Sejak 18 September 2025, 300 Ribu Warga Daftar Program Bansos Digital Banyuwangi

Sejak 18 September 2025, 300 Ribu Warga Daftar Program Bansos Digital Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) – Sejak dibuka pada 18 September 2025, program bantuan sosial (bansos) digital di Banyuwangi telah mencatat sebanyak 300.343 kepala keluarga yang mendaftar. Program prioritas nasional ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan penyaluran bantuan lebih akurat dan tepat sasaran melalui sistem digitalisasi data penerima.

Pendaftaran bansos digital di Banyuwangi akan berlangsung hingga 15 Oktober 2025, dengan target sekitar 320 ribu warga. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan proses uji coba ini berjalan maksimal untuk menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Asisten Administrasi Umum Kabupaten Banyuwangi, Choiril Ustadi, mengatakan bahwa capaian jumlah pendaftar bukan menjadi satu-satunya ukuran keberhasilan. Fokus utama pemerintah daerah adalah membuka akses bagi masyarakat agar bisa mendaftarkan diri secara mandiri maupun melalui agen perlindungan sosial (perlinsos).

“Uji coba ini tidak semata-mata mengejar target angka. Prinsip utamanya adalah masing-masing pribadi yang merasa membutuhkan bisa daftarkan diri,” ujar Ustadi.

Warga dapat mendaftar secara mandiri apabila memiliki perangkat telepon pintar dan identitas kependudukan digital (IKD), atau melalui agen perlinsos yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. Agen tersebut terdiri dari pendamping program keluarga harapan (PKH), operator desa, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, kader dasawisma, hingga perangkat daerah dan kepala wilayah.

“Kalau data yang masuk, banyak yang melalui agen. Sebagai contoh pendaftar dari penerima program PKH saja. Itu sebanyak 48 ribu dan 60 persennya tidak punya HP atau HP-nya tidak support untuk mengakses IKD,” sambungnya.

Choiril menambahkan, meski jumlah pendaftar belum mencapai target, Pemkab Banyuwangi tetap memprioritaskan kualitas dan ketepatan sasaran pendaftaran dibanding sekadar angka capaian.

“Itu tidak apa-apa, memang sejak awal sudah disiapkan untuk itu. Tidak wajib semua orang harus daftar. Kami fokus pada yang merasa membutuhkan bansos,” jelasnya.

Ia juga mengimbau warga yang belum mendaftar agar segera memanfaatkan waktu tersisa sebelum pendaftaran ditutup.

“Artinya, bagi masyarakat yang masih merasa membutuhkan tapi belum daftar, dipersilakan. Kami minta agar masyarakat mendaftar secara sukarela,” tandasnya. [alr/beq]