Kediri (beritajatim.com) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gadungan di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri resmi dibuka pada Selasa (4/11/2025).
Berbeda dari SPPG lain di wilayah Kabupaten Kediri, SPPG Gadungan ini melibatkan komunitas disabilitas sebagai mitra dalam penyediaan berbagai kebutuhan operasionalnya.
Mitra SPPG Gadungan, Septa Widyastutik, menjelaskan bahwa seluruh atribut dan perlengkapan yang digunakan karyawan berasal dari hasil karya teman-teman disabilitas.
“Semua seragam yang dipakai karyawan saya itu buatan teman disabilitas. Mulai dari APD, apronnya, kaosnya, kemudian alat dapur yang terbuat dari bambu, itu buatan teman disabilitas juga. Bahkan tali, tali untuk ompring itu kalau di SPPG lain kebanyakan pakai tali rafia, nggih. Kalau saya enggak, enggak pakai rafia, pakai tali itu juga dibuat sama teman disabilitas,” jelasnya.
Widya menambahkan, berkat kolaborasi dan semangat dari para penyandang disabilitas, proses pembangunan SPPG Gadungan dapat rampung hanya dalam waktu tiga bulan, termasuk penyelesaian Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang telah diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kediri.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, menyambut positif keterlibatan komunitas disabilitas dalam kegiatan SPPG. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkontribusi bagi masyarakat luas.
“Alhamdulillah terkait dengan SPPG ini, salah satunya dari penyandang disabilitas dan hal ini menunjukkan bahwa keterbatasan itu bukan halangan untuk berkontribusi kepada masyarakat,” tuturnya.
Ari menegaskan bahwa keterlibatan disabilitas dalam kegiatan ini memiliki nilai sosial tinggi dan sejalan dengan semangat pemberdayaan yang diusung Dinas Sosial. Ia menilai langkah ini juga bisa berdampak positif terhadap pengurangan angka pengangguran di wilayah setempat.
“Karena yang namanya MBG (Makanan Bergizi Gratis), pasti nanti ada nilai sosial di situ dan ini menunjukkan bahwa dalam hubungan masyarakat, bahwa teman-teman disabilitas itu juga lebih bisa mengekspresikan dirinya sesuai dengan kompetensinya. Karena memang saya lihat dari Mbak Widi, Mbak Widya ini yang juga merupakan Mitra Dinsos, binaan Dinsos selama ini cukup aktif. Dia dengan segala keterbatasannya, dia mampu berwirausaha,” paparnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Desa Gadungan, yang memastikan pihaknya siap bersinergi agar program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) berjalan optimal di desanya.
“Karena ini program prioritas Bapak Presiden Republik Indonesia. Kita mendukung penuh kegiatan MBG yang ada di Desa Gadungan,” katanya.
Ia berharap keberadaan SPPG Gadungan dapat memperkuat kerja sama dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam penyediaan bahan baku agar ekonomi lokal ikut tumbuh.
“Dan harapan kami nanti, selanjutnya bisa bekerja sama dengan KDMP untuk belanja bahan dasar, supaya KDMP yang ada di Desa Gadungan dan Bumdes yang ada di Desa Gadungan dan sekitarnya bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
SPPG Gadungan rencananya mulai beroperasi pada Kamis (5/11/2025) dengan melibatkan 44 karyawan untuk melayani kebutuhan gizi 2.255 anak penerima manfaat dari jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP di Desa Gadungan. Di wilayah tersebut terdapat lima SD negeri, dua MI, sepuluh PAUD/TK, dan satu SMP yang seluruhnya akan menerima manfaat program MBG. [nm/ted]
