Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat menguat menjelang rilis data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll Amerika Serikat (AS).
Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah naik 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.845 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.862 per USD.
“Rupiah menjelang rilis data NFP Amerika malam nanti waktu Indonesia diperkirakan menguat seiring dengan penurunan indeks dolar AS,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova dilansir Antara, Jumat, 6 Desember 2024.
Non-Farm Payroll diperkirakan naik dan akan menjadi pertimbangan bank sentral AS atau The Fed untuk prospek pemangkasan suku bunga kebijakannya, Fed Funds Rate (FFR) Desember 2024.
Namun, lanjut Rully, data klaim pengangguran AS meningkat pada pekan yang berakhir 30 November, yakni naik 9 ribu menjadi 224 ribu.
Cadangan devisa Indonesia
Sementara dari domestik, Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2024, yang tercatat sebesar USD150,2 miliar, sedikit menurun dibandingkan posisi pada akhir Oktober 2024 sebesar USD151,2 miliar.
Posisi cadangan devisa tersebut tetap tinggi setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Bank Indonesia memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat meningkat ke level Rp15.848 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.892 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AHL)