Serangan Rusia Rusak Katedral Saint Sophia Situs Warisan UNESCO

Serangan Rusia Rusak Katedral Saint Sophia Situs Warisan UNESCO

JAKARTA – Serangan Rusia merusak Katedral Saint Sophia di pusat bersejarah Kyiv, salah satu monumen terpenting Ukraina dan situs warisan dunia.

“Tadi malam, musuh menyerang jantung identitas kita lagi,” tulis Menteri Kebudayaan Ukraina Mykola Tochytskyi di Facebook, menyebut katedral abad ke-11 itu “jiwa seluruh Ukraina.”

“Katedral Sainth Sophia di Kyiv, tempat suci yang bertahan selama berabad-abad dan melambangkan kelahiran kenegaraan kita, rusak,” katanya dilansir Reuters, Selasa, 10 Juni.

Gelombang ledakan merusak penghias tembok atau cornice pada apse utama bangunan bersejarah tersebut.

Potongan-potongan plester putih runtuh ke tanah dengan celah yang terlihat di bagian cornice.

Ini adalah pertama kalinya sejak dimulainya perang, katedral tersebut rusak, kata wakil direktur jenderal pertama situs tersebut Vadym Kyrylenko kepada wartawan.

Namun, pesawat nirawak Rusia yang terbang dekat dengan tanah menjadi ancaman di tengah serangan udara terus-menerus terhadap ibu kota.

“Seperti yang dikatakan penjaga keamanan kami, terkadang (pesawat nirawak) hampir menyentuh salib di menara lonceng yang berada 76 meter di atas tanah,” katanya.

Katedral tersebut masuk ke daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1990 karena pentingnya arsitekturnya.

Badan warisan Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan katedral putih dan kompleks biara dengan atap hijau dan kubah emas sebagai simbol “Konstantinopel baru” yang diciptakan di wilayah tersebut.

Kyrylenko melaporkan tidak ada kerusakan kritis tetapi mengatakan situs berusia hampir 1000 tahun itu akan diperiksa oleh lembaga khusus dan diperbaiki.

 

Lebih dari setahun setelah invasi skala penuh Rusia pada bulan Februari 2022, Komite Warisan Dunia UNESCO menempatkan Katedral Saint Sophia dalam daftar Warisan Dunia dalam Bahaya “karena ancaman kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan Rusia” terhadap monumen dan integritas interior kuno, mosaik, dan freskonya.

Situs itu juga rentan terhadap gelombang kejut, katanya.

“Itu tidak hanya dilindungi oleh negara kita, tetapi juga dilindungi oleh seluruh dunia. Itu adalah warisan seluruh dunia,” kata Kyrylenko.