Rumah Kenangan Presiden Kedua RI di Salatiga, Saksi Bisu Melejitnya Karir Militer Soeharto

12 April 2024, 7:40

SALATIGA, suaramerdeka.com – Salatiga menjadi saksi bisu kenangan presiden kedua RI, Soeharto. Soeharto saat itu menjadi menjadi komandan Korem Makutarama. Soeharto menempati rumah dinas yang berada di Jalan Diponegoro Salatiga. Baca Juga: One Way Tol Jogja-Solo Diterapkan Mulai Besok, Simak Jam Berlakunya untuk Memperlancar Arus Balik Lebaran
Dikutip dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, kompleks bangunan tersebut awalnya merupakan kediaman seorang controleur perkebunan berkebangsaan Belanda. Setelah itu bangunan menjadi milik Koh Sie Liang, seorang pengusaha dari etnis Cina.

Dan sekarang berada di bawah penguasaan militer, tepatnya diperuntukkan bagi rumah dinas Komandan Korem 073 Makutarama. Baca Juga: Selain Hindari Kemacetan, Ini Dia Keuntungan Pemudik via Jalan Tol Balik Lebih Awal ke Jabodetabek Seperti kebanyakan gedung yang dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 maka bangunan ini juga bergaya art deco. Kompleks bangunan tersebut terdiri dari dua bangunan, di mana banguan utamanya bertingkat Dan bangunan lain di sebelahnya tidak bertingkat. Keduanya berada di tengah pelataran yang luas, baik di halaman depan maupun halaman belakang. Baca Juga: Festival Balon Udara Wonosobo 2024 Digelar Tanggal 11-21 April, Tradisi Sejak 2006 Atapnya menggunakan model perisai dan pondasinya dengan batu belah. Sampai sekarang tidak ada perubahan yang berarti dari kompleks bangunan ini, dan secara kasat mata terlihat sangat baik. Kompleks bangunan ini memiliki nilai sejarah yang penting, bukan hanya bagi Salatiga tetapi juga bagi Indonesia. Baca Juga: Jasa Marga Memprediksi Puncak Arus Balik Lebaran H+4, Begini Strategi yang Dijalankan! Karena pernah menjadi kediaman presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Ketika tinggal di situ pangkat Soeharto masih Letnan Kolonel dan dia bertugas sebagai Komandan Korem. Karier militer Soeharto memang berawal dari sini saat ia menjabat sebagai komandan Resimen di Salatiga. Baca Juga: Menhub: Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Tol Masih Dibutuhkan saat Arus Balik Lebaran Dikutip dari situs budaya-History and heritage.id, Putra pertama Soeharto, Sigit Harjojudanto juga dilahirkan di tempat ini. Soeharto juga menjadi Danrem pertama di tempat ini dari tahun 1951 sampai 1953. Setelah itu Soeharto bertugas di Kodam Diponegoro Semarang sebagai Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Baca Juga: Link Ujian Kepekaan Google Form yang Viral di TikTok, Cek Seberapa Peka Kamu ke Dia! Lalu diangkat sebagai pejabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Pada 1 Januari 1957, pangkatnya naik menjadi Kolonel. Di pertengahan tahun 1962, Soeharto diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), hingga 1965. Baca Juga: Daftar Nama Jalan di Salatiga Bertabur Istilah Belanda, Solosche Weg Sekarang Bernama Jalan Jenderal Sudirman Sejarahnya, Korem 073 Makutarama Salatiga terbentuk berdasarkan Surat Keputusan Panglima Kodam VII/Diponegoro, Brigjen M Sarbini tertanggal 29 Agustus 1961.***