Jakarta: Industri logistik diprediksi mengalami transformasi besar di 2025, disebabkan oleh penerapan teknologi dan perubahan ekspektasi konsumen. Untuk itu, perusahaan logistik dituntut selalu berinovasi dan mengadopsi tren-tren terkini, sambil berfokus pada efisiensi, layanan pelanggan, dan keberlanjutan operasional.
Adapun Supply Chain Indonesia (SCI) memperkirakan sektor logistik mengalami pertumbuhan hingga 5,05 persen pada 2025. Hal itu didasari oleh tingkat pertumbuhan logistik yang mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), dimana sektor transportasi dan pergudangan dalam beberapa periode terakhir konsisten tumbuh.
“Didorong oleh pertumbuhan bisnis consumer goods yang kian masif, kami yakin kebutuhan akan layanan warehouse dan fulfillment akan terus meningkat selaras dengan tuntutan SLA yang mumpuni,” kata Direktur Utama PT Nusantara Card Semesta (NC) Reni Sitawati Siregar dalam keterangan tertulisnya, Senin, 9 November 2024.
Ia mengatakan, NCS akan terus berinovasi untuk mengembangkan ekspansi bisnisnya sesuai tema ulang tahun ke-30, yaitu “Transformation Last-Mile and Fulfillment”. Saat ini NCS telah memiliki warehouse yang tersebar di lebih dari 160 titik di seluruh Indonesia, dengan luas mencapai hampir 10 ribu m2.
“Didukung oleh Warehouse Management System (WMS) yang kami develop sendiri, akan menjamin proses inventori produk, penyimpanan hingga proses pengirimannya ke konsumen dapat berjalan lebih akurat, cepat dan efisien,” ujar Reni.
Agar roda bisnis tetap berjalan dan terus tumbuh berkesinambungan, NCS akan tetap memegang prinsip lima pilar penopang bisnis, diantaranya people, operation, financial, IT dan sales. Reni mengungkapkan, kelima hal ini harus berjalan secara paralel dan beriringan, dengan sales sebagai motor penggeraknya.
Selain itu, bisnis logistik juga dituntut untuk menerapkan strategi inovatif yang berfokus pada efisiensi dan keberlanjutan. Salah satunya, otomatisasi proses operasional menggunakan teknologi seperti AI dan IoT yang membantu mengurangi biaya operasional dan mengoptimalkan rantai pasok (supply chain).
Layanan lain yang akan terus digenjot adalah Nusantara Food Delivery (NFD). NFD adalah layanan pengiriman makanan, yang meliputi makanan halal beku (frozen food), siap masak (ready to cook), dan siap santap (ready to eat), mulai dari sayur dan buah, daging, makanan kering, produk olahan susu, hingga frozen food.
“Diawal kemunculannya, NFD hanya meng-cover pengiriman seputar Jabodetabek, serta intracity Surabaya, Batam dan Balikpapan. Tapi hari ini NFD sudah melayani seluruh kota besar di Jawa, Sumatera, Kalimantan serta Sulawesi, baik intracity maupun intercity,” ungkapnya.
Tahun depan, NCS akan tetap melanjutkan ekspansi bisnisnya dengan terus berinvestasi melalui pembukaan kantor cabang dan kantor sub-cabang baru di seluruh Indonesia. Dengan membuka pasar baru, ia menyebut, NCS ingin menemukan lebih banyak lagi opportunity bisnis yang belum tergarap secara maksimal.
“NCS juga berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan digitalisasi dan perubahan teknologi yang makin masif, diantaranya melalui investasi teknologi. NCS perlu menjamin keamanan data para pelanggan atau nasabah, melalui enkripsi dan sistem keamanan siber yang berkualitas,” tutup Reni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(END)