Tag: Airlangga Hartarto

  • Bendungan Marangkayu Rampung, Dukung Swasembada Pangan Kaltim – Page 3

    Bendungan Marangkayu Rampung, Dukung Swasembada Pangan Kaltim – Page 3

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) tidak akan mengganggu kelangsungan program swasembada pangan yang telah menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia.

    Airlangga menegaskan, meskipun adanya perubahan dalam kebijakan perdagangan global, terutama terkait dengan bahan pangan yang diimpor dari negara-negara tertentu, termasuk AS.

    “Kita tidak akan mengganggu program swasembada, sehingga swasembada pangan sama sekali tidak terganggu dengan apa yang direncanakan dibeli dari AS,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia – AS, secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Selengkapnya Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, bahwa Indonesia memang mengimpor sejumlah bahan pangan penting dari luar negeri, khususnya dari AS, seperti gandum, kedelai (soya bean), dan susu kedelai (soya bean milk).

    Namun, meskipun Indonesia bergantung pada impor bahan-bahan pangan ini, ia menegaskan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS tidak akan berdampak signifikan terhadap keberlanjutan pasokan bahan pangan tersebut di dalam negeri.

    “Selama ini baik itu gandum, soya bean maupun soya bean milk, kita juga impor, tetapi tidak hanya dari AS, tetapi juga dari Australia, dari Ukraine, dan beberapa negara lain,” jelasnya.

    Sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu negara pengimpor saja, pemerintah Indonesia akan melakukan pengalihan sumber impor bahan pangan dari negara-negara lain selain AS, seperti Australia, Ukraina, dan beberapa negara lainnya yang juga menyediakan komoditas yang dibutuhkan.

    Dengan demikian, meskipun ada kebijakan tarif baru dari AS, Indonesia masih memiliki alternatif sumber impor yang dapat menjamin kestabilan pasokan pangan dalam negeri.

    “Nah, sehingga kita hanya melakukan pengalihan daripada impor bahan baku untuk pangan tersebut,” ujarnya.

  • QRIS Indonesia Diprotes Amerika, Airlangga: Cuma Masalah Penjelasan – Halaman all

    QRIS Indonesia Diprotes Amerika, Airlangga: Cuma Masalah Penjelasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, persoalan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) Indonesia yang diprotes Amerika Serikat adalah soal penjelasan saja.

    Sebab menurutnya, pemerintah tidak membatasi operator pembayaran luar negeri untuk digunakan di Indonesia.

    “Ini terkait dengan QRIS atau GPN indonesia sebetulnya terbuka untuk para operator luar negeri termasuk master atau visa, untuk di sektor credit card tidak ada perubahan,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual, dikutip Sabtu (26/4/2025).

    “Kemudian sektor gateway ini mereka terbuka masuk di front end maupun berpartisipasi dan itu level playing field dengan yang lain. Jadi ini sebetulnya masalahnya hanya penjelasan,” imbuhnya menegaskan.

    Sebelumnya, AS mengeluhkan soal pembayaran dengan sistem QRIS di Indonesia. Keluhan disampaikan Pemerintah AS melalui dokumen National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers 2025 yang dirilis Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) pada 31 Maret 2025. 

    Dalam dokumen tersebut, AS menilai bahwa perusahaan asing, termasuk penyedia jasa pembayaran dan bank asal AS, tidak dilibatkan dalam proses perumusan kebijakan QRIS dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

    Laporan USTR yang menjadi sumber keluhan AS juga dirilis hanya beberapa hari sebelum Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor resiprokal yang menargetkan sejumlah negara, termasuk Indonesia. 

    Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa implementasi QRIS dan GPN mewajibkan semua transaksi ritel domestik diproses melalui lembaga switching lokal yang berlisensi BI, sesuai dengan Peraturan BI Nomor 19/08/2017. 

    Langkah ini disebut oleh AS sebagai hambatan pasar karena dianggap membatasi opsi lintas batas. Namun, Indonesia berpendapat bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan sistem pembayaran yang lebih inklusif, efisien, dan sesuai dengan kepentingan nasional.

    Pakar dan otoritas di Indonesia sepakat bahwa dalam menghadapi tekanan internasional, pemerintah tidak boleh terburu-buru mengambil keputusan dan harus tetap mengutamakan kepentingan dalam negeri. 

    AS menyebut kurangnya transparansi dan keterlibatan internasional dalam proses ini dapat menimbulkan hambatan perdagangan.

    Sebelumnya, sudah seminggu lebih utusan Presiden Prabowo Subianto bergerilya di Amerika Serikat (AS) untuk melakukan negosiasi tarif resiprokal yang diputuskan Presiden AS Donald Trump.

    Indonesia menjadi salah satu korban tarif dagang yang diumumkan Trump pada 2 April 2025. Besaran yang ditetapkan untuk Indonesia adalah 32 persen.

    Tim delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Airlangga Hartarto memulai aksinya pada 16 April 2025. Ia didampingi oleh Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu.

    Airlangga Cs sudah langsung memulai negosiasi awal melalui pertemuan dengan pejabat AS yang khusus diperintahkan Trump mengurusi masalah tarif. 

    Respons BI

    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) dibangun dengan mengadopsi standar global.

    Ia mengatakan QRIS dikembangkan berdasarkan standar European Master Visa Co (EMVCo) yang ditambahkan coding-coding Bahasa Indonesia.

    Hal itu ia sampaikan di tengah kritik Amerika Serikat (AS) pada QRIS.

    “QRIS itu telah terinterkoneksi dengan sejumlah negara. Sekali lagi, QRIS adalah standar versi Indonesia yang kita adopsi dari standar global,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (23/4/2025).

    Perry menambahkan bahwa QRIS yang diluncurkan pada 17 Agustus 2019 lalu telah dibangun bersama dengan asosiasi sistem pembayaran Indonesia.

    “Itu standar yang di-developed oleh industri, secara detailnya tentu saja dengan pedoman yang dikeluarkan oleh BI menjadi kesepakatan nasional sesuai kepentingan nasional,” katanya.

  • QRIS Indonesia Diprotes Amerika, Airlangga: Cuma Masalah Penjelasan – Halaman all

    Airlangga Akui Google, Boeing hingga Microsoft Dukung Indonesia Dapat Keadilan Negosiasi Tarif Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, sejumlah perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS) meliputi Google, Boeing hingga Microsoft mendukung Indonesia untuk mendapat keadilan dalam negosiasi tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

    Hal tersebut dalam rangka upaya negosiasi pemerintah Indonesia, melakukan komunikasi dan masukan dari para pengusaha, asosiasi bisnis.

    “Komunikasi, dan masukan dari para pengusaha, asosiasi bisnis, antara lain dari Semiconductor Industry Association, US ASEAN Business, US IBC, USIDO,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual, dikutip Sabtu (26/4/2025).

    “Dari korporasi antara lain Amazon, Boeing, Microsoft, Google, terutama seluruhnya dalam rangka pemuatan kerjasama Indonesia dan Amerika Serikat dan seluruh stakeholder tersebut mendukung upaya Indonesia untuk mendapatkan keadilan,” imbuhnya menegaskan.

    Selain itu, Airlangga memaparkan perkembangan negosiasi pemerintah Indonesia terkait tarif resiprokal AS. Menurutnya, negosiasi yang dilakukan telah mendapat apresiasi baik dari pihak pemerintah AS, asosiasi, dunia usaha maupun stakholder di AS.

    “Dalam kebijakan ini, kami sudah bertemu dengan Ambassador Grier dari USTR, Secretary Commerce Howard Ludnick, dan tadi sore dengan Secretary of Treasury Scott Besson, bersama dengan Menteri Keuangan, dan juga tadi pagi ketemu dengan Director of National Economic Council Kevin Hassett di West Wing,” tutur Airlangga.

    “Dalam proses perundingan dan negosiasi, Indonesia berupaya mengedepankan kepentingan nasional dengan tetap mendorong penguatan hubungan bilateral dengan AS. Upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik oleh USTR, Commerce, maupun Treasury,” sambungnya.

    Airlangga juga menjelaskan bahwa tawaran dalam negosiasi Indonesia kepada AS ini untuk mewujudkan kerjasama perdagangan yang adil, fair, dan sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional.

    Dia bilang, setidaknya ada lima manfaat dalam tawaran tersebut, pertama, memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional. Kedua, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia.

    “Yang ketiga, diregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha, perdagangan, dan investasi yang akan menciptakan lapangan pekerjaan. Yang keempat, memperoleh nilai tambah dengan kerjasama supply chain atau rantai pasok industri strategis dan critical mineral,” ujar Airlangga.

    “Kelima, akses ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang, antara lain kesehatan, pertanian, renewable energy,” jelasnya.

    Sebelumnya, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah mengapresiasi proposal dari Indonesia mengenai negosiasi tarif perdagangan.

    Menurutnya, pemerintah Amerika Serikat sepakat untuk menindaklanjuti ke pembahasan teknis menyoal proposal negosiasi tersebut.

    “Secara keseluruhan, Pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi strategi dan pendekatan serta proposal yang diusulkan oleh Indonesia, dan kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis,” kata Airlangga.

    Airlangga menyatakan, secara teknis sudah dipersiapkan lima sektor khusus untuk sejenis working group. Hal ini dilakukan untuk mempercepat dalam pembahasan.

    Selain itu, Indonesia juga telah menandatangani non disclosure agreement (perjanjian kerahasiaan) dengan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR). Artinya Indonesia sudah masuk dalam fase negosiasi.

    “Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang sudah memulai proses negosiasi awal,” jelas Airlangga.

    Adapun sebagai tindak lanjut, pemerintah Indonesia akan melakukan pendekatan dan konsultasi internal dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri. Serta akan berkomunikasi dengan pihak Amerika untuk melanjutkan proses negosiasi di tingkat teknis.

    Sebelumnya, sudah seminggu lebih utusan Presiden Prabowo Subianto bergerilya di Amerika Serikat (AS) untuk melakukan negosiasi tarif resiprokal yang diputuskan Presiden AS Donald Trump.

    Indonesia menjadi salah satu korban tarif dagang yang diumumkan Trump pada 2 April 2025. Besaran yang ditetapkan untuk Indonesia adalah 32 persen.

    Tim delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Airlangga Hartarto memulai aksinya pada 16 April 2025. Ia didampingi oleh Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu.

    Airlangga Cs sudah langsung memulai negosiasi awal melalui pertemuan dengan pejabat AS yang khusus diperintahkan Trump mengurusi masalah tarif. 

  • Menko Airlangga Klaim Amerika Serikat Apresiasi Proposal Negosiasi Tarif dari Indonesia – Halaman all

    Menko Airlangga Klaim Amerika Serikat Apresiasi Proposal Negosiasi Tarif dari Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah Amerika Serikat telah mengapresiasi proposal dari Indonesia mengenai negosiasi tarif perdagangan.

    Menurutnya, pemerintah Amerika Serikat sepakat untuk menindaklanjuti ke pembahasan teknis soal proposal negosiasi tersebut.

    “Secara keseluruhan, Pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi strategi dan pendekatan serta proposal yang diusulkan oleh Indonesia, dan kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual, dikutip Sabtu (26/4/2025).

    Airlangga menyatakan, secara teknis sudah dipersiapkan lima sektor khusus untuk sejenis working group. Hal ini dilakukan untuk mempercepat dalam pembahasan.

