Lumajang (beritajatim.com) – Satu ruangan kelas Sekolah Dasar (SD) Negeri Kutorenon 3, Desa Kuterenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ambruk. Kejadian itu membuat kegiatan pembelajaran dua rombongan belajar (Rombel) siswa harus diliburkan.
Sebelumnya, bangunan yang diketahui sebagai ruang bagi siswa kelas 1 dan 2 itu dilaporkan ambruk, Kamis (15/5/2025) pada pukul 11.24 WIB. Kerusakan yang terjadi pada bangunan kelas itu meliputi bagian atap.
Pantauan di lokasi pada, Jumat (16/5/2025), material seperti genteng, asbes, dan kayu penahan ambruk menimpa bangku kelas.
Penjaga sekolah Arifin mengatakan, peristiwa ambruknya bangunan terjadi saat dua Rombel siswa kelas 1 dan dua sedang mempersiapkan diri untuk pulang sekolah.
Saat kejadian, diakui tidak sampai ada siswa maupun guru yang menjadi korban tertimpa bangunan ambruk.
“Kalau ruangannya ini memang dipakai kelas 1 dan kelas 2, itu digabung satu pakai sekat. Jumlah siswanya ada 13 orang, ya ambruknya pas waktu mau persiapan pulang untungnya gak ada yang terkena runtuhan,” terang Arifin, Jumat (16/5/2025).
Untuk sementara, kegiatan pembelajaran bagi siswa kelas 1 dan kelas 2 yang terdampak harus dilakukan di rumah masing-masing. Belum dijelaskan secara pasti, kapan proses pembelajaran akan kembali normal.
“Tadi ini harus diliburkan, kalau besok belum tahu juga apa bakalan masuk atau masih libur dan belajar di rumah masing-masing,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lumajang Nugraha Yudha Mudiarto menjelaskan, peristiwa ruang kelas yang ambruk disebabkan karena faktor usia bangunan.
Ruang kelas bagi dua rombel siswa itu diakui sudah dilaporkan oleh pihak sekolah untuk segera diperbaiki sejak 2023 silam. Proses perbaikan direncanakan baru bisa direalisasikan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) fisik 2025.
“Ini untuk faktornya usia bangunan sudah tua, kalau dilaporkan itu memang sudah sejak 2023, dan tahun ini rencananya akan dilakukan perbaikan,” jelas Nugraha Yudha. (has/ian)
