Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Selama Pladu, Akses Jalan yang Melewati 2 Bendungan Blitar Ditutup

Selama Pladu, Akses Jalan yang Melewati 2 Bendungan Blitar Ditutup

Blitar (beritajatim.com) – Kegiatan Flushing atau Pladu Bendungan Wlingi dan Serut akan dilakukan tanggal 20-24 Mei 2024 besok. Selama kegiatan tersebut akses jalan yang melewati Bandung Wlingi dan Serut bakal ditutup untuk umum.

Penutupan akses jalan uang melewati 2 bendungan ini pun akan dilakukan selama 2 hari yakni tanggal 20-21 Mei besok. Pengumuman itu diumumkan langsung oleh Jasa Tirta 1.

Pengendara dari arah Kademangan menuju Lodoyo pun tidak bisa melewati Bandung Serut. Begitu pula dengan pengendara dari Kanigoro yang hendak ke Talun pun tidak bisa melewati jalur Bandung Wlingi Blitar.

“Akses ditutup Senin dan Selasa, karena digunakan untuk berhenti alat berat yang akan digunakan untuk melakukan pembersihan bendungan,” kata Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi.

Jasa Tirta 1 pun menerjunkan 6 unit alat berat untuk melakukan pembersihan Bandungan Wlingi, Blitar. Sementara untuk Bendungan Serut Lodoyo, Jasa Tirta 1 menerjunkan 2 unit alat berat.

“Total ada 6 unit alat berat yang diterjunkan di Bandung Wlingi dan 2 alat berat di Bandung Lodoyo,” tegasnya.

Terkait kegiatan flushing itu, Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi menyampaikan beberapa himbauan kepada masyarakat. Salah satunya yakni melarang warga Blitar, Kediri hingga Nganjuk mencari ikan mabuk di aliran Sungai Brantas.

Hal ini dilakukan demi mencegah jatuhnya korban saat kegiatan flushing dilakukan di dua bendungan tersebut.

“Sangat kami harapkan, pada saat kegiatan flushing dilaksanakan pada 20-24 Mei nanti, masyarakat dapat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan baik menjala ikan ataupun memancing khususnya di area sepanjang aliran sungai Brantas, mulai dari daerah Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Nganjuk,” kata Milfan, kamis (09/05/24).

Sesuai dengan penugasan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 46 tahun 2010 pasal 4 ayat (2) huruf g bahwa kegiatan flushing merupakan upaya pemeliharaan sungai. Secara spesifik kegiatan ini menjadi penting karena terkait dengan menjaga kapasitas tampungan Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dari sedimentasi. Termasuk salah satu manfaat kegiatan ini juga untuk dapat memastikan PLTA berfungsi optimal dan berkelanjutan.

Bendungan Wlingi memegang peranan penting karena menjadi tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo – Tulungagung Timur seluas 13.000 Ha. Bagi Bendungan Wlingi kegiatan flushing juga penting karena fungsinya sebagai pengatur debit air (after bay) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW.

Lebih jauh lagi, Bendungan Wlingi memiliki peranan penting antara lain sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud. Selain itu manfaat dan tujuan lainnya adalah untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata di Bendungan Wlingi.

Bagi Bendung Lodoyo, kegiatan flushing penting karena bendung ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW. Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (after bay) PLTA Wlingi. Lodoyo juga memegang fungsi pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo serta bagi perikanan darat dan pariwisata.

“Kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait, mari bersama-sama kita kawal pelaksanaan kegiatan penggelontoran Wlingi-Lodoyo agar dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa insiden,” ujar Milfan menutup percakapan. (owi/ian)