    Selain itu, Indonesia juga telah menandatangani non disclosure agreement (perjanjian kerahasiaan) dengan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR). Artinya Indonesia sudah masuk dalam fase negosiasi.

    “Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang sudah memulai proses negosiasi awal,” jelas Airlangga.

    Adapun sebagai tindak lanjut, pemerintah Indonesia akan melakukan pendekatan dan konsultasi internal dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri. Sert akan berkomunikasi dengan pihak Amerika untuk melanjutkan proses negosiasi di tingkat teknis.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa proposal yang diajukan oleh pemerintah Indonesia termasuk paling lengkap dan detail. Sehingga menggambarkan kerjasama bilateral saling menguntungkan.

    “Feedback yang positif ini tentu akan dijadikan bekal bagi kita untuk terus melakukan pembahasan di level teknis dengan tentu pada akhirnya diharapkan akan terjadi sebuah agreement, solusi yang bisa bermanfaat bagi perekonomian Indonesia maupun bagi perekonomian regional dan dunia,” ungkapnya.

    Sebelumnya, sudah seminggu lebih utusan Presiden Prabowo Subianto bergerilya di Amerika Serikat (AS) untuk melakukan negosiasi tarif resiprokal yang diputuskan Presiden AS Donald Trump.

    Indonesia menjadi salah satu korban tarif dagang yang diumumkan Trump pada 2 April 2025. Besaran yang ditetapkan untuk Indonesia adalah 32 persen.

    Tim delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Airlangga Hartarto memulai aksinya pada 16 April 2025. Ia didampingi oleh Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu.

    Airlangga Cs sudah langsung memulai negosiasi awal melalui pertemuan dengan pejabat AS yang khusus diperintahkan Trump mengurusi masalah tarif. 

  • Upaya Prabowo Lunakkan Trump Sedang Berjalan, Tim Khusus Mulai Nego Tarif

    Upaya Prabowo Lunakkan Trump Sedang Berjalan, Tim Khusus Mulai Nego Tarif

    Jakarta

    Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent. Pertemuan tersebut merupakan rangkaian dari negosiasi kebijakan tarif impor tinggi Presiden Donald Trump.

    Airlangga, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu, menegosiasi tarif 32% untuk produk impor asal Indonesia. Pertemuan berlangsung di ibu kota Amerika Serikat, Washington DC, Kamis 24 April kemarin.

    “Saya menegaskan kembali posisi Indonesia yang telah disampaikan juga kepada USTR dan Secretary of Commerce pada pertemuan sebelumnya,” kata Airlangga dikutip dari akun Instagram @airlanggahartarto_official, Jumat (25/4/2025).

    Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, Airlangga menyampaikan ke Bessent soal posisi Indonesia dalam mengatasi defisit Neraca Perdagangan AS terhadap Indonesia.

    Khususnya untuk membuat perdagangan yang seimbang atau dia sebut sebagai ‘fair and square.’

    “Kami juga akan meningkatkan nilai investasi dan kerja sama dalam Critical Minerals. Kolaborasi juga akan mencakup kerja sama keuangan dan ekonomi digital,” papar Airlangga melanjutkan.

    Bessent, kata Airlangga, juga menyampaikan apresiasi atas respons cepat yang disampaikan Pemerintah Indonesia segera setelah keluarnya pengumuman penundaan tarif oleh Pemerintah AS.

    Selain itu, pihak AS juga menyatakan ingin bekerja sama lebih erat dalam Forum G20. Seperti diketahui, tahun 2026 AS akan memegang mandat sebagai Presidensi G20.

    (hal/hns)

  • Hadapi Tarif Trump, Akses Pasar Ekspor RI Diperluas ke Kanada-Eropa

    Hadapi Tarif Trump, Akses Pasar Ekspor RI Diperluas ke Kanada-Eropa

    Jakarta

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan sampai saat ini pemerintah Indonesia yang diwakilkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih melakukan proses negosiasi dengan pemerintah AS terkait tarif Presiden Donald Trump.

