Sumber Daya Sektor Kelautan Potensial untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, KKP Tekankan Ini

Sumber Daya Sektor Kelautan Potensial untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, KKP Tekankan Ini

JAKARTA – Sumber daya alam di sektor kelautan diyakini turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kartika Listriana, sektor kelautan di Indonesia menyimpan banyak sumber daya potensial.

“Bapak Presiden (Prabowo) menugaskan seluruh jajarannya untuk menumbuhkan ekonomi sampai 8 persen, itu tugas berat. Kemarin sudah di-launching oleh BPS sampai pertengahan tahun ini pertumbuhan ekonominya baru kisaran 5,1-5,2 persen,” ucap Kartika dalam acara Morning Sea bertajuk “Menata Ruang Laut Bareng Gen Z” yang dipantau secara daring melalui YouTube Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Senin, 11 Agustus.

“Ada pertumbuhan yang meningkat, ya, tetapi ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Lima tahun ke depan bukan waktu panjang, tapi singkat. Nah, laut ternyata sumber dayanya itu sangat potensial, selain bicara ekologi,” sambungnya.

Kartika menjelaskan, sumber daya potensial yang ada di sektor kelautan. Misalnya, logistik maritim.

“Kalau kami bicara logistik maritim itu juga ada di laut. Konektivitas antarpulau itu menggunakan laut,” kata dia.

Lalu, berbicara soal energi. Menurut Kartika, sektor kelautan di Indonesia menyimpan banyak sumber energi, baik energi baru terbarukan (EBT) maupun energi tidak terbarukan.

“Pariwisata itu juga banyak. Kemudian, konservasi itu sendiri juga banyak,” ujar Kartika.

Kartika menilai, tata ruang kelautan sangat diperlukan.

Dengan demikian, bisa tercipta keseimbangan bagi seluruh kalangan pada saat mengembangkan energi, pariwisata hingga kebijakan ekonomi biru seperti yang dicanangkan oleh Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono.

“Kemudian, ada kegiatan pariwisata. Semuanya harus berjalan beriringan,” tegas dia.

Dikatakan Kartika, hal terpenting untuk pengembangan semua aspek tersebut ialah tetap tidak boleh mengganggu ekologi.

“Itulah pentingnya tata ruang, adanya keseimbangan (bagi) seluruh sektor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen ke depan,” pungkasnya.