Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Autisme dengan Down Syndrome – Halaman all – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Autisme dengan Down Syndrome – Halaman all

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Autisme dengan Down Syndrome – Halaman all

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hingga saat ini, masih ada yang menganggap bahwa gangguan spektrum autisme (ASD) sama dengan down syndrome. Padahal, keduanya sangatlah berbeda. 

Menurut Dokter Spesialis Anak Subspesialis Neurologi Anak, RSAB Harapan Kita dr Citra Raditha, Sp.A (K), ada beberapa perbedaan antara down syndrome dengan autis. 

Perbedaan pertama adalah anak dengan down syndrome memiliki ciri tampilan fisik yang khas. 

Selain itu mereka juga memiliki keterbelakangan intelektual yang menyebabkan kecacatan belajar. 

Hal ini dikarenakan gangguan genetik yang terjadi pada kromosom atau disebut juga trisomi 21.  Yaitu, terjadi kelebihan salinan pada kromosom ke-21. 

“Jadi untuk down syndrome memiliki ciri khas dari fisiknya,”ungkapnya pada talk show kesehatan Kementerian Kesehatan, Jumat (11/4/2025). 

Ciri khas down syndrome biasanya memiliki wajah yang datar dan mata miring ke atas. Telinga lebih kecil, kepala yang rata dan lidah menonjol dan lebar. 

Sedangkan autisme adalah gangguan perilaku yang muncul sejak lahir, dan penyebabnya tidak diketahui secara pasti.

Anak dengan autis tidak memiliki ciri fisik yang unik. Mereka terlihat seperti orang biasa pada umumnya.

Kedua, anak dengan down syndrome biasanya mengalami keterlambatan motorik. 

“Jadi untuk pergerakannya dia lebih telat untuk (bisa) duduk atau berjalan,”ucap dr Citra. 

Berbeda dengan down syndrome, anak-anak dengan spektrum autis tidak memiliki masalah motorik 

“Tidak ada masalah pergerakan. Jadi anak ini sebagian besar dia bisa duduk, jalan, lari semua,” jelasnya. 

Menurut dr Citra, anak dengan autis lebih mengarah pada gangguan interaksi, sosialisasi dan komunikasi.

 

 

Merangkum Semua Peristiwa