Sejumlah Saksi dan Panitia Diperiksa Terkait Penyebab Pembakaran di Monumen Jenderal Sudirman Pacitan

Sejumlah Saksi dan Panitia Diperiksa Terkait Penyebab Pembakaran di Monumen Jenderal Sudirman Pacitan

Pacitan (beritajatim.com) – Polisi mulai melakukan penyelidikan pasca insiden kericuhan dan pembakaran fasilitas panitia pada partai puncak turnamen bola voli Soedirman Cup 2025 di kawasan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Pacitan, Minggu (7/9/2025) dini hari.

Kapolsek Nawangan, Iptu Yuyun Krisdiantoro, mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan sejumlah saksi serta panitia penyelenggara turnamen.

“Ini masih tahap pemeriksaan saksi dan panitia. Kami juga mendata aset-aset panitia yang dibakar penonton semalam,” kata Yuyun saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Minggu (7/9/2025 siang.

Ia menegaskan, tidak ada fasilitas Monumen Jenderal Sudirman yang mengalami kerusakan akibat kericuhan. “Alhamdulillah, fasilitas monumen aman,” tegasnya.

Sebelumnya, kericuhan pecah saat laga final voli putra antara Restu Putra melawan KWK Gank. Pertandingan sempat dihentikan pada skor 8-6 untuk KWK Gank setelah wasit terlalu lama mengambil keputusan lewat tayangan ulang (VAR). Situasi semakin memanas ketika penonton melempar botol air mineral ke lapangan.

Kekecewaan penonton kian memuncak karena pemain nasional Rivan Nurmulki, yang sebelumnya disebut akan tampil dalam promosi panitia, ternyata tidak hadir. Massa kemudian membakar perlengkapan pertandingan milik panitia.

Diperkirakan sekitar 7.000 penonton hadir dalam laga tersebut. Kerugian akibat kericuhan ditaksir mencapai Rp100 juta. Massa baru membubarkan diri sekitar pukul 02.45 WIB, sementara kondisi di lokasi kini terpantau aman. [tri/suf]