Jakarta: Kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Kegiatan menikmati minuman kopi bahkan sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang dalam menunjang aktivitas sehari-hari.
Bicara soal kopi, terdapat dua varetas jenis kopi paling populer yaitu jenis Arabika dan Robusta. Keduanya memiliki karakteristik unik yang membedakannya. Meski sama-sama berasal dari marga Coffea, adanya perbedaan signifikan dari segi rasa, budidaya, dan harga.
Dalam artikel ini, Medcom.id akan membahas mengenai perbedaan antara Arabika dan Robusta:
1. Asal dan tempat tumbuh
Tanaman kopi Arabika memiliki tinggi sekitar 800-2.200 meter di atas permukaan laut, suhu udara 15-25 derajat celcius. Jenis ini memerlukan iklim yang lebih sejuk dengan curah hujan yang cukup. Wilayah penghasil utama Arabika termasuk Amerika Latin, Afrika Timur, dan sebagian Asia.
Sedangkan, kopi Robusta lebih toleran terhadap suhu panas dan dapat tumbuh di dataran rendah, sekitar 200–800 meter dengan suhu lebih tinggi, sekitar 24-30 derajat celcius. Kopi ini sering ditemukan di negara-negara seperti Vietnam, Brasil, dan Indonesia.
2. Rasa dan aroma
Arabika memiliki rasa yang lebih kompleks, cenderung manis dengan sentuhan asam yang lembut. Aroma ini sering digambarkan lebih harum dan kaya. Cocok untuk penikmat kopi yang menyukai rasa halus.
Sementara Robusta memiliki rasa lebih kuat, pahit, dan tajam. Kopi Robusta sering digunakan dalam campuran espresso karena memberikan crema yang baik dan sensasi pahit yang digemari penikmat kopi sejati.
3. Kandungan kafein
Kopi Arabika, memiliki kandungan kafein lebih rendah, sekitar 1,2-1,5 persen hal ini menjadikan lebih ramah di perut khususnya untuk mereka yang memiliki asam lambung.
Sementara kopi Robusta, mengandung kafein lebih tinggi, sekitar 2,2–2,7 persen, yang membuatnya lebih pahit namun memberi efek energi yang lebih besar.
4. Bentuk biji kopi
Arabika memiliki bentuk biji yang berbentuk oval dengan ukuran yang lebih besar dan memiliki garis tengah melengkung. Sedangkan Robusta memiliki bentuk yang sebaliknya yakni lebih kecil, tetapi lebih bundar dan garis tengah yang lurus.
5. Harga
Arabika pada umumnya lebih mahal karena proses penanaman yang membutuhkan perhatian ekstra dan produksi yang lebih rendah. Robusta, lebih terjangkau karena lebih mudah dibudidayakan dan hasil panennya lebih melimpah.
6. Penggunaan
Arabika, sering digunakan untuk kopi specialty dan manual brewing, seperti pour-over atau cold brew. Sedangkan Robusta lebih sering ditemukan dalam kopi instan, espresso blend, atau minuman kopi dengan susu.
7. Proses pengolahan
Kopi Arabika lebih rumit. Jika ingin rasanya enak, harus diolah dengan hati-hati. Biasanya, kopi Arabika diolah dengan cara direndam air lebih dulu agar kulitnya gampang dilepas.
Sedangkan kopi Robusta diolah dengan cara berbeda. Bisa dengan cara direndam air atau dijemur di bawah matahari. Namun menjemur Robusta di bawah sinar matahari membutuhkan waktu yang lebih lama.
(Nithania Septianingsih)
Jakarta: Kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Kegiatan menikmati minuman kopi bahkan sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang dalam menunjang aktivitas sehari-hari.
Bicara soal kopi, terdapat dua varetas jenis kopi paling populer yaitu jenis Arabika dan Robusta. Keduanya memiliki karakteristik unik yang membedakannya. Meski sama-sama berasal dari marga Coffea, adanya perbedaan signifikan dari segi rasa, budidaya, dan harga.
Dalam artikel ini, Medcom.id akan membahas mengenai perbedaan antara Arabika dan Robusta:
1. Asal dan tempat tumbuh
Tanaman kopi Arabika memiliki tinggi sekitar 800-2.200 meter di atas permukaan laut, suhu udara 15-25 derajat celcius. Jenis ini memerlukan iklim yang lebih sejuk dengan curah hujan yang cukup. Wilayah penghasil utama Arabika termasuk Amerika Latin, Afrika Timur, dan sebagian Asia.
Sedangkan, kopi Robusta lebih toleran terhadap suhu panas dan dapat tumbuh di dataran rendah, sekitar 200–800 meter dengan suhu lebih tinggi, sekitar 24-30 derajat celcius. Kopi ini sering ditemukan di negara-negara seperti Vietnam, Brasil, dan Indonesia.
2. Rasa dan aroma
Arabika memiliki rasa yang lebih kompleks, cenderung manis dengan sentuhan asam yang lembut. Aroma ini sering digambarkan lebih harum dan kaya. Cocok untuk penikmat kopi yang menyukai rasa halus.
Sementara Robusta memiliki rasa lebih kuat, pahit, dan tajam. Kopi Robusta sering digunakan dalam campuran espresso karena memberikan crema yang baik dan sensasi pahit yang digemari penikmat kopi sejati.
3. Kandungan kafein
Kopi Arabika, memiliki kandungan kafein lebih rendah, sekitar 1,2-1,5 persen hal ini menjadikan lebih ramah di perut khususnya untuk mereka yang memiliki asam lambung.
Sementara kopi Robusta, mengandung kafein lebih tinggi, sekitar 2,2–2,7 persen, yang membuatnya lebih pahit namun memberi efek energi yang lebih besar.
4. Bentuk biji kopi
Arabika memiliki bentuk biji yang berbentuk oval dengan ukuran yang lebih besar dan memiliki garis tengah melengkung. Sedangkan Robusta memiliki bentuk yang sebaliknya yakni lebih kecil, tetapi lebih bundar dan garis tengah yang lurus.
5. Harga
Arabika pada umumnya lebih mahal karena proses penanaman yang membutuhkan perhatian ekstra dan produksi yang lebih rendah. Robusta, lebih terjangkau karena lebih mudah dibudidayakan dan hasil panennya lebih melimpah.
6. Penggunaan
Arabika, sering digunakan untuk kopi specialty dan manual brewing, seperti pour-over atau cold brew. Sedangkan Robusta lebih sering ditemukan dalam kopi instan, espresso blend, atau minuman kopi dengan susu.
7. Proses pengolahan
Kopi Arabika lebih rumit. Jika ingin rasanya enak, harus diolah dengan hati-hati. Biasanya, kopi Arabika diolah dengan cara direndam air lebih dulu agar kulitnya gampang dilepas.
Sedangkan kopi Robusta diolah dengan cara berbeda. Bisa dengan cara direndam air atau dijemur di bawah matahari. Namun menjemur Robusta di bawah sinar matahari membutuhkan waktu yang lebih lama.
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(PRI)