Jakarta –
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berencana mengalihkan gas kebutuhan ekspor yang diproduksi dari Sumatera ke Singapura, untuk memenuhi kebutuhan domestik pada Juni mendatang.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, kuota ekspor gas ke Singapura akan dipenuhi dari Natuna. Sementara berdasarkan kontrak, ia mengatakan ada lima kargo untuk kebutuhan ekspor ke Singapura.
“Untuk bulan Juni kita kurangi gas yang dari Sumatera yang ke Singapura. Untuk Singapura kurang, kita maksimalkan gas yang dari Natuna,” kata Djoko di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2025).
Ia mengatakan, produksi gas dari Sumatera akan dialihkan untuk PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dan PT PLN (Persero).
“Kita alihkan dari ekspor, kita alihkan ke dalam negeri. Alhamdulillah PGN dan PLN. Bapak Menteri sudah tanda tangan juga. Memang harganya agak tinggi ya 17,4% SCP,” ungkapnya.
Saat ini, Djoko menyebut kebutuhan gas dalam negeri cukup untuk April dan Mei. Ia juga memastikan, saat ini belum dibutuhkan impor gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG).
“Rencana kuota impor dari AS, sampai dengan saat ini kan kita belum impor ya. Kalau emang nanti dibutuhkan, ya nanti kita lihat. Sedang dievaluasi, tetapi sementara ini kita kan masih upayakan pemenuhan LNG itu dari dalam,” tutupnya.
Lihat juga video: Strategi SKK Migas Capai Target Produksi Migas 2030
(ara/ara)