Lamongan (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Kabupaten Lamongan dilaporkan terdampak banjir setelah Sungai Bengawan Solo meluap. Banjir yang merendam rumah warga, jalan lingkungan, dan fasilitas umum ini dipicu oleh tingginya curah hujan serta kiriman air dari hulu sungai.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan bahwa banjir terjadi di lima desa/kelurahan yang tersebar di empat kecamatan. Wilayah tersebut meliputi Kelurahan Banaran dan Kelurahan Babat di Kecamatan Babat, Desa Plangwot di Kecamatan Laren, Desa Mertani di Kecamatan Karanggeneng, serta Desa Jatirenggo di Kecamatan Glagah.
“Bengawan Solo mengalami kenaikan debit air yang disebabkan curah hujan tinggi, ditambah kiriman air dari hulu Bengawan Solo, sehingga air meluber dan menggenangi sebagian rumah warga dan jalan poros desa,” kata Sekretaris BPBD Lamongan, Gunawan, Selasa (20/5/2025).
Di Desa Plangwot, Kecamatan Laren, air menggenangi delapan rumah warga dan satu fasilitas umum dengan ketinggian antara 10 hingga 15 sentimeter. Di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, banjir merendam dua rumah dan satu fasilitas umum dengan ketinggian 15 sampai 20 sentimeter.
“Di Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah, kurang lebih 1.500 meter jalan lingkungan terendam air dengan ketinggian 15 sampai 20 sentimeter, serta 8 rumah warga,” tuturnya.
Sementara itu, di Kecamatan Babat, air menggenangi 200 meter jalan lingkungan dan delapan rumah warga di Kelurahan Banaran, serta sepanjang 100 meter jalan lingkungan di Kelurahan Babat.
Penanganan banjir di wilayah Kelurahan Babat telah dilakukan melalui beberapa langkah. Lurah Babat, Faris, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk menanggulangi banjir tersebut.
“Kami sudah bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan, DLH dan PU SDA, kami optimalkan untuk pembangunan saluran air dan peningkatan jalan. Dari PU SDA melakukan normalisasi Kali Konang sisi timur sampai dengan sekitaran Jalan Olahraga,” ucapnya.
Langkah normalisasi dan pembangunan saluran air diharapkan mampu meminimalkan dampak banjir serta mencegah terjadinya genangan air yang lebih luas di masa mendatang. [fak/suf]
