Jakarta, CNBC Indonesia – Pat Galsinger tetap mendapatkan pesangon setelah dipaksa mundur dari posisinya sebagai CEO Intel. Besarannya mencapai US$9,7 juta (Rp 154,8 miliar).
Pesangon itu terungkap dalam pengajuan pasar saham perusahaan. Gelsinger disebut memenuhi syarat pembayaran pesangon dari tiga bagian, dikutip dari The Register, Rabu (4/12/2024).
Pesangon itu terdiri dari 18 bulan gaji pokok sekarang sebesar US$1,25 juta (Rp 19,9 miliar) atau setara US$1,875 juta (Rp 29,9 miliar). Adapula 1,5 kali lipat dari target bonus sebesar 275% dari gaji pokok menjadi US$5,16 juta (Rp 82,3 miliar).
Gelsinger juga tercatat bisa membawah 11/12 bonus tahunan pada 2024. Jumlahnya mencapai US$2,9 juta (Rp 46,2 miliar).
Selain pesangon, Gelsinger juga memiliki saham yang cukup besar di Intel dan VMWare. Nilainya diperkirakan lebih dari US$80 juta (Rp 1,2 triliun).
Gelsinger mengundurkan diri pada 1 Desember 2024. Anggota dewan komisaris perusahaan merasa rencananya gagal dalam membawa pertumbuhan bagi perusahaan.
Akhirnya mereka memberikan dua pilihan pada Gelsinger, antara pensiun atau dipecat. Intel juga telah mendapatkan penggantinya di kursi CEO.
Untuk jangka pendek, pimpinan Intel akan dikerjakan David Zinsner selaku EVP dan CFO, serta Michelle Johnston Holthaus yang merupakan CEO Intel Products. Keduanya akan tetap sebagai CEO hingga pengganti Galsinger ditemukan.
Selama setahun terakhir, kondisi intel memang terus memburuk. Perusahaan berusaha tetap bertahan dengan melakukan PHK ribuan pegawai hingga meminta subsidi ke pemerintah Amerika Serikat (AS).
(fab/fab)