak nambah, ini hanya realokasi pembiayaan, switch,” ujarnya.

    “Jadi ini tidak ganggu APBN dan kemudian beri insentif fiskal dan non fiskal supaya impor dari AS masuk dan daya saing ekspor kita meningkat,” imbuhnya.

    “Indonesia dari kedutaan sudah bicara dengan USTR (United States Trade Representative). Kami laporkan, surat dari Indonesia sudah dikirim dan sudah diterima AS melalui Duta Besar Indonesia dan Dubes AS sudah minta waktu pembicaraan lanjutan, jadi mereka sudah terima surat baik ke USTR maupun ke Sekretaris Commerce (AS),” tandasnya.

    (wia)

  • Airlangga Tegaskan Ekonomi RI Jauh dari Risiko Resesi

    Airlangga Tegaskan Ekonomi RI Jauh dari Risiko Resesi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan indikator ekonomi Indonesia tetap sehat di tengah guncangan kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dia pun mengungkapkan pengumuman penetapan tarif oleh Presiden Donald Trump ini meningkatkan ketidakpastian global. Alhasil, kericuhan dari Trump ini memicu probabilitas resesi di semua negara.

    “Pengumuman penetapan tarif oleh trump 2.0 kita lihat ekonomi uncertainty langsung melonjak, yang tertinggi ini akibat kebijakan tersebut probability resesi juga meningkat,” ujar Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Untungnya, kata Airlangga, risiko resesi Indonesia relatif rendah, yakni hanya 5% akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan ini. Sementara itu, probabilitas resesi di AS mencapai 60%.

    “Indonesia tapi relatif rendah di 5% trade policy uncertainty juga tinggi sehingga kita masuk dalam kebijakan yang uncertain. Terjadi gejolak pasar keuangan Indonesia, terjadi pelemahan di emerging market retaliasi tarif China rantai pasok global terganggu,” ujarnya.

    Hal ini memicu banyak korporasi wait and see sehingga terjadi penurunan konsumsi dan investasi. Namun, dia memastikan ketahanan ekonomi Indonesia cukup baik. Dari segi peringkat investasi daya saing, Indonesia naik di nomor 27 dari 67 negara. Ini berdasarkan data IMD.

    “Indonesia naik 7 tingkat dan kinerja perek serta efisiensi bisnis relatif baik itu yang dilaporkan oleh IMD,” ungkap Airlangga.

    (haa/haa)

  • Hadiri sarasehan ekonomi, Prabowo akui komunikasi pemerintah kurang

    Hadiri sarasehan ekonomi, Prabowo akui komunikasi pemerintah kurang

    Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya kurang baik dan hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.

    Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara sarasehan ekonomi bertajuk Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari ekonom, perwakilan investor, hingga pemimpin redaksi media.

    “Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” kata Prabowo pada acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa.

    Sarasehan ekonomi tersebut menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan pelaku ekonomi.

    Acara tersebut diselenggarakan, kata Prabowo, atas permintaannya agar tokoh di bidang ekonomi dapat menjelaskan situasi perekonomian nasional dan global saat ini secara riil.

    Menurut Presiden, sudah saatnya pemerintah yang ia pimpin lebih komunikatif dan proaktif dalam memberi keterangan tentang kondisi terkini.

    “Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah memasuki masa 6 bulan bekerjanya pemerintah yang saya pimpin, sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak 20 Oktober 2024, sudah saatnya lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan-keterangan tentang keadaan yang berlaku,” kata Prabowo.

    Dalam acara tersebut, sejumlah menteri dan anggota Kabinet Merah Putih yang turut mendampingi, antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Pelaksana (CEO) Danantara Rosan Roeslani, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Hadir pula Menteri Luar Negeri Sugiyono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo Umumkan Sikap RI pada Tarif Impor AS Hari Ini, Libatkan Airlangga hingga Sri Mulyani

    Prabowo Umumkan Sikap RI pada Tarif Impor AS Hari Ini, Libatkan Airlangga hingga Sri Mulyani

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto akan mengumumkan kejelasan soal sikap dan strateginya terkait tarif impor Amerika Serikat (AS), hari ini, Selasa siang, 8 April 2025.

