Jakarta: Rupiah ditutup melemah sangat dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan hari ini.
Mengacu data Bloomberg, Kamis, 19 Desember 2024 rupiah melemah hingga 215 poin atau setara dengan 1,34 persen jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp16.312 per USD.
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 201 poin atau 1,25 persen menjadi Rp16.285 per USD.
Dolar AS dapat amunisi untuk menguat
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS menguat pada perdagangan hari ini seusai Federal Reserve menyampaikan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen.
Sementara dari dalam negeri, pemberian berbagai insentif tidak cukup untuk mengurangi dampak kenaikan PPN menjadi 12 persen.
“Permasalahan yang muncul di industri sekarang adalah menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah yang merupakan pendorong konsumsi dalam negeri,” kata Ibrahim.
Selain itu, periode pemberian insentif yang terlalu pendek, misalnya hanya dua bulan untuk diskon tarif listrik sebesar 50 persen.
Insentif yang diberikan untuk industri padat karya juga diperkirakan belum cukup untuk meredam dampak kenaikan PPN tersebut. Pasalnya, sudah terlalu banyak sektor industri yang terpuruk, seperti industri tekstil dan industri alas kaki.
“Meskipun pemerintah memberikan insentif khusus untuk industri padat karya, daya beli masyarakat yang masih lemah membuat pemberian insentif tersebut menjadi tidak banyak berdampak. Jika kondisi tersebut tidak ditangani secara hati-hati, maka kenaikan PPN tersebut bisa saja meningkatkan potensi pegawai terkena PHK,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)