Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Solidaritas Gaza, Kota di Uni Emirat Arab Larang Kembang Api Tahun Baru

Solidaritas Gaza, Kota di Uni Emirat Arab Larang Kembang Api Tahun Baru

Sharjah

Kota Sharjah di Uni Emirat Arab memberlakukan larangan perayaan dan pertunjukan kembang api saat Malam Tahun Baru. Larangan tersebut menjadi bentuk solidaritas untuk masyarakat Jalur Gaza yang sedang dilanda perang selama berbulan-bulan.

Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (28/12/2023), larangan itu diumumkan oleh Kepolisian Sharjah dalam pernyataannya pada Rabu (27/12) waktu setempat. Sharjah merupakan kota terpadat ketiga di wilayah Uni Emirat Arab, setelah Dubai dan Abu Dhabi.

Kepolisian Sharjah, dalam pernyataannya, mengumumkan pemberlakuan larangan perayaan dan pertunjukan kembang api pada Malam Tahun Baru, dengan mengatakan bahwa langkah itu bertujuan untuk “mengekspresikan solidaritas yang tulus dan kerja sama kemanusiaan dengan saudara-saudara di Jalur Gaza”.

Kepolisian Sharjah mengimbau semua warga untuk bekerja sama dan mematuhi larangan tersebut.

Ditegaskan juga oleh Kepolisian Sharjah bahwa langkah-langkah hukum akan dilakukan terhadap para pelanggar.

“Kepolisian Sharjah mengimbau semua orang, baik institusi maupun individu, untuk bekerja sama dan mematuhi, menekankan bahwa mereka akan mengambil semua tindakan hukum terhadap mereka yang melanggar instruksi,” tegas Kepolisian Sharjah dalam pernyataannya.

“Dan menegaskan kembali bahwa solidaritas kemanusiaan adalah budaya dan ideologi yang mendarah daging yang dipatuhi oleh Emirat Sharjah,” imbuh pernyataan tersebut.

Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah kelompok Hamas menyerang wilayah Israel secara mengejutkan pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan itu.

Lebih dari 240 orang lainnya disandera dan ditahan di Jalur Gaza, dengan menurut otoritas Israel, lebih dari 100 sandera telah dibebaskan dan sedikitnya 129 sandera lainnya masih ditahan oleh Hamas hingga kini.

Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas, dan membalas dengan pengeboman tanpa henti yang disertai operasi darat terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.110 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

Sebanyak 55.243 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan-serangan Israel tersebut. Ribuan orang lainnya dikhawatirkan tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur.

Hampir semua dari total 2,3 juta jiwa penduduk Jalur Gaza terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka akibat perang.

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Merangkum Semua Peristiwa