Siswa SMP di Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun, Jasad Ditemukan 50 Km dari Lokasi

Siswa SMP di Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun, Jasad Ditemukan 50 Km dari Lokasi

Ngawi (beritajatim.com) – Peristiwa tragis terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Seorang siswa SMP berinisial RD berusia 14 tahun dilaporkan hanyut terbawa arus deras Sungai Bengawan Madiun pada Sabtu (12/4/2025) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Pencarian intensif oleh tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil pada Senin (14/4/2025) pukul 15.00 WIB. Komandan Basarnas Unit Siaga SAR Bojonegoro, Novix Heriyadi, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

“Pada Senin (14/4/2025) pukul 15.00 tim SAR gabungan ya telah mengevakuasi korban RD, yang mana tadi menurut info dari petugas proyek Bendungan Karangnongko yang ada di Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro tadi menemukan jenazah remaja mengapung,” ungkap Novix Heriyadi.

Jenazah ditemukan mengambang di dekat bendungan yang berjarak sekitar 50 kilometer dari lokasi awal korban hanyut. Proses evakuasi sempat mengalami kendala karena medan yang curam.

“Posisinya dia korban ini mengambang, pada saat evakuasi kami mengalami agak kesulitan karena di sini di situ posisinya curam,” lanjut Novix.

Setelah proses evakuasi selesai, pihak keluarga datang ke lokasi untuk memastikan identitas korban. Jenazah dikenali dari pakaian yang digunakan, termasuk celana pendek yang dipakai saat kejadian. Yakni celana pendek dengan motif batik kecil.

Pihak kepolisian sektor Margomulyo langsung menghubungi Puskesmas Margomulyo untuk pelaksanaan visum luar. Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUD Ngawi untuk proses lebih lanjut.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di area sungai, terutama bagi anak-anak di lingkungan permukiman yang berdekatan dengan aliran air berarus deras.

Diketahui, orban berinisial RD, merupakan siswa kelas VII di SMP Negeri Kwadungan. Dia dikabarkan tenggelam saat sedang mandi bersama tiga orang temannya di sungai yang berada tepat di belakang rumahnya. Kejadian mendadak ini memicu kepanikan warga setempat, terlebih sang ibu korban, Sri Hartini (40), yang langsung menangis histeris setelah mengetahui kabar tersebut.

Sri Hartini, seorang ibu rumah tangga dan istri dari Sukarno (48), mendapat kabar dari ketiga teman anaknya yang bergegas lari ke rumah meminta pertolongan. Lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban. [fiq/but]