Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Rupiah Menguat terhadap Dolar AS di Tengah Rencana Tarif Perdagangan Donald Trump – Page 3

Rupiah Menguat terhadap Dolar AS di Tengah Rencana Tarif Perdagangan Donald Trump – Page 3

Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar AS pada Selasa pagi. Rupiah menguat 18 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, nilai tukar atau kurs rupiah melemah seiring tren apresiasi dolar Amerika Serikat (AS) karena dipicu rilis data pasar tenaga kerja AS yang menguat.

Tercatat, data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls (NFP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 256 ribu, lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 212 ribu.

“Data tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat pada Desember 2024, sehingga menimbulkan kekhawatiran atas arah kebijakan suku bunga The Fed yang high for longer,” ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (14/1/2025).

Depresiasi kurs rupiah dan kenaikan yield UST (US Treasuries) mempengaruhi yield Surat Berharga Negara (SBN) yang naik 7-11 basis points (bps).

Sepanjang hari Senin, 13 Januari 2025, volume perdagangan obligasi pemerintah membukukan Rp16,81 triliun, lebih tinggi dari volume perdagangan Jumat, 10 Januari 2025 sebesar Rp12,23 triliun.

“Pemerintah menggelar lelang obligasi pada Senin, 13 Januari 2025 untuk seri SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dengan target indikatif sebesar IDR10 triliun. Seri yang dilelang dalam lelang ini adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS003, PBS030, PBS034, PBS039, dan PBS038,” kata dia.

Di sisi lain, laporan terbaru dari tim ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump mengenai pendekatan moderat untuk kenaikan tarif impor memicu sentimen risk on di pasar keuangan. Namun, investor cenderung tetap berhati-hati hari ini karena mereka akan menunggu rilis data Consumer Price Index (CPI) AS Desember 2024 pada Rabu, 15 Januari 2025.