Smelter Freeport di Gresik Serap 150 Ribu Pekerja, 98 Persen Pekerja Lokal

12 March 2024, 15:04

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi (kanan) saat meninjau pembangunan proyek Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate. Foto: Rizal Hanafi/Antara FotoPT Freeport Indonesia (PTFI), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, tengah mengebut proyek pembangunan smelter tembaga di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, mengatakan smelter tembaga ini menyokong peningkatan perekonomian di Indonesia, khususnya serapan tenaga kerja yang mencapai 150 ribu pekerja. Adapun 98 persen dari total tenaga kerja merupakan warga Indonesia.“Ini keunikan smelter tembaga PTFI, di mana untuk menjadi negara maju kita harus mengandalkan SDM dalam negeri, dan serapan tenaga kerjanya ini 98 persen tenaga kerja Indonesia dengan rincian sebanyak 50 persen pekerja lokal,” katanya melalui keterangan resmi, Selasa (12/3).Pembangunan Smelter PTFI, kata Heri, juga menutup Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) 2024 dengan capaian 32 juta jam kerja selamat.Progres pembangunan smelter tersebut mencapai 90,6 persen per Desember 2023 dan ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2024. Pabrik pemurnian tembaga itu merupakan bagian dari percepatan hilirisasi tambang yang dicanangkan pemerintah.Perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, per 9 November 2023. Foto: PTFI“Progres pembangunan smelter ini sesuai dengan perencanaan dan ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2024 mendatang,” jelas Heri.Smelter tembaga PTFI ini akan mulai berproduksi pada Agustus 2024 dan ramp up mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024. Artinya, kata dia, pabrik peleburan tembaga itu bisa beroperasi penuh pada akhir 2024.Smelter tembaga ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kemampuan memurnikan konsentrat tembaga berkapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.Selain katoda tembaga, produksi utama smelter ini adalah emas, perak murni batangan, dan Platinum Group Metal (PGM). Ada pula produk sampingan smelter yang menelan investasi hingga USD 3,1 juta miliar tersebut yakni asam sulfat, gipsum, dan timbal.Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Kiri) meninjau perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Foto: PTFIProduksi emas di smelter PTFI Gresik ini mencapai 50 ton per tahun dan 150-200 ton perak per tahun. Produk sampingan dari lumpur anoda dalam proses peleburan menghasilkan emas dan perak murni mencapai 6 ribu ton per tahun.Adapun produk sampingan lainnya, yakni asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum 150 ribu ton per tahun.Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi mengatakan saat smelter Gresik sudah beroperasi maksimal, maka seluruh rangkaian proses peleburan tembaga hasil pertambangan milik PTFI akan dimurnikan di dalam negeri.“Setelah smelter beroperasi penuh pada akhir 2024, seluruh hasil tambang PTFI akan dimurnikan di dalam negeri. Hal ini akan meningkatkan nilai tambah dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi penerimaan negara,” kata Jenpino.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi