Salah Satu Kendala Bangun Rumah Korban Banjir Sumatera: Penyiapan Lahan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pembangunan rumah atau hunian untuk warga korban banjir Sumatera menemui kendala berupa lahan.
“Salah satu tantangan yang dihadapi untuk percepatan ini adalah penyiapan lahan,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, dalam dalam siaran langsung konferensi pers di kanal YouTube BNPB, Kamis (25/12/2025).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkoordinasi pembanguna
hunian sementara
(
huntara
) dan
hunian tetap
(
huntap
) bagi para korban.
Mantan rektor UGM ini menguraikan, pembangunan huntara sudah mulai dilakukan di tiga provinsi terdampak banjir bandang Sumatera.
Di Sumatera Barat, pembangunan huntara sudah ada di 6 kabupaten/kota, di Sumatera Utara 3 kabupaten/kota, dan di Aceh ada 1 kabupaten kota.
Untuk huntap, percepatan terus dilakukan bagi warga yang rumahnya lenyap tersapu air bah akhir November lalu.
“Persiapan pembangunan hunian tetap juga dilakukan untuk warga yang permukimannya harus direlokasi, termasuk hunian tetap mandiri yang dibangun di lahan milik warga terdampak,” tutur Pratikno, menyampaikan keterangannya dari Aceh.
Berdasarkan data BNPB hari ini, 25 Desember 2025, ada 157.838 rumah rusak akibat
banjir Sumatera
.
Jumlah tersebut terdiri dari 47.165 rumah rusak berat, 33.276 rumah rusak sedang, dan 77.397 rumah rusak ringan.
Adapun fasilitas umum yang rusak mencapai 1,9 ribu unit. Fasilitas kesehatan yang rusak mencapai 200 unit.
Fasilitas pendidikan yang rusak mencapai 875 unit, rumah ibadah 806 unit, gedung perkantoran 291 unit, dan jembatan 734 unit.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Salah Satu Kendala Bangun Rumah Korban Banjir Sumatera: Penyiapan Lahan
/data/photo/2025/12/03/6930256cd90c7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)