Senat Gagal Sepakati Pendanaan Darurat, Pemerintah AS Bakal Tutup Mulai Hari Ini

Senat Gagal Sepakati Pendanaan Darurat, Pemerintah AS Bakal Tutup Mulai Hari Ini

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat terancam mengalami penutupan (shutdown) setelah Senat gagal meloloskan rancangan pendanaan darurat, menyusul kebuntuan antara Partai Demokrat dan Presiden Donald Trump terkait anggaran kesehatan.

Dengan tidak adanya lagi agenda pemungutan suara di Senat sebelum tenggat tengah malam, Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB) telah menginstruksikan lembaga-lembaga pemerintah untuk “menjalankan rencana shutdown secara tertib.”

Kebuntuan dipicu perselisihan terkait alokasi belanja kesehatan. Presiden AS Donald Trump dan Partai Demokrat sama-sama enggan mengalah, meningkatkan risiko shutdown yang dapat mengganggu layanan publik nasional, memaksa pegawai federal cuti tanpa bayaran (furlough), serta menunda rilis data ekonomi penting di tengah ketidakpastian kebijakan suku bunga The Federal Reserve.

Satu pemungutan suara terakhir pada Selasa (30/9/2025) malam gagal, dengan hasil 55–45, karena Partai Republik tak mampu meraih 60 suara yang diperlukan untuk mengatasi blokade Demokrat.

Jika shutdown benar terjadi, sekitar 750.000 pegawai federal diperkirakan akan terkena cuti paksa, meski sebagian pekerja esensial seperti militer tetap harus bekerja tanpa gaji. Trump bahkan mengancam akan melakukan pemecatan permanen terhadap banyak pegawai federal bila kebuntuan berlanjut.

Indeks S&P 500 ditutup naik tipis 0,4% pada perdagangan Selasa, meski investor khawatir tertundanya rilis laporan ketenagakerjaan AS yang krusial pada Jumat ini dapat mengaburkan arah kebijakan pemangkasan suku bunga The Fed.

Shutdown kali ini berpotensi menjadi yang pertama sejak 2018–2019, ketika pendanaan pemerintah sempat terhenti selama lima pekan di masa jabatan pertama Trump.

Demokrat bersikeras menuntut perpanjangan subsidi premi asuransi Obamacare serta pembatalan pemangkasan dana Medicaid sebagai syarat dukungan. Sementara itu, Partai Republik menolak, dengan alasan subsidi tersebut hanya menguntungkan perusahaan asuransi dan seharusnya dihentikan pascapandemi Covid-19.

Trump menuding Demokrat sengaja“mengambil risiko dengan memicu shutdown, sedangkan Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, menegaskan pihaknya tidak akan tunduk menerima rancangan undang-undang darurat versi Partai Republik.

Senat diperkirakan akan terus menggelar pemungutan suara berulang untuk membuka kembali pendanaan pemerintah, meskipun OMB menyebut sulit diprediksi berapa lama shutdown ini akan berlangsung.