Jombang (beritajatim.com) – Banjir kembali menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Jawa Timur, Minggu (10/3/2024). Ada lima desa yang tergenang. Di antaranya, Desa Kademangan, Betek, Mancilan, Karobelah, serta Des Janti.
Namun yang kondisinya paling parah adalah Dusun Kebundalem Desa Kademangan. Di desa ini ketinggian air mancapai 1,5 meter. Warga sudah hapal, karakter banjir di Dusun Kebundalem adalah air cepat datang tapi juga cepat pergi.
Selama Maret 2024 ini saja, air bah sudah tiga kali menyambangi desa tersebut. Yakni, Rabu (6/3/2024) malam, kemudian surut sebentar, dan disusul kembali pada Kamis (7/3/2024) dini hari. Kemudian Sabtu (9/3/2024) malam.
“Air mulai memasuki perkampungan Sabtu sekitar pukul enam petang. Ketinggian air kalau di luar rumah 1,5 meter, sedangkan di dalam rumah satu meter. Ini sudah ketiga kalinya selama Maret,” kata Muhammad Fatkhur (33), warga setempat.
Fatkhur menjelaskan, banjir diawali hujan deras yang menyiram kawasan Mojoagung dan sekitar. Hujan tersebut intensitasnya cukup tinggi. Sudah begitu durasinya juga lumayan panjang, yakni mulai pukul dia siang hingga jam delapan malam.
Akibatnya, sungai yang melintasi Dusun Kebundalem meluap. Air kemudian masuk ke perkampuan, lalu naik ke rumah warga. “Kami tidak pengungsi. Karena banjir di sini cepat surut. Kalau ditinggal mengungsi, pas surut, kondisi kering malah susah saat bersih-bersih,” ujarnya.
Fatkhur dan warga lainnya hanya pasrah ketika kampungnya dipukul banjir berkali-kali. Dia hanya berharap agar pemerintah melakukan pengerukan air sungai yang meluap itu. Sehingga bisa menampung air ketika hujan dengan intensitas tinggi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang Syamsul Bahri membenarkan adanya banjir kiriman tersebut. Selain Desa Kademangan, juga ada Desa Betek, Mancilan, Karobelah, serta Desa Janti, yang diterpa banjir.
Kemudian di Kecamatan Mojowarno ada satu desa, yakni Selorejo. Sedangkan di Kecamatan Sumobito, banjir menggenangi Dusun Balongsono Desa Talinkidul. “Kita sudah menerjunkan tim ke lokasi banjir,” ujar Syamsul.
Syamsul mengatakan bahwa terdapat 500 KK (Kepala Keluarga) di Desa Kademangan yang terdampak banjir. Namun mereka belum ada yang mengungsi. Banjir, kata Syamsul, disebabkan oleh meluapnya aliran sungai di desa setempat.
Menurut Syamsul, mulai Sabtu siang hingga malam, hujan deras mengguyur kawasan hulu sungai yang ada di Kecamatan Wonosalam. Sehingga kawasan bagian bawah terkena dampaknya. “Pukul lima petang debit air di dam Gayam Mojowarno meluap. Air pun menggenangi permukiman warga, Hingga Minggu pukul tiga dini hari, air masih menggenang,” kata Syamsul. [suf]