Semangkuk Wedang Ronde Jago Bagai Pelukan Hangat, Tradisi Kuliner Salatiga Sejak 1960, Kunci Kelezatan Ada pada 4 Bahan Ini

23 April 2024, 16:35

SALATIGA, suaramerdeka.com – Di tengah udara sejuk Salatiga, semangkuk wedang ronde hangat bagaikan pelukan erat yang menenangkan. Kedai Ronde Jago, berdiri kokoh di Jalan Sudirman No. 9 sejak tahun 1960, menjadi saksi bisu perjalanan rasa yang tak lekang oleh waktu. Terletak di balik Sate Sapi Suruh, daerah Pasar Raya Salatiga, Ronde Jago tak terlihat mencolok. Baca Juga: PDIP Kota Semarang Bersiap Menjaring Bakal Calon Wali Kota untuk Pilwakot 2024, Catat Tahapannya
Namun, bagi para pecinta kuliner, kedai ini bagaikan harta karun tersembunyi. Aromanya yang khas memasuki kedainya dan kelezatannya yang melegenda menarik para pengunjung dari berbagai penjuru.

Di meja-meja yang tertata rapi, para pengunjung asyik menikmati hangatnya wedang ronde. Ronde Jago tak hanya menawarkan rasa yang memanjakan lidah, tetapi juga kisah sejarah yang menarik. Baca Juga: Gunakan Bahasa Belanda, Coach Justin Minta SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe A On ke Timnas U23 Lagi Dulu, kedai ini dirintis oleh kakek buyut Airlangga Setia Darma Putra, sang pemilik saat ini. Awalnya, kedai ini hanyalah kedai jamu sederhana, dan barulah kemudian berkembang menjadi kedai ronde yang melegenda. Lebih dari 50 tahun, Ronde Jago tetap setia pada resep turun temurun. Melansir dari Good News From Indonesia. Angga, sang pemilik generasi keempat, menjelaskan bahwa kunci kelezatan ronde mereka terletak pada empat bahan dasar yang tak dimiliki sembarang ronde. Baca Juga: Ini Profil Tiga Hakim Mahkamah Konstitusi yang Berikan Dissenting Opinion Gugatan Perselisihan Hasil Pemilu Presiden Yaitu manisan tangkwe, manisan kulit jeruk, agar-agar hunkwe, dan rumput laut. Perpaduan bahan-bahan ini menghasilkan rasa unik yang tak terlupakan. Selain wedang ronde, Ronde Jago juga menawarkan wedang kacang yang tak kalah lezat. Kuah wedang ini ukan terbuat dari air rebusan jahe, tetapi terbuat dari kacang tanah yang digerus halus hingga menyerupai susu. Ini menghasilkan rasa manis gurih dengan sensasi rempah yang khas. Bagi para pecinta camilan, Ronde Jago juga menyediakan berbagai jajanan khas Salatiga, seperti pia, gula kacang, dan kue koya. Baca Juga: Timnas Indonesia U23 Lawan Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23, Ini Sejarah Pertemuan Keduanya di Senior Maupun Kelompok Umur “Ada pia, gula kacang dan kue koya untuk kudapan teman minum wedang ronde. Kami tidak pernah menyetok wedang ronde, semua siap saji saat dipesan, selain fresh, itu adalah cara kami menjual ronde sejak dahulu,” ungkap Angga. Harga semangkuk ronde Jago berkisar dari Rp 13.000 hingga Rp 15.000. Kedai Ronde Jago buka setiap hari dan di hari libur mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Lengkap sudah kenikmatan mencicipi kuliner Salatiga di satu tempat. Ronde Jago tak hanya menyajikan hidangan lezat, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya kuliner Salatiga. Kedai ini telah menjadi saksi bisu pergantian zaman, menemani para pengunjung dengan kehangatan dan rasa yang tak lekang oleh waktu.***

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi