Stres Kronis dan Berkepanjangan, Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan

31 October 2023, 14:47

Gangguan stres/ilustrasi (foto:pixabay)Stres merupakan respons tubuh terhadap perubahan lingkungan, baik dalam bentuk respons fisik, mental, atau emosional. Reaksi ini dikenal dengan “fight or flight” yang menyebabkan denyut jantung meningkat, pernapasan lebih cepat, otot menegang, dan tekanan darah naik.Stres adalah keluhan umum yang kerap dirasakan banyak orang, terutama ketika menghadapi situasi penuh tekanan. Sebagian orang mungkin mampu mengatasi stres yang dialami. Tapi bagi sebagian yang lain, stres bisa terjadi dalam jangka panjang dan berulang. Maka itu, dianjurkan untuk belajar cara mengendalikan stres agar tidak berdampak negatif bagi kesehatan. Dampak stres tidak hanya mengganggu kondisi mental atau kejiwaan. Seseorang juga berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan akibat stres. Dampak stres, terlebih yang berat dan kronis, dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Stres yang dialami bisa memengaruhi kinerja sistem saraf pusat, endokrin, pernapasan, pencernaan, hingga imun. Hal itu terjadi sebagai bentuk respons tubuh untuk memberikan perlindungan.
Stres bisa membahayakan kesehatan jika jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dan tidak tertangani. Berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat muncul akibat stres. Serangan asma: terjadi karena stres memicu ledakan emosi yang kuat sehingga membuat otot-otot menegang dan meningkatkan laju pernapasan. Masalah pencernaan: stres dan kecemasan bisa menyebabkan sembelit, diare, kehilangan nafsu makan, mual, refluks asam lambung, dan kram perut. Rambut rontok: dapat terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan jika stres tak kunjung mereda. Trikotilomania: masalah kesehatan mental yang membuat seseorang tidak bisa menahan diri untuk menarik dan mencabuti rambutnya sendiri. Masalah jantung: stres bisa meningkatkan tekanan darah yang memicu masalah jantung, seperti hipertensi dan serangan jantung.Sakit kepala: stres memicu sakit kepala hebat dan migrain.Gula darah tinggi: stres menyebabkan peningkatan kadar kortisol dan glukosa, dan memicu resistensi insulin. Peningkatan nafsu makan: stres yang berlangsung sebentar bisa menurunkan nafsu makan. Namun, jika terjadi dalam waktu yang lama, tubuh akan memproduksi kortisol, hormon yang memicu peningkatan nafsu makan. Insomnia: stres menyebabkan orang tidak merasa mengantuk dan kesulitan untuk memejamkan mata. Gangguan belajar: membuat seseorang mudah lupa terutama saat mengikuti pembelajaran di kelas. Menurunkan produktivitas kerja: penurunan produktivitas akibat stres membuat seseorang kehilangan minat dalam pekerjaan atau terlihat lambat dalam menyelesaikan tugasnya Komplikasi kehamilan: stres memicu berat badan lahir rendah, persalinan prematur, dan depresi pasca-persalinan. Penuaan dini: peristiwa traumatis dan stres kronis dapat berkontribusi terhadap penuaan dini. Mengurangi gairah seks: faktor psikologis dan hormonal akibat stres membuat gairah seks menurun. Masalah kulit: stres dapat memicu dan memperparah masalah kulit, seperti jerawat dan psoriasis.Gangguan jiwa : Jika tak segera di atasi, stres berat bisa menyebabkan gangguan jiwa.Gangguan siklus menstruasi : Pada wanita, salah satu dampak stres yang paling jelas ialah terganggunya siklus menstruasi. Saat stres, biasanya akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, tidak mengalami menstruasi sama sekali, atau mengalami menstruasi yang lebih berat.Gangguan Imun : Saat Anda stres, tubuh merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bekerja. Jika stres yang Anda rasakan bersifat sementara, ini akan membantu tubuh Anda dalam mencegah infeksi dan penyembuhan luka. Namun, jika stres terjadi dalam waktu lama, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang akan menghambat pelepasan histamin dan respon peradangan untuk melawan zat asing. Akibatnya, orang yang mengalami stres kronis akan lebih rentan untuk terkena penyakit, seperti influenza, pilek, atau penyakit infeksi lainnya. Stres kronis juga membuat Anda lebih lama untuk sembuh dari sakit atau cedera. Itulah dampak stres jangka panjang bagi tubuh. Ketika tidak dikelola dengan baik, dampak stres pada tubuh sangat banyak dan pastinya merugikan kesehatan.

“).attr({
type: ‘text/javascript’,
src: ‘https://platform.twitter.com/widgets.js’
}).prependTo(“head”);
if ($(“.instagram-media”).length > 0)
$(“

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi