Malang(beritajatim.com) – Setelah menggelar sayembara yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang. Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, secara resmi meluncurkan logo Hari Ulang Tahun ke-110 Kota Malang di Lantai 2 Malang Creative Center (MCC), pada Rabu (6/3/2024).
Logo yang terpilih mengalahkan desain peserta lain yang mengikuti sayembara. Logo terpilih merepresentasikan sejumlah makna tema yang diangkat dalam HUT ke-110 Kota Malang yakni ‘Berselaras untuk Kota Malang Berkelas’. Tidak hanya itu, logo yang terpilih mencerminkan cinta dan dedikasi yang mendalam terhadap Kota Malang.
“Dalam setiap garis dan warna yang ditorehkan terpancar keinginan untuk melihat Kota Malang terus maju dan berkembang menjadi tempat yang lebih baik bagi setiap warganya. Tema yang diangkat menjadi cerminan dari semangat kolaborasi dan harmoni yang didambakan untuk Kota Malang,” kata Wahyu.
Berselaras yang dimaksut Wahyu yakni diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha dalam membangun Kota Malang. Salah satu contoh bentuk keselarasan adalah melaksanakan pemantauan pasar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebelum launching logo HUT.
Sebelum itu, Kota Malang berhasil menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan damai dan kondusif. Semangat keselarasan lainnya juga terwujud dalam peningkatan peran serta Aparatur Sipil Negara dan Non ASN di lingkungan Pemkot Malang melalui gerakan Kamis Mbois demi membantu UMKM naik kelas dan mendunia.
Sedangkan Kota Malang Berkelas mengandung makna cita-cita untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota yang maju, modern dan berdaya saing tinggi. Wahyu menyebut, logo HUT ke-110 Kota Malang yang diluncurkan merupakan visualisasi dari tema tersebut.
“Dengan kata lain, ini adalah panggilan kepada kita semua. Tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai komunitas untuk bersatu dan bekerja sama demi mewujudkan visi Kota Malang yang lebih baik lagi. Sehingga logo HUT ke-110 Kota Malang yang diluncurkan pada hari ini merupakan visualisasi dari tema tersebut,” ujar Wahyu.
Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat
Wahyu berharap logo HUT ke-110 Kota Malang menjadi simbol pemersatu dan penyemangat bagi seluruh elemen masyarakat Kota Malang untuk bersama-sama membangun kota yang dicintai.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Malang Muhammad Nur Widianto, menegaskan HUT Kota Malang menjadi momentum semangat bersama seluruh stakeholder dalam pembangunan dan kemajuan Kota Malang.
Pria yang akrab disapa Wiwid itu menyebut, keterlibatan masyarakat menjadi fokus dengan perancangan identitas sebagai representasi rencana strategis Kota Malang di tahun 2024. Hal ini mencerminkan visi pemerintah dan nilai serta aspirasi masyarakat.
“Perancangan Logo HUT ke-110 Kota Malang melalui tiga fase proses dari seleksi karya dan portofolio, lokakarya dan tahapan presentasi karya. Dari 138 pendaftar, terkurasi sebanyak 110 peserta hingga terpilih lima finalis dan keluar satu orang pemenang. Inisiatif sayembara desain logo ini tak lepas dari strategi untuk semakin menguatkan image Kota Malang sebagai Kota Kreatif di Indonesia,” tutur Wiwid.
Logo HUT Kota Malang ke 110
Dalam sayembara ini, para pelaku kreatif dilibatkan penuh, termasuk konsep lombanya. Konsep sayembara logo dirumuskan secara kolaboratif bersama Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Chapter Malang. Tidak hanya merumuskan mereka juga masuk tim juri lomba sehingga menjaga kualitas proses sayembara. Tujuannya, hasil logo dapat dikenang sebagai proses keikutsertaan pembangunan.
“Kerja sama Pemkot Malang dan ADGI Chapter Malang ini merupakan kolaborasi tahun ketiga dan semoga dapat terus dikuatkan,” kata Wiwid.
Pemenang desain Logo HUT ke-110 Kota Malang adalah Moch. Aan Mahfudzi. Adapun empat nominator yang karyanya berhasil masuk dalam lima besar adalah Adnan Mardiyansyah Putra, Andre R Fauzy, Barra Mahmud H., dan M. Eugine Rahmadani.
Tim dewan juri terdiri dari Dimas Fakhrudin (Ketua ADGI Chapter Malang), Fauzan Zahran (Pemenang Logo HUT Kota Malang 109), Aji Setiawan (Praktisi – Akroma), Fariz R. Wijaya (Praktisi – Indiekraf) dan Ammar Ma’ruf Stya (Akademisi – Universitas MaChung).
Serta dewan kurator dan tenaga ahli dari mulai akademisi dan praktisi berfungsi untuk memilih desainer terbaik, serta membimbing desainer agar kualitas desain tetap terjaga yakni Rezza Alam (Praktisi – Louds Studio) dan Faisal Adi (Praktisi – Typianesia). (Luc/Kom)