JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengaku menerima banyak hujatan dari masarakat pasca membagikan nomor pribadinya sebagai layanan aduan.
Dikatakan Simon, nomor yang disebarkan kepada masyarakat merupakan nomor pribadi yang dibawa ke mana-mana serta tidak ditangani oleh admin.
“Handphone ini selalu saya bawa kemana-mana. Ini nomor pribadi, saya menjawab tidak pakai admin, supaya ada sentuhan personal juga,” ujar Simon yang dikutip Rabu, 12 Maret.
Tak hanya hujatan, lanjut Simon, ada pula apresiasi dan dukungan serta aduan terkait praktik SPBU nakal di berbagai wilayah. Terkait SPBU nakal, Simon memastikan akan bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera ditangani agar tidak semakin merugikan masyarakat..
Dengan proses hukum yang sedang berjalan, Simon mengaku saat ini Pertamina fokus pada kelanjutan bisnis dan usaha dengan melakukan perubahan kepemimpinan sementara dengan menunjuk pengganti bagi pejabat yang bermasalah.
Selain itu Pertamina juga bekerja sama dengan Lemigas dan Independent Surveyor serta telah melakukan pengujian terhadap kurang lebih 7.842 SPBU seluruh Indonesia.
“Per hari ini sudah kurang lebih 30 persen yang kami uji sampel sebanyak 2.457,” tandas Simon.
Sebelumnya, Simon membagikan kontak pribadinya kepada masrakat. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dengan secara aktif melibatkan masyarakat. Kontak khusus ini merupakan layanan pengaduan yang dapat digunakan selain call center milik Pertamina yang selama ini digunakan, 135.
“Saya juga akan memberikan nomor khusus saya di 0814 1708 1945. Saat ini bisa menerima SMS nanti akan segera didaftarkan untuk aplikasi WhatsApp,” ujar Simon dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 3 Maret.
Simon menjelaskan, tujuan dirinya menyebarkan kontak pribadi tersebut agar masyarakat dapat mengadukan secara realtime jika menemukan kejanggalan atau situasi yang tidak sesuai terkait kualitas BBM milik Pertamina di lapangan.
