Pamekasan (beritajatim.com) – Empat ruang gedung SD Negeri Poto’an Dhaja 2, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, ludes terbakar dilalap si jago merah, Minggu (5/10/2025) malam. Namun proses pembelajaran tetap dilaksanakan dengan menggunakan teras rumah warga maupun mushalla di sekitar sekolah, Senin (6/10/2025).
“Total ada empat ruangan pengganti yang kami siapkan, termasuk rumah warga dan mushalla sekitar. Sekolah yang tidak terdampak kebakaran juga tetap digunakan untuk melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar),” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Mohammad Alwi.
Pengalihan KBM ke rumah warga maupun mushalla di sekitar sekolah sengaja dilakukan sebagai alternatif yang cukup memungkinkan. “Lokasi alternatif dipilih karena memiliki halaman yang cukup luas dan mampu menampung siswa untuk kegiatan belajar,” ungkapnya.
“Ruang kelas yang terdampak kebakaran meliputi ruang kelas I hingga kelas I, II, III dan VI, kebetulan lokasinya berdempetan dengan titik kebakaran. Akibat peristiwa itu, sejumlah sarana pembelajaran juga hangus terbakar, seperti bangku, kursi serta perangkat elektronik berupa chromebook, laptop, dan sound system,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya bersama pihak sekolah juga melakukan pemantauan memastikan proses pembelajaran berjalan lancar. “Koordinasi bersama para guru juga sudah kita lakukan, termasuk izin resmi dari pemilik rumah yang digunakan sebagai ruang kelas sementara,” jelasnya.
“Selain itu kami juga sudah mengajukan proses renovasi ke kementerian, agar perbaikan bangunan yang terbakar bisa segera dilaksanakan, sehingga proses belajar mengajar kembali normal seperti sedia kala,” pungkasnya. [pin/ted]
