Saat Cek Tanggul Jebol, Kapolres Sumenep Temukan Indikasi Kesengajaan Perusakan

Saat Cek Tanggul Jebol, Kapolres Sumenep Temukan Indikasi Kesengajaan Perusakan

Sumenep (beritajatim.com) – Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda melakukan pengecekan langsung ke lokasi tanggul jebol di Desa Patean, Kecamatan Batuan. Saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) tengah melakukan perbaikan terhadap tanggul tersebut.

Ketika melihat langsung kondisi tanggul, Kapolres menemukan adanya indikasi tindakan tidak bertanggung jawab oleh oknum yang belum diketahui identitasnya.

Diduga, bagian bawah tanggul dilubangi secara sengaja, sehingga memperparah kerusakan dan mempercepat jebolnya tanggul akibat tekanan air hujan beberapa waktu lalu.

“Kami memberi atensi penuh terhadap persoalan ini. Dan kami pun tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas apabila kembali ditemukan upaya pengrusakan tanggul. Karena hal ini menyangkut keselamatan banyak orang ya. Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu itu membawa dampak besar bagi masyarakat,” ungkap Rivanda.

Dalam waktu dekat, lanjutnya pihaknya akan mengundang masyarakat sekitar untuk berdiskusi bersama guna mencari solusi dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.

“Dengan begitu, kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Kemudian mereka ikut menjaga infrastruktur penting yang berfungsi untuk melindungi kawasan pemukiman dari ancaman bencana,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas PUTR Kabupaten Sumenep, Eri Susanto mengatakan, lubang-lubang di bagian bawah tanggul itu biasanya dibuat oleh para petani yang membutuhkan air untuk sawahnya di kala musim kemarau.

“Jadi lubang itu untuk pipa mereka mengalirkan air ke sawah. Memang kecil sih lubangnya. Tapi kalau lupa tidak ditutup lagi lubangnya, kemudian curah hujan tinggi dan tekanan air kuat, maka tanggul lebih gampang jebol karena sudah ada lubang-lubang di bagian bawah,” paparnya.

Karena itu, Eri meminta agar para petani yang akan mengambil air untuk sawahnya, sebaiknya menggunakan pompa, dan tidak melubangi tanggul.

“Jadi ambil airnya dari atas. Pakai pompa. Jangan dari bawah pakai pipa dengan melubangi tanggul. Ini membuat tanggul gampang jebol,” terangnya.

Di tahun 2025, tanggul tersebut telah dua kali jebol. Yang pertama di bulan Januari, dan kedua di bulan Mei yang menyebabkan banjir meluas di Sumenep. Bahkan di pintu masuk kota Sumenep, yakni di Desa Nambakor yang merupakan jalur utama Sumenep – Pamekasan, ketinggian air sempat mencapai dada. Karena itu, jalur lalu lintas dialihkan melalui Lenteng. (tem/ian)