    Indonesia, seperti diketahui, baru saja dipatok tarif impor 32 persen oleh pemerintahan AS era Presiden Donald Trump. Termasuk angka yang tinggi, muncul banyak narasi kegelisahan dari berbagai kalangan di Tanah Air.

    Merespons hal tersebut, Prabowo dilaporkan telah menugaskan tiga menterinya secara langsung untuk melakukan negosiasi dengan pemerintahan AS.

    Ketiga menteri yang mendapat mandat presiden, antara lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

    Hal ini diungkapkan Airlangga usai rapat terbatas dengan Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 7 April 2025.

    “Ini sudah dibahas dan akan ada surat resmi ke sana. Presiden menugaskan saya, Menlu dan Menteri Keuangan,” ujarnya, dikutip Selasa, 8 April 2025.

    Negosiasi akan dilakukan langsung antara Airlangga dan timnya dengan Menteri Perdagangan AS serta Perwakilan Perdagangan AS.

    Airlangga menyatakan bahwa pembahasan tersebut diharapkan dapat dilakukan sebelum penerapan tarif yang direncanakan pada Rabu, 9 April 2025.

    “Sebelum tanggal 9 (April), kita sudah melemparkan posisi kita,” kata Menko Perekonomian, Airlangga.

    Pengumuman Hari Ini

    Di keterangan serupa, sekitar pukul 13.00 WIB hari ini, Airlangga memastikan bahwa Prabowo akan menyampaikan pandangan pemerintah Indonesia mengenai situasi dan kondisi perekonomian saat ini, termasuk terkait tarif yang ditetapkan oleh Trump.

    Pemaparan tersebut akan disampaikan oleh Prabowo dalam acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian.

    “Tunggu besok (hari ini) jam 1 di acara di Bank Mandiri Bapindo. Yang akan sampaikan langsung itu pak Presiden. Nanti bicara mengenai respons terhadap perekonomian termasuk terkait tarif,” tutur Airlangga. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Imbas Tarif Impor Trump, Pemerintah Bakal Rombak Aturan TKDN Khusus Produk ICT Asal AS – Halaman all

    Imbas Tarif Impor Trump, Pemerintah Bakal Rombak Aturan TKDN Khusus Produk ICT Asal AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menjadwalkan pertemuan dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) usai kebijakan tarif impor sebesar 32 persen diumumkan Presiden Donald Trump.

    Rencananya pertemuan negosiasi tersebut akan dilaksanakan pada pekan depan, dimana Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan bertolak ke Amerika bersama tim negosiator.

    Berbagai opsi disiapkan agar Indonesia mendapatkan tarif yang ideal untuk seluruh barang yang dikirimkan ke Negeri Paman Sam itu, tidak terkecuali kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN.

    Menko Airlangga, mempertimbangkan penyesuaian aturan TKDN untuk produk-produk Information and Communication Technology (ICT) asal AS, seperti produk dari General Electric (GE), Apple, Oracle dan Microsoft.

    “Ada pertimbangan terkait dengan sektor yang mereka ekspor ke Indonesia, antara lain ICT. Itu kita sedang kaji dan kita akan respons,” ungkap Airlangga dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Kementerian Perindustrian yang menjadi pelopor penerapan aturan TKDN sebagai upaya melindungi industri dalam negeri, menyatakan rencana tersebut masih merupakan kajian.

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, menyampaikan akan ada penyesuaian khusus untuk produk yang datang dari Amerika.

    “Iya masih dalam kajian, jadi sebelum itu resmi disampaikan pada pihak AS tentu belum bisa diumumkan. Yang pasti akan ada penyesuaian. (Untuk besarannya) Nantilah ditunggu,” ucap Riza.

    Wamenperin menambahkan, nantinya kedua negara akan surat menyurat terlebih dahulu menyoal pembahasan negosiasi dari penetapan tarif impor baru dari AS, setelahnya Menko Perekonomian akan bertamu ke Amerika pada pekan depan.

    “Pak Menko akan berangkat untuk bahas soal itu (TKDN) dan itu memang yang disampaikan ke Indonesia dan kita sudah menyiapkan beberapa usulan apakah diterima pihak pemerintah AS atau tidak,” imbuhnya.