Banyuwangi (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Banyuwangi mulai memetakan titik rawan kecelakaan atau blackspot di sejumlah wilayah. Selain itu, Satlantas juga membentuk tim khusus untuk mencari dan menangani jalan-jalan rusak di Banyuwangi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menekan angka kecelakaan, terutama menjelang musim mudik Lebaran tahun 2025.
Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Elang Prasetyo, menjelaskan bahwa pemetaan ini dilakukan dalam rangka Operasi Keselamatan Semeru, yang merupakan tahap awal sebelum pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru untuk pengamanan mudik Lebaran.
“Kita sudah melaksanakan deteksi blackspot, seperti di Bulusan, Sengkan Mayit, di Genteng, Benculuk,” jelasnya, Jumat, 21 Februari 2025.
Sebagai langkah preventif, pihak kepolisian bersama ulama dan tokoh agama setempat juga melakukan ruqyah di titik-titik blackspot tersebut. Ruqyah ini dilakukan sebagai bagian dari usaha untuk mengeliminasi kecelakaan lalu lintas di Banyuwangi.
Elang Prasetyo mengungkapkan bahwa selama dua pekan pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru, angka kecelakaan lalu lintas di Banyuwangi mengalami penurunan dibandingkan dengan minggu sebelumnya maupun periode yang sama pada tahun lalu.
Selain pemetaan blackspot, Satlantas Polresta Banyuwangi juga membentuk Tim Pencari Jalan Rusak yang dipimpin oleh Kanit Gakkum Satlantas, Ipda Andi Restu Darmawan. Tim ini merupakan gabungan lintas instansi, termasuk BPBD Banyuwangi dan Dinas Pekerjaan Umum Banyuwangi.
“Tim ini mencari jalan rusak untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas juga,” ungkapnya.
Menurutnya, selama musim hujan banyak ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat genangan air, serta tumpukan pasir yang terbawa air hujan. Jalan-jalan yang rusak akan segera ditambal, sementara pasir-pasir yang mengendap di ruas jalan akan dibersihkan untuk mencegah kecelakaan akibat jalan licin. “Semoga antisipasi yang kita lakukan bisa menekan laka lantas,” tutupnya. [alr/suf]
