JAKARTA – Serangan Amerika Serikat ke terminal bahan bakar Ras Isa di Yaman di pantai Laut Merah menewaskan 74 orang dalam serangan paling mematikan sejak AS memulai operasi militer pengebomannya terhadap Houthi tahun lalu.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan peningkatan serangan bulan lalu dalam operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak ia menjabat pada Januari.
Washington berjanji untuk terus menyerang Houthi yang berpihak pada Iran sampai kelompok itu menghentikan serangan terhadap pengiriman di Laut Merah.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Anees al-Asbahi mengatakan 171 orang terluka dalam serangan pada Kamis, menurut angka awal. Sementara tim penyelamat terus berupaya mencari korban.
Militer AS mengatakan serangan itu bertujuan untuk memutus sumber bahan bakar bagi kelompok militan Houthi. Pelabuhan itu memiliki kehadiran militer yang besar selain menjadi pusat utama impor bahan bakar, kata sumber Yaman.
Di antara yang tewas adalah pegawa Safer Oil Company, yang mengoperasikan pelabuhan itu, dan Yemen Petroleum Company, yang bertanggung jawab untuk mengawasi pengiriman bahan bakar impor dan distribusinya, sumber tersebut menambahkan.
Komando Pusat AS tidak menanggapi angka korban dari kementerian kesehatan.
“Tujuan dari serangan ini adalah untuk melemahkan sumber kekuatan ekonomi Houthi, yang terus mengeksploitasi dan mendatangkan penderitaan besar bagi rekan senegaranya,” katanya dalam postingan di X dilansir Reuters, Sabtu, 19 April.
AS dan Israel sebelumnya menargetkan pelabuhan tersebut, melihatnya sebagai pusat peluncuran drone, rudal, dan serangan terhadap kapal.
Houthi yang berpihak pada Iran telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama dekade terakhir.
Sejak November 2023, kelompok tersebut telah meluncurkan puluhan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap kapal-kapal di Laut Merah, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina atas perang di Gaza.
Pangkalan Ras Isa, yang berjarak sekitar 55 km (35 mil) di utara kota pelabuhan Hodeidah, memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 3 juta barel.