    Roro mengatakan terkait negosiasi ini pemerintahan sudah melakukan beberapa pendekatan termasuk dengan mengurangi surplus neraca dagang Indonesia-AS. Salah satunya melalui peningkatan impor gandum dan kedelai dari Negeri Paman Sam.

    “Ada beberapa upaya pendekatan yang dilakukan Pak Menko Perekonomian juga masih di sana, dengan Menkeu juga ada di sana yaitu adalah melakukan import dari beberapa komunitas termasuk gandum and also ada soybean,” kata Roro dalam seminar Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Menara Kadin Jakarta, Jumat (25/4/2025).

    Sementara dari Kementerian Perdagangan, Roro mengatakan pihaknya juga terus berupaya menghadapi dampak tarif Trump dengan memperluas akses ekspor produk asal RI ke negara-negara lain. Misalkan saja melalui penyelesaian perjanjian dagang bilateral antara Indonesia dengan Kanada (ICA-CEPA), Indonesia-Peru (PI-CEPA), dan Indonesia dengan Uni Eropa (I-EU CEPA).

    “Kementerian Pedagangan melakukan beberapa upaya untuk memperluas pasar kita untuk ekspor. Jadi ada beberapa perjanjian perdagangan termasuk Indonesia-Kanada CEPA, Comprehensive Economic Partnership Agreement kita ada dengan Peru, untuk membuka pintu kita di wilayah Latin Amerika,” jelas Roro.

    “Lalu kemudian kita juga ada Uni Eropa. Uni Eropa ini harus kita kejar karena marketnya juga cukup besar dan mudah-mudahan kita bisa mendapatkan atau bisa ada konklusi di tahun ini. Kurang lebih seperti itu, dan mengingat bahwa perluasan pasar luar negeri ini bukan hanya sebatas reaction dari Trump Policy atau Trump 2.0. Ini memang upaya kita dari dulu,” sambungnya.

    Selain itu Roro mengatakan pihaknya juga terus mendorong akses pasar ekspor RI ke negara-negara lain yang selama ini masih belum cukup ‘terjamah’ melalui perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA).

    “Ada beberapa FTA juga dengan negara-negara seperti Australia, Korea Selatan, hingga di kawasan Afrika dan Timur Tengah, these are non-conventional trading partners, tapi kami melihat bahwa ada potensi yang bisa kita gali untuk market tersebut,” terangnya.

    Tonton juga Video: Ketua MPR soal Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu Per USD: Momentum Tingkatkan Ekspor

    (igo/fdl)

  • Negosiasi Tarif, Airlangga & Sri Mulyani Bertemu Menkeu AS Sccot Bessent

    Negosiasi Tarif, Airlangga & Sri Mulyani Bertemu Menkeu AS Sccot Bessent

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia melakukan pertemuan dengan US Secretary of Treasury, Scott Bessent di Washington, pada hari Kamis (24/4/2025) waktu setempat. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut Pemerintah Indonesia dari kebijakan tarif AS terhadap Indonesia sebesar 32%.

    Dalam pertempuran tersebut pemerintah Indonesia mengutus Ketua Delegasi dan Koordinator Perundingan atas Kebijakan Tarif AS, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Marie Elka Pangestu. Sementara dari pihak AS, diwakili oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

    Sri Mulyani mengatakan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent tersebut merupakan langkah Indonesia untuk negosiasi tarif yang dikenakan dari AS ke Indonesia. Ia mengatakan tarif Trump ke Indonesia ini akan berdampak terhadap eskpor Indonesia.

    “Pertemuan dengan Secretary Scott Bessent bersama Pak Menko Airlangga dan Marie membahas dinamika kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat,” katanya dikutip dari Instagram @smindrawati, Jumat (25/4/2025).

    Sri Mulyani mengatakan Pemerintah Indonesia berharap pertemuan tersebut memberikan solusi terbaik untuk mewujudkan kerja sama yang adil bagi kedua negara.

    “Seperti negara lain, Indonesia berpotensi merasakan dampak dari kebijakan ini. Oleh karena itu, kami percaya bahwa melalui diskusi dan negosiasi, kita dapat menemukan solusi terbaik untuk mewujudkan kerja sama yang adil dan konstruktif bagi Indonesia dan juga Amerika Serikat,” katanya.

    (rrd/rrd)

  • 5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs?

    5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs?

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah poin penting hasil pertemuannya dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent, dalam Forum G20 dan IMF Spring Meeting 2025 di Washington DC. Simak selengkapnya!

    1. Komitmen AS dalam Lembaga Global

    Dalam pertemuan tersebut, AS menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi pemain utama dalam lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

    “Seperti yang disampaikan oleh Pak Scott Bessent, menyampaikan bahwa posisi Amerika Serikat tetap akan menjadi anggota dan sekaligus memimpin lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia, yang juga menjadi ajang bagi pelaksanaan berbagai agenda nasionalnya Amerika Serikat melalui lembaga-lembaga tersebut,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Jumat, 24 April 2025.

    2. Arah Kebijakan Baru AS: Perdagangan Resiprokal

    Sri Mulyani menjelaskan bahwa AS tengah mendorong sistem perdagangan baru yang lebih bersifat resiprokal atau saling menguntungkan.

    Hal ini menjadi penting karena bisa berdampak langsung pada kerja sama dagang dengan Indonesia.

    “Di dalam konteks ini tentu kita juga harus terus mempelajari perkembangan ini (AS), karena di dalam pembahasan kami (negosiasi), Amerika juga menyoroti mengenai hubungan Amerika dengan China yang merupakan salah satu hal, yang tentu akan berpengaruh terhadap Indonesia maupun seluruh kawasan ekonomi di dunia,” ujarnya.

    3. Strategi Diplomasi Ekonomi Indonesia

    Untuk merespons arah kebijakan tersebut, Indonesia memperkuat pendekatan melalui diplomasi ekonomi.

    Langkah ini dilakukan melalui jalur-jalur strategis seperti USTR (Kantor Perwakilan Dagang AS), Kementerian Perdagangan AS, dan Departemen Keuangan AS.

    4. Respons Positif AS terhadap Proposal Indonesia

    Sri Mulyani menyebut bahwa proposal yang disampaikan tim Indonesia mendapat sambutan positif dari pemerintah AS. Proposal itu dinilai komprehensif dan visioner.

    “Dengan bekal komunikasi awal, yang tadi Indonesia among the first timer, the first mover, itu dianggap akan memberikan advantage atau keuntungan dalam posisi Indonesia di dalam proses perundingan ini. Feedback yang positif ini tentu akan dijadikan bekal bagi kita untuk terus melakukan pembahasan di level teknis, dengan tentu pada akhirnya diharapkan akan terjadi sebuah agreement,” tutur Menkeu.

    5. Tahap Awal Negosiasi dan Target Waktu

    Indonesia resmi menandatangani perjanjian non-disclosure dengan USTR pada 23 April 2025, menandai dimulainya fase awal negosiasi tarif. Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara pertama yang masuk tahap ini.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa pemerintah menargetkan negosiasi teknis dapat rampung dalam dua bulan.

    “Kami mengharapkan detail pembahasan dan negosiasi teknis dapat diselesaikan dalam 60 hari,” kata Airlangga. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Poin Perjanjian Indonesia-AS dalam Negosiasi Tarif Trump – Page 3

    Poin Perjanjian Indonesia-AS dalam Negosiasi Tarif Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Delegasi dan Koordinator Perundingan atas Kebijakan Tarif AS telah melakukan sejumlah pertemuan dengan pemerintah dan pengusaha Amerika Serikat (AS) untuk melakukan negosiasi tarif impor AS.

    Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Marie Elka Pangestu.

    Beberapa pertemuan yang telah berlangsung adalah dengan US Secretary of Treasury, Scott Bessent dan Ambassador Ted Osius, Presiden dan CEO dari United States-ASEAN Business Council (US-ABC).

    Dalam pertemuan ini pembicaraan mengerucut ke sejumlah hal. Berikut ini adalah poin-poin perjanjian Indonesia dengan AS dalam negosiasi tarif Trump:

    1. Meningkatkan Pembelian Komoditas AS

    Menko Airlangga saat bemenegaskan kembali posisi Indonesia kepada USTR dan Secretary of Commerce sesuai denganarahan Presiden Prabowo Subianto. Indonesia akan mengatasi defisit Neraca Perdagangan AS terhadap Indonesia.

    “Kami mendukung perdagangan yang fair and square. Indonesia akan meningkatkan pembelian pada berbagai komoditas utama seperti Minyak dan Gas, serta Produk-produk Pertanian,” kata Menko Airlangga.

    Hal yang sama juga diungkap oleh Sri Mulyani. Menurutnya, Indonesia akan penambahan impor produk asal AS.

    Indonesia sekarang berupaya untuk mengimpor lebih banyak produk pertanian seperti gandum, kedelai, dan jagung dari AS.

    “Kita mengimpor tidak hanya dari Amerika Serikat tetapi juga banyak negara lain. Kita selalu dapat berdiskusi tentang bagaimana kita dapat mempersempit dan menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang lebih menguntungkan dalam menyediakan jenis produk pertanian tersebut,” , katanya dikutip dari CNBC, Kamis (24/4/2025).

    Indonesia berpotensi juga mengimpor minyak dan gas – terutama gas cair dari AS – karena produksi dalam negerinya tidak mencukupi untuk kebutuhan energinya.

     

  • Menko Airlangga dan Sri Mulyani Temui Menkeu AS Bahas Tarif Trump, Ini Hasilnya – Page 3

    Menko Airlangga dan Sri Mulyani Temui Menkeu AS Bahas Tarif Trump, Ini Hasilnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan dengan US Secretary of Treasury atau menteri Keuangan AS (Menkeu AS) Scott Bessent di Washington, DC. Amerika Serikat (AS). Pertemuan ini sebagai salah satu langkah perundingan atas Kebijakan Tarif AS.

    Menko Airlangga menegaskan kembali posisi Indonesia yang telah disampaikan juga kepada USTR dan Secretary of Commerce pada pertemuan sebelumnya. Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, Menko Airlangga diminta untuk menyampaikan posisi Indonesia dalam mengatasi defisit Neraca Perdagangan AS terhadap Indonesia.

    “Kami mendukung perdagangan yang fair and square. Indonesia akan meningkatkan pembelian pada berbagai komoditas utama seperti Minyak dan Gas, serta Produk-produk Pertanian,” kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).

    Indonesia juga akan melakukan berbagai kebijakan deregulasi, seperti perizinan impor, kuota impor dan tingkat kandungan dalam negeri.

    “Kami juga akan meningkatkan nilai investasi dan kerja sama dalam critical minerals. Kolaborasi juga akan mencakup kerja sama keuangan dan ekonomi digital,” papar Menko Airlangga.

    Dalam pertemuan tersebut, Indonesia kembali menegaskan sebagai negara yang terbuka dan bersahabat kepada negara-negara mitra, termasuk Amerika Serikat.

    Menkeu AS Bessent menyampaikan apresiasi atas respons cepat yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia segera setelah keluarnya pengumuman Tarif Resiprokal oleh Presiden Trump pada tanggal 2 April 2025.

    “Saya terkesan dengan surat yang disampaikan oleh Menko Airlangga kepada saya, dan berpandangan bahwa itu adalah awal yang sangat baik. Saya berterima kasih karena Indonesia terus melanjutkan hubungan bilateral yang baik ini,” tegas Secretary Bessent.