Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sekarang Rusia Jadi Predator Ukraina

Sekarang Rusia Jadi Predator Ukraina

Jakarta

Pasukan Ukraina kekurangan amunisi sehingga membuat Rusia menjadi ‘predator alfa’ di medan perang. Itu dikatakan oleh seorang veteran Amerika Serikat yang bertempur di Ukraina. Veteran tersebut dengan nama panggilan ‘Jackie’, telah berada di Ukraina sejak 2022.

Sebagai instruktur di Brigade Penyerangan ke-3, ia menilai kekurangan amunisi yang kian parah sejak bantuan AS terhenti, memberi keuntungan besar bagi Rusia. “Rusia adalah predator alfa di medan perang. Mereka mampu menembakkan artileri secara massal langsung ke infanteri dan kendaraan lapis baja kita,” cetusnya dilansir Business Insider, Sabtu (6/4/2024).

Sejak invasi Rusia, Ukraina sering kekurangan senjata, amunisi, dan tenaga, tapi belakangan kian parah. Menurut Jackie, pasukan Ukraina terbiasa bertempur dengan artileri lebih sedikit dibanding Rusia. Tapi Ukraina kadang mampu mengalahkan Rusia karena taktik dan pelatihan lebih baik.

Hal itu disetujui pengamat untuk menjelaskan bagaimana Ukraina mampu menghentikan Rusia mengambil alih negaranya meski militernya jauh lebih kecil. Namun menurut Jackie, kelangkaan senjata mengubah dinamika tersebut. Ukraina masih meraih beberapa kemenangan, tapi semakin sulit.

Sebelum kekurangan senjata, Ukraina sering menggunakan artileri mereka untuk menekan artileri Rusia. “Ketika orang kami melakukan pertempuran infanteri versus infanteri dengan Rusia, kami menghancurkan mereka. Kami melakukannya sepanjang waktu, hal itu tak istimewa. Kita hanya perlu menekan artileri dan kendaraan lapis baja Rusia. Jika pertarungannya adalah infanteri ke infanteri, kita menang,” klaim Jackie.

Namun peluru dan roket sudah sangat sedikit sehingga taktik tersebut kini tidak dapat diandalkan lagi. “Begitu artileri kami mendekati nol, hal itu akan berdampak signifikan pada pihak Rusia,” imbuhnya.

Jackie mengungkap pasukan Ukraina sebisa mungkin menyimpan peluru sebagai cadangan, sehingga harus mengabaikan beberapa sasaran. Saat bertempur di kota Avdiivka yang akhirnya diduduki Rusia, Ukraina menarik diri dari kota utama tersebut karena artilerinya akhirnya habis.

Gedung Putih mengatakan Ukraina harus mundur – yang memberi Rusia kemenangan besar pertamanya dalam beberapa bulan – karena kurangnya amunisi. Mereka menyalahkan kelambanan Kongres sebagai penyebabnya. Anggota DPR dari Partai Republik menunda bantuan lebih lanjut senilai US$ 60 miliar (Rp 953,3 triliun) ke Ukraina.

(fyk/fay)