JAKARTA – Vice President Public Relations PT KAI (Persero), Anne Purba mengatakan, progres pembangunan Stasiun Jatake saat ini telah mencapai 75,9 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2025.
Stasiun hasil kolaborasi KAI dengan pihak swasta yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk disebut bukan sekadar menambah titik layanan di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung, namun akan menjadi transportasi berbasis integrasi kawasan.
“Stasiun Jatake menjadi stasiun pertama hasil kolaborasi KAI dan swasta dengan konsep seamless connection ke area pusat perbelanjaan,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Jumat, 18 April.
Dalam skemanya, Stasiun Jatake akan langsung terhubung dengan pusat perbelanjaan. Konsep ini menghadirkan kemudahan mobilitas sekaligus mendukung pengembangan kawasan berbasis transit oriented development (TOD).
Dia juga menambahkan bahwa pembangunan stasiun ini menggunakan skema creative financing, tanpa ketergantungan pada anggaran negara (non-APBN). Dari sisi demand, keberadaan Stasiun Jatake menjawab kebutuhan masyarakat akan perluasan kapasitas layanan di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung.
Volume pengguna commuter line di jalur ini menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun. Pada 2022, volume penumpang mencapai 48.338.858 orang, naik signifikan menjadi 64.899.516 orang pada 2023.
Tren ini berlanjut pada 2024, di mana total volume mencapai 73.296.200 pengguna atau terjadi lonjakan sebesar hampir 52 persen dalam kurun waktu dua tahun. Memasuki tahun 2025, hanya dalam periode Januari hingga Maret saja, lintas Tanah Abang-Rangkasbitung telah melayani 19.089.018 pelanggan.
Peningkatan ini memperkuat urgensi penyediaan infrastruktur tambahan guna menjamin kenyamanan dan keterjangkauan layanan. “Stasiun Jatake diharapkan dapat menyerap lonjakan volume ini sekaligus mendorong redistribusi penumpang secara lebih merata,” ucap Anne.
