Starbucks Larangan Konsumen Membawa Makanan-Minuman dari Luar di Seluruh Gerainya

Starbucks Larangan Konsumen Membawa Makanan-Minuman dari Luar di Seluruh Gerainya

JAKARTA – Starbucks Korea Selatan memberlakukan larangan konsumsi makanan dari luar secara nasional di semua gerainya pekan ini, dengan tujuan untuk mengurangi gangguan yang disebabkan oleh pelanggan yang membawa dan mengonsumsi makanan dari tempat lain.

Jaringan gerai yang dioperasikan oleh Shinsegae Group ini mulai memasang pengumuman pada Hari Senin di 2.050 gerainya di seluruh Korea Selatan, menyatakan semua makanan dan minuman dari luar dilarang dikonsumsi di dalam ruangan.

Kendati demikian, aturan ini mengecualikan makanan dan minuman untuk bayi.

Langkah ini menandai pertama kalinya jaringan kafe dan makanan penutup besar ini menerapkan larangan tersebut. Namun, perusahaan mencatat ini bukan pertama kalinya mereka mengajukan permintaan serupa.

“Sebelumnya, kami meminta pelanggan kami untuk tidak mengonsumsi ‘makanan berbau menyengat.’ Pemberitahuan itu sudah ada sejak sebelum wabah COVID-19 pada tahun 2020. Namun, peringatan tersebut agak subjektif dan agak tidak jelas. Kali ini, kami memperkenalkan larangan tersebut dengan cara yang jauh lebih jelas,” ujar seorang pejabat perusahaan, melansir The Korea Times 15 Oktober.

Langkah ini menyusul serangkaian unggahan daring yang menunjukkan pelanggan sedang menyantap makanan di dalam gerai Starbucks.

Foto-foto viral di media sosial menampilkan hidangan seperti tteokbokki (kue beras pedas), mi instan, gimbap (gulungan nasi rumput laut) dan ayam goreng.

Perusahaan juga telah menangani masalah yang disebabkan oleh pelanggan yang menyalahgunakan ruang toko dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang lain. Pada Bulan Agustus, perusahaan mulai melarang pelanggan menggunakan kafenya sebagai “kantor” pribadi dengan membawa barang-barang seperti komputer desktop, printer dan kabel ekstensi.

Perilaku bermasalah ini sebagian bermula dari filosofi operasional Starbucks Korea, yang secara tradisional mendorong pelanggan untuk menggunakan tokonya dengan bebas.

Sebelumnya, Starbucks mengizinkan makanan dan minuman dari luar selama baunya “dapat ditoleransi.” Perusahaan bahkan mempromosikan kafenya sebagai “ruang ketiga” — tempat selain rumah dan tempat kerja — yang dirancang agar nyaman dan mudah diakses.

“Kami tetap berpegang pada tujuan kami untuk menjadi ‘ruang ketiga’ bagi pelanggan kami,” kata pejabat tersebut.

“Larangan terbaru kami hanya bertujuan untuk memperjelas aturan dan membuat toko kami lebih nyaman bagi semua orang,” tandasnya.