Rute Baru Transjakarta Ancol-Blok M Ditargetkan Siap Beroperasi Agustus – Page 3

Rute Baru Transjakarta Ancol-Blok M Ditargetkan Siap Beroperasi Agustus – Page 3

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengembangkan tiga teknologi berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini dirancang untuk mentransformasi sistem layanan dan operasional Transjakarta menjadi lebih cerdas, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.

Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta, Raditya Maulana Rusdi, menyampaikan inisiatif ini merupakan bagian dari roadmap besar digitalisasi Transjakarta yang menempatkan teknologi sebagai penggerak utama evolusi layanan transportasi publik.

“Kami sedang mengembangkan sistem layanan berbasis AI untuk memastikan setiap pelanggan mendapatkan pengalaman yang lebih cepat, lebih personal, dan lebih aman. Teknologi ini akan menjadi fondasi penting menuju transportasi publik masa depan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan,” kata Raditya dalam keterangan tertulis, diterima Kamis (17/7/2025).

Adapun tiga teknologi AI yang sedang dikembangkan Transjakarta antara lain, AI Text guna menuju layanan dengan AI Agent dan Agentic AI.

“Transjakarta sedang mengembangkan AI Agent berbasis generative AI yang mampu berinteraksi langsung dengan pelanggan secara natural melalui chatbot dan text-to-speech,” jelas Raditya.

Menurutnya, agen ini tidak sekadar menjawab pertanyaan, tapi didesain menjadi agentic AI yang mampu memahami konteks, mengambil keputusan, dan memberikan informasi secara aktif untuk kebutuhan seperti info rute, bus datang, atau barang hilang.

Kedua, AI Vision yang memanfaatkan computer vision dari aliran data CCTV untuk mendeteksi jumlah pelanggan di halte, memantau pergerakan armada, serta mendukung efisiensi operasional berbasis data.

“Sebagai bagian dari sistem keselamatan, Transjakarta juga telah mulai menerapkan Driver Monitoring System (DMS) yang mendeteksi perilakupengemudi secara real-time untuk memastikan standar keamanan tinggi,” ucapnya.

Ketiga, ada Recommendation Engine atau sistem yang dirancang untuk menganalisis big data layanan dan pola perjalanan. Melalui AI ini, pelanggan akan diberikan rekomendasi strategis, mulai dari usulan rute baru, peningkatan frekuensi armada, hingga potensi kemitraan berbasis data.

Raditya menambahkan, selain aspek teknologi, transformasi ini juga menyasar perubahan pola pikir dan kemampuan internal. 

“Kami percaya adopsi AI tidak hanya soal sistem, tapi juga kesiapan manusia di dalamnya. Kami sedang membentuk budaya kerja baru, di mana seluruh SDMmemahami peran data dan AI dalam menciptakan layanan publik yang jauh lebih baik,” kata dia.