Soal Roblox, Menko PMK Sorot “Screen Time” Anak hingga Belasan Jam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyorot tingginya waktu menatap layar atau screen time untuk anak, yang bahkan mencapai belasan jam.
Hal tersebut disampaikan ketika melihat persoalan gim Roblox yang tengah menjadi polemik untuk diblokir.
“Ada individu yang mungkin belasan jam dan yang lebih mengkhawatirkan screen time ini juga terjadi pada anak-anak, bahkan ditemukan pada usia di bawah dua tahun,” ujar Pratikno di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Rata-rata screen time atau waktu menatap layar ke gawai masyarakat Indonesia adalah selama tujuh jam per hari.
Menurutnya, screen time yang tinggi terhadap anak tidaklah baik dan membutuhkan pengawasan orang tuanya.
Sebab, anak-anak seharusnya didorong untuk melakukan aktivitas yang lebih berpusat pada fisiknya.
“Kalau anak rewel diberi gadget, itu berbahaya. Anak-anak harus tetap diajak beraktivitas fisik, bersosialisasi, berkawan,” ujar Pratikno.
“Bahkan di daerah non-urban, sekolah bisa mengajarkan bertani atau bertanggung jawab, agar anak-anak tahu proses kehidupan, bukan hanya instan pesan lewat tombol di gadget,” sambungnya.
Adapun saat ini, pemerintah tengah mendorong program Bijak dan Cerdas Berdigital dan Ber-AI untuk memastikan pemanfaatan teknologi, termasuk artificial intelligence (AI), digunakan secara positif.
“Kita perlu memanfaatkan digital dan AI untuk meningkatkan produktivitas, misalnya mempermudah pembelajaran, personalized education, dan mempercepat transfer pengetahuan. Tapi semua itu juga harus dikawal penggunaannya,” ujar Pratikno.
Roblox Ilustrasi gim Roblox
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, baru-baru ini menyampaikan larangan kepada anak-anak untuk bermain gim Roblox.
Menurutnya, game ini memuat unsur kekerasan yang dikhawatirkan dapat ditiru oleh anak-anak dalam kehidupan nyata.
Pernyataan tersebut disampaikan Mu’ti saat melakukan peninjauan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
Kepada para siswa, ia mengimbau agar tidak terlalu lama bermain ponsel dan menjauh dari konten kekerasan, termasuk game seperti Roblox.
“Itu kan banyak kekerasan ya di game itu, kadang-kadang anak-anak ini tidak memahami bahwa yang mereka lihat itu kan sebenarnya sesuatu yang tidak nyata,” ujar Abdul Mu’ti. “Sehingga karena itu kadang-kadang praktik kekerasan yang ada di berbagai game itu, itu memicu kekerasan di kehidupan sehari-hari anak-anak,” ujar Abdul Mu’ti.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal meminta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap platform digital.
Komdigi, kata Syamsu Rizal, juga perlu lebih tegas untuk memblokir dan memberi sanksi bagi distributor gim yang menampilkan kekerasan, pornografi, dan konten lain yang tidak ramah anak.
“Saya minta Komdigi bertindak cepat dan tegas untuk memberantas beredarnya game-game negatif yang berbahaya buat anak. Jangan tunggu viral baru bereaksi. Harus ada upaya pencegahan nyata, agar yang beredar adalah game aman dan sesuai usia,” ujar Syamsu Rizal dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025).
Di samping peran pemerintah, ia juga mengingatkan keterlibatan orang tua dalam mengawasi anak-anaknya dalam menikmati konten digital.
“Keterlibatan orang tua sangat penting. Jangan abai dan membiarkan anak larut dalam permainan yang ternyata berbahaya bagi masa depannya,” ujar Syamsu Rizal.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Soal Roblox, Menko PMK Sorot "Screen Time" Anak hingga Belasan Jam Nasional 19 Agustus 2025
/data/photo/2025/06/16/684f8ee875678.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)