Jakarta, Beritasatu.com – Pernyataan Fuad Riyadi alias Fuad Plered yang menghina Habib Idrus bin Salim Aljufri alias Guru Tua berbuntut saling serang antara dirinya dengan para habib. Melihat hal ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Ahmad Fahrurrozi mengimbau agar semua pihak untuk menahan diri agar tidak terpancing provokasi.
“Ini kan sama-sama umat Islam, sesama umat Nabi Muhammad jadi harus bisa menahan diri. Jangan saling menjatuhkan dan saling menyerang,” kata Gus Fahrur dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/4/2025).
Ia menuturkan, perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan kepala dingin. Karena itu, upaya pecah belah, adu domba, serta provokasi sesama anak bangsa dalam kaitan isu nasab habib dan Walisongo harus dihentikan.
“Karena sesungguhnya para kiai, ulama dan habib adalah sesama tokoh agama Islam yang berperan penting dalam dakwah Islam di Indonesia sejak zaman dahulu dan sekarang dan meneruskan perjuangan Walisongo,” tutur Ketua PBNU itu.
Gus Fahrur menuturkan, umat Islam Indonesia telah menjadi contoh bagi perdamaian dan persaudaraan antarpemeluk agama di dunia.
Karenanya, kata Gus Fahrur, setiap perselisihan harus diselesaikan secara musyawarah dan mufakat sesuai dengan ajaran agama Islam.
Ketua PBNU itu menegaskan, jika diperlukan, masalah ini sebaiknya dibawa ke ranah hukum dibandingkan dengan aksi saling ancam dan menghina di hadapan publik.