Sudah ada Sejak Indonesia belum Merdeka, Ini Dia Makanan Khas Salatiga yang Melegenda Hingga Sekarang

1 April 2024, 19:40

SUARAMERDEKA.COM – Enting-enting gepuk, camilan manis gurih yang melegenda, telah menjadi bagian integral dari kekayaan kuliner Indonesia, khususnya di kota Salatiga. Sebagai warisan budaya yang telah bertahan selama puluhan bahkan ratusan tahun, enting-enting gepuk tidak hanya menyajikan cita rasa yang lezat, tetapi juga mengandung sejarah panjang yang menarik. Kisah enting-enting gepuk bermula sekitar tahun 1920-an, ketika seorang imigran Tionghoa bernama Khoe Tjong Hok menetap di kota Salatiga. Baca Juga: Samsan World Gymnasium Incheon Bergemuruh, Pink Spiders Bangkit Hadapi Hyundai Hillstate di Final Ketiga Liga Voli Putri Korea
Khoe Tjong Hok, yang juga dikenal sebagai Kang Tjong, adalah tokoh yang dikenal di komunitas Tionghoa Salatiga. Dia memulai produksi enting-enting gepuk di Klenteng Hok Tek Bio, sebuah klenteng yang terletak di kota tersebut.

Awalnya, enting-enting gepuk hanya dibuat untuk kebutuhan internal klenteng, khususnya untuk menyambut tamu yang datang berkunjung. Baca Juga: Minecraft Beta Preview 1.20.80.24 Terbaru April 2024, Perbaikan Bug dan Penyesuaian Menuju Versi 1.21 Namun, karena kelezatannya tidak terbantahkan, mulai dari tamu klenteng hingga warga setempat tertarik untuk mencicipi camilan yang unik ini. Proses pembuatan enting-enting gepuk tidaklah sederhana. Setiap langkah dipenuhi dengan kehati-hatian dan keahlian yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Baca Juga: Tragis, Tuan Rumah Hanya Diberi 17 Poin, Hasil Final Ketiga Liga Voli Putri Korea, Pink Spiders vs Hyundai Hillstate Kacang tanah yang menjadi bahan utama disangrai hingga matang untuk mengeluarkan cita rasa yang khas. Kemudian, kacang tanah yang sudah disangrai tersebut dicampur dengan gula merah cair dan santan, memberikan rasa manis gurih yang khas dari enting-enting gepuk. Langkah berikutnya adalah proses pemadatan adonan. Baca Juga: Hasil Final Ketiga Liga Voli Putri Korea, Pink Spiders vs Hyundai Hillstate, Set Pertama Sudah Panas Adonan kacang tanah yang telah dicampur dengan bumbu kemudian dipukul-pukul (dalam bahasa Jawa disebut “gepuk”) hingga mencapai ketebalan yang diinginkan. Proses pemukulan ini memberikan tekstur yang khas, renyah di luar namun lembut di dalam, yang menjadi ciri khas dari enting-enting gepuk. Seiring berjalannya waktu, popularitas enting-enting gepuk meluas di kalangan masyarakat Salatiga. Baca Juga: Luna Maya dan Maxime Bouttier Bakal Mudik Bareng ke Bali, Tanda Siap Menikah? Banyak pengusaha lokal yang tertarik untuk ikut serta dalam produksi camilan ini, menghasilkan berbagai merek enting-enting gepuk dengan cita rasa dan kemasan yang berbeda-beda. Kini, enting-enting gepuk telah menjadi salah satu ikon kuliner yang paling diidentifikasi dengan kota Salatiga. Tidak hanya di Salatiga, enting-enting gepuk juga telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Kemudahan dalam penyimpanan dan kemasan membuat camilan ini dapat dinikmati oleh orang-orang di seluruh negeri. Baca Juga: Mudik Pakai Mobil Listrik? Siapkan Manajemen Perjalanan Ini Agar Aman dan Nyaman! Terlepas dari rasa yang lezat, ada beberapa fakta menarik yang terkait dengan enting-enting gepuk: Nama “enting-enting gepuk” sendiri memiliki arti yang menggambarkan proses pembuatannya. Kata “enting-enting” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “sedikit-sedikit”, merujuk pada potongan-potongan kecil dari camilan ini. Baca Juga: Mudik Lebaran 2024 Semakin Dekat! Simak Tips Aman Berkendara di Malam Hari Sedangkan kata “gepuk” mengacu pada proses pemukulan adonan untuk memberikan tekstur yang diinginkan. Selain menjadi camilan yang nikmat, enting-enting gepuk juga kaya akan protein dan serat karena kandungan kacang tanahnya. Enting-enting gepuk bukan sekadar camilan biasa. Baca Juga: Komunitas Pecinta Motor Yamaha RK King Batang Kembali Beraksi di Bulan Ramadhan Di balik kelezatannya yang menggoda terdapat sejarah panjang dan proses pembuatan yang dipenuhi dengan keahlian dan tradisi. Sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia, enting-enting gepuk tidak hanya memuaskan lidah, tetapi juga memperkaya warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Dengan begitu, setiap gigitan dari camilan manis gurih ini membawa kita pada perjalanan melalui masa lalu yang kaya akan cerita dan cita rasa yang tak terlupakan.***

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi