Tuban (beritajatim.com) – Atap ruko di kawasan Pasar Sore Tuban kembali ambruk pada Selasa (2/9/2025) sore. Peristiwa tersebut menyebabkan dua orang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan. Namun, keduanya menolak untuk dibawa ke rumah sakit meski sudah ditawari oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Diskopumdag) Tuban, Gunadi.
Gunadi menjelaskan, sekitar pukul 16.00 WIB pihak kepolisian dan Diskopumdag langsung meninjau lokasi setelah menerima laporan. Awalnya tidak ada informasi mengenai korban. Namun, kemudian diketahui terdapat dua orang yang terluka.
“Tadinya nggak ada, ini kalau memang ada korban saya ajak ke RS, tapi tidak mau,” ungkap Gunadi.
Diketahui, bangunan pasar tersebut memang sudah rapuh. Pada tahun 2024, bagian atap sisi utara sudah pernah ambruk. Kali ini, bagian sisi barat yang runtuh. Kondisi itu diperkirakan akibat usia bangunan yang sudah lama berdiri sejak 2009 serta faktor angin laut yang mempercepat kerusakan.
“Untuk renovasi sudah ada rencana dari Bupati, tetapi teknisnya belum berjalan,” terang Gunadi.
Gunadi menambahkan, kawasan Pasar Sore sebenarnya sudah dilarang untuk ditempati karena rawan ambruk. Namun, kenyataannya masih ada warga yang tinggal dan berdagang di sana.
“Sudah ada papan imbauan, tapi ternyata tetap ditempati. Papan imbauannya juga hilang entah ke mana,” ujarnya.
Malam harinya, pihak Diskopumdag bersama warga setempat membersihkan puing-puing reruntuhan sekaligus mendata penghuni yang masih menempati bangunan. Termasuk memastikan perawatan bagi dua korban yang terluka.
“Tadi setelah saya tanya, yang tinggal di sini ada yang tunawisma, ada juga yang berjualan kopi. Padahal sudah dilarang. Yang jelas, tahun ini kami tidak menarik retribusi dari kawasan ini,” pungkas Gunadi. [dya/but]
