JAKARTA – Pimpinan perusahaan gas milik negara Rusia, Gazprom, mengatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk membangun pipa gas ke China.
Namun, berdasarkan laporan AP, Kamis 11 September, detail kesepakatan ini masih belum diumumkan ke publik.
Di atas kertas, proyek bernama Power of Siberia 2 ini akan memberi Rusia cara untuk mengganti sebagian pendapatan dari penjualan gas alamnya selama puluhan tahun ke Eropa yang dihentikan dampak perang dengan Ukraina.
Pipa tersebut akan mengalirkan gas Rusia dari cadangan di Siberia barat melalui Mongolia ke China.
Meski demikian, CEO Gazprom, Alexei Miller, mengatakan kesepakatan yang dibangun pihaknya mewakili Rusia dengan China National Petroleum Co. terkait proyek ini sudah “mengikat secara hukum”.
Ini bisa jadi menggarisbawahi hubungan Rusia-China yang semakin erat dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS).
