Sistem Pertahanan Udara Tolga Turki Berhasil Tembak jatuh Drone dalam Uji Coba

Sistem Pertahanan Udara Tolga Turki Berhasil Tembak jatuh Drone dalam Uji Coba

JAKARTA – Perusahaan pertahanan Turki, MKE, berhasil menguji sistem anti-drone baru Tolga yang sukses melumpuhkan kendaraan udara tak berawak (UAV) sebagai bagian dari skenario uji coba bulan lalu.

Uji coba sistem yang dikembangkan di dalam negeri ini, dengan kemampuan pertahanan udara berlapis terhadap UAV mini dan mikro, drone taktis, rudal jelajah, dan amunisi pintar, dilakukan di Komando Kelompok Uji dan Evaluasi Tembak Karapınar Kementerian Pertahanan Nasional di provinsi Konya, Turki tengah.

Perusahaan ini memperkenalkan sistem ini awal tahun ini di Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) 2025, yang diselenggarakan di Istanbul.

Sistem Pertahanan Drone Udara Dekat Tolga dikembangkan untuk melawan ancaman keamanan generasi baru. Sistem ini, yang mencakup pusat komando dan kendali, sistem radar, senjata turet, dan keluarga amunisi yang dikembangkan secara khusus, menyediakan perisai pertahanan berlapis dan terintegrasi terhadap drone, melansir Daily Sabah dan Anadolu 16 November.

Sistem ini menggabungkan kemampuan pengacauan elektronik dan penghancuran fisik.

Sistem pertahanan Tolga. (Sumber: AA Photo) 

Menurut skenario soft-kill yang telah disiapkan, sebuah drone musuh yang berjarak sekitar 3 kilometer (1,86 mil) terdeteksi oleh radar, diidentifikasi melalui elektro-optik, dan kemudian ditembak jatuh menggunakan sistem pengacauan elektronik.

Dalam skenario hard-kill, dua meriam tetap 12,7 mm, sebuah meriam putar 12,7 mm yang dipasang di kendaraan, dan sistem persenjataan 20 mm menghancurkan drone yang melakukan serangan jarak dekat di ketinggian rendah. Dengan menggunakan amunisi anti-drone yang dirancang untuk membentuk awan logam di sekitar target dengan struktur fragmentasinya, sistem ini meningkatkan probabilitas kena sasaran ke tingkat yang tinggi.

Sementara itu, Manajer Umum MKE Ilhami Keleş mengatakan kepada wartawan setelah uji coba, sistem MKE Tolga telah berhasil menunjukkan kemampuannya untuk menyerang target nyata dalam skenario nyata dengan tembakan sungguhan.

Keleş mencatat, uji coba dilakukan menggunakan jenis drone yang serupa dengan yang banyak digunakan dalam perang Rusia-Ukraina.

Sistem pertahanan Tolga. (Sumber: AA Photo) 

Menekankan sistem Tolga menawarkan solusi terintegrasi yang menggabungkan kemampuan soft-kill dan hard-kill, termasuk komando dan kendali, radar, elektro-optik, pengacau elektronik, sistem persenjataan, dan amunisi anti-drone yang dikembangkan secara khusus, ia mengatakan: “Steel Dome yang diumumkan Turki kini telah memiliki lapisan bawah, infrastruktur pertahanan udara dan drone di ketinggian 3.000 meter ke bawah, yang dibangun dengan sistem Tolga.”

“Kita semua telah menyaksikan contoh nyatanya di sini,” katanya.

“Sistem-sistem ini adalah sistem yang paling dibutuhkan di dunia saat ini, karena ancaman drone telah menjadi isu utama yang sedang ditangani semua negara,” tandas Keleş.

Ia juga mencatat, mereka memenuhi kebutuhan Turki di bidang ini dan menemukan peluang untuk meraih pangsa pasar internasional yang signifikan.

Ia mengindikasikan, mereka akan mengadakan demonstrasi serupa di banyak negara, sesuai jadwal yang telah direncanakan, untuk menunjukkan kemampuan mereka secara global.

“Hari ini, fakta semua skenario yang direncanakan terlaksana dengan lancar dan sukses, dan sebagian besar target berhasil dinetralisir dengan amunisi yang sangat sedikit, banyak di antaranya hanya dalam tiga hingga empat tembakan pertama, merupakan pencapaian besar dan telah memberi kami keyakinan yang besar,” ujarnya.

“Kami telah menyelesaikan tahap awal produksi massal. Kami siap memulai produksi skala besar, baik untuk amunisi maupun komponen senjata,” tambahnya.

Diketahui, sistem pertahanan Tolga dapat digunakan pada platform tetap maupun bergerak dan menyesuaikan responsnya berdasarkan kedekatan ancaman. Dengan berbagai konfigurasi, sistem ini memberikan penghancuran efektif hingga jarak 3.000 meter.