Siap-siap, Harga Laptop Akan Naik Karena Krisis RAM

Siap-siap, Harga Laptop Akan Naik Karena Krisis RAM

Jakarta

Harga RAM yang terus naik bikin banyak orang berpikir dua kali untuk rakit PC. Namun konsumen yang ingin upgrade laptop baru juga sebaiknya segera membelinya sebelum harganya naik.

Menurut laporan firma analisis TrendForce, sebagian besar produsen laptop sudah mempertimbangkan untuk menaikkan harga perangkatnya karena harga RAM yang makin mahal.

Lenovo kabarnya sudah memperingatkan toko ritel bahwa harga perangkatnya saat ini akan berubah pada 1 Januari 2026, menurut pemberitahuan yang dilihat sumber-sumber di industri.

Artinya, toko ritel akan melihat harga eceran yang disarankan (MSRP) baru, yang pada akhirnya akan memaksa konsumen untuk membayar lebih mahal saat membeli desktop atau laptop baru.

HP dan Dell juga kabarnya mempertimbangkan hal yang sama. Media Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan bahwa HP dan Dell sedang mempertimbangkan ulang lini produk mereka hanya beberapa pekan sebelum dipamerkan di ajang CES 2026.

CEO HP Enrique Lores mengatakan RAM menyumbang sekitar 15-20% dari biaya PC. Hal ini semakin diperparah dengan tren AI di PC, seperti laptop yang mendukung Microsoft Copilot+. Laptop ini membutuhkan lebih banyak RAM, setidaknya 16GB atau lebih, untuk mendukung on-device AI.

Sumber TrendForce yang tidak disebutkan namanya mengatakan Dell kemungkinan akan menaikkan harga perangkatnya sekitar 15-20% pada pertengahan Desember.

“Sama seperti perusahaan lain di industri ini, Dell mengambil kebijakan penetapan harga yang terarah, bila diperlukan, dengan tetap menjaga keberlanjutan pasokan dan komitmennya terhadap pelanggan,” kata juru bicara Dell kepada Gizmodo, seperti dikutip detikINET, Senin (8/12/2025).

Harga RAM melonjak gila-gilaan dari dua bulan terakhir karena kelangkaan DRAM dan NAND yang dipakai untuk flashh storage. Perusahaan semikonduktor raksasa seperti Samsung dan SK Hynix lebih memprioritaskan produksi high bandwidth memory (HBM) untuk pusat data AI sehingga memori untuk perangkat consumer dianaktirikan.

Memori untuk pusat data AI jauh lebih menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan ini. Micron, salah satu produsen memori terbesar, bahkan berhenti menjual RAM lewat merek Crucial untuk fokus memasok memori ke pusat data.

(vmp/afr)