MALINAU – Tim Satuan Tugas (satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonzipur 8/SMG, membantu penanganan korban bencana banjir yang terjadi di wilayah hulu Sungai Kayan yakni di Desa Long Pujungan, Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 092 Maharalila, Kapten Chk Supriadi meengatakan banjir yang terjadi di wilayah tersebut akibat meluapnya Sungai Bahau karena hujan deras di wilayah hulu kecamatan terjadi selama dua hari atau sejak Senin dan Selasa.
“Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap dan merendam pemukiman warga,” kata Supriadi, Rabu 15 Januari.
“Tim Pamtas yang ada di Pos Long Pujungan melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Personel Satgas, bekerja sama dengan aparat desa dan relawan setempat, berhasil mengevakuasi warga beserta harta bendanya,” lanjutnya.
Proses evakuasi yang dilakukan selama beberapa hari ini tidak lepas dari tantangan medan yang sulit dan kondisi cuaca yang ekstrem.
Bencana banjir ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi, namun juga berdampak pada psikologis warga.
“Satgas Yonzipur 8/SMG bersama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait terus memantau kondisi warga dan memberikan bantuan yang diperlukan,” ujarnya.
Bantuan yang dilakukan oleh personel Satgas ini pun mendapat respons positif dari masyarakat.
“Kami sangat Berterimakasih dengan hadirnya Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG yang membantu kami dalam Proses evakuasi akibat Banjir” ungkap Benyamin salah satu warga yang terdampak banjir.
Sebelumnya, Wakil Bupati Malinau, Jakaria bersama beberapa pejabat pemerintahan, meninjau langsung kondisi banjir yang terjadi di Desa Paking, Kecamatan Mentarang.
Desa Paking dilanda banjir setinggi 2 hingga 3 meter. Bahkan ada warga yang menyelamatkan diri diatas atap karena air sudah merendam sebagian besar rumah warga.
“Saya sudah mengarahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menangani bencana banjir di Desa Paking sudah mengkhawatirkan. Sekitar 100 rumah warga terendam air dan masyarakat mengalami kesulitan. Ini merupakan banjir kedua, sebelumnya sempat surut tapi air naik lagi. Kami hadir langsung untuk melihat kondisi masyarakat dan memastikan mereka mendapatkan bantuan,” kata dia.