Bisnis.com, JAKARTA – Kebutuhan energi sektor industri di Indonesia terus meningkat seiring ekspansi fasilitas produksi, otomasi manufaktur, dan digitalisasi proses operasional. Di tengah kenaikan permintaan tersebut, efisiensi energi menjadi faktor kunci untuk menjaga daya saing dan mengendalikan biaya operasional jangka panjang.
Menjawab tantangan ini, SUN Energy, pengembang PLTS terbesar di Indonesia, menghadirkan solusi energi surya dengan skema pembiayaan tanpa modal awal. Melalui pendekatan sewa atau Build-Own-Transfer (BOT), pelaku industri dapat mengadopsi PLTS tanpa mengeluarkan belanja modal, namun tetap memperoleh penghematan energi hingga 30%-40% per tahun, bergantung pada kapasitas sistem dan profil konsumsi listrik harian.
PLTS sebagai Langkah Efisiensi Biaya Energi
Menurut data PT PLN (Persero), tarif listrik industri besar (I-4) berada di kisaran Rp996,74 per kWh, sedangkan industri menengah (I-3) dikenakan tarif Rp1.035-1.114 per kWh. Kenaikan kebutuhan energi, terutama saat jam operasional siang hari, membuat biaya listrik perusahaan dapat mencapai miliaran rupiah setiap tahun.
Di saat yang sama, PLTS menjadi solusi strategis karena menghasilkan listrik pada jam puncak konsumsi, memberikan peluang penghematan signifikan dan mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik utama.
Namun, adopsi PLTS skala industri membutuhkan investasi besar. Sebagai gambaran, pemasangan PLTS perumahan berdaya 1.150 Wp menelan biaya sekitar Rp25 juta, atau setara Rp21,7 juta per kWp. Jika dikonversi ke kapasitas industri 1 MWp (1.000 kWp), estimasi kebutuhan modal berada di level lebih dari Rp20 miliar, jumlah yang kerap menjadi penghalang utama meski manfaat efisiensinya besar.
Zero Investment Model: Solusi PLTS Tanpa Modal Awal
Melalui skema pembiayaan Zero Investment, SUN Energy menanggung seluruh biaya investasi, instalasi, perizinan, hingga pemeliharaan PLTS. Perusahaan pelanggan cukup membayar biaya layanan per bulan berdasarkan energi yang dihasilkan PLTS, dengan tarif per kWh lebih rendah dibanding listrik konvensional. Model ini memberi tiga keuntungan utama bagi industri:
Tanpa belanja modal (Capex): perusahaan tidak perlu menyiapkan anggaran investasi.
Konversi biaya energi menjadi biaya operasional (Opex): memudahkan perencanaan keuangan.
Penghematan hingga 30-40%: ditentukan oleh kapasitas PLTS dan kebutuhan energi perusahaan
Selain model pembiayaan fleksibel, SUN Energy merancang sistem PLTS yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional industri:
PLTS On-Grid: Terhubung dengan jaringan nasional, cocok untuk industri di kawasan dengan supply listrik stabil yang ingin memaksimalkan energi surya tanpa risiko interupsi.
PLTS Off-Grid: Bekerja mandiri tanpa jaringan nasional, ideal untuk industri yang mengandalkan genset diesel. Sistem ini dapat dipadukan dengan baterai untuk ketersediaan energi 24 jam.
PLTS Hybrid: Kombinasi energi surya, jaringan listrik, dan baterai. Memberi fleksibilitas optimal dan memastikan suplai stabil saat cuaca mendung atau malam hari tanpa mengubah sistem kelistrikan yang sudah ada.
Penguatan Efisiensi Energi dan Kontribusi terhadap Target Dekarbonisasi Nasional
Pemanfaatan PLTS bukan hanya memberi manfaat finansial, tetapi juga mendukung arah kebijakan energi nasional. PLTS membantu industri mengurangi beban listrik jaringan utama di jam puncak, sekaligus menurunkan konsumsi listrik berbasis fosil.
SUN Energy Tawarkan Solusi PLTS Tanpa Modal Awal untuk Industri
International Renewable Energy Agency (IRENA) mencatat biaya pembangkitan listrik tenaga surya skala utilitas turun sekitar 90% sejak 2010, menegaskan posisinya sebagai sumber energi paling ekonomis secara global.
Di sisi lain, Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) memproyeksikan Indonesia perlu menambah 75 GW energi terbarukan hingga 2040, sebagian besar berasal dari tenaga surya. Sementara itu, Climate Action Tracker mencatat rencana Indonesia untuk meningkatkan porsi energi terbarukan on-grid menjadi 44% pada 2030 dan mencapai target net zero pada 2050.
Dengan solusi Zero Investment, fleksibilitas sistem on-grid/off-grid/hybrid, serta pengalaman implementasi di ratusan fasilitas industri, SUN Energy memperkuat posisinya sebagai mitra strategis sektor manufaktur, logistik, dan kawasan industri dalam mempercepat efisiensi energi sekaligus mendukung transisi menuju operasi rendah karbon